Proses Perancangan Produk LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Proses Perancangan Produk

3 Perancangan adalah formalisasi dari ide atau konsep ke dalam informasi nyata. Perancangan, berdasarkan ilmu keteknikan, adalah aplikasi konsep sains, matematika, dan kreativitas yang diimaginasikan kedalam struktur, mesin dan sistem yang menampilkan fungsi perspektif engineering. Produk didisain untuk konsumen selain bentuk dan fungsi produk, disiplin rekayasa dan industrial desaigner adalah sangat penting dalam pengembangan produk. Produk konsumen bergantung pada engineer dan industrial designer, dimana engineer berfungsi sebagai penentu fungsi produk dan industrial designer berfungsi untuk menambahkan nilai estetika dalam perancangan tersebut. Proses desain menghasilkan informasi yang dapat digunakan dalam pembuatannya. Format informasi ini telah berubah selama bertahun-tahun. Informasi, dahulu, tersebut dibuat dalam bentuk gambar secara manual pada kertas, namun sekarang gambar tersebut dapat dibuat dalam bentuk elektronik. Perubahan proses desain dalam beberapa konteks berikut. a. Komponen sistem untuk jaringan b. Produk untuk pemrosesan c. Organisasi dan teknologi yang statis menjadi yang lenih fleksibel d. Lembaga yang stabil menjadi sistem sementara atau berubah 3 Anil Mital, et all. Product Development A structured Approach to Consumer Product Development, Design and Manufacture. Cet. USA : Elsevier, 2008. h. 37-51 Universitas Sumatera Utara Perubahan proses desain ini berarti desain menjadi fungsi pusat perusahaan untuk semua bagian perusahaan, bukan hanya desainer atau dengan kata lain dapat dikatakan sebagai eksternalisasi desain. Proses memungkinkan semua pemangku kepentingan misalnya, pengguna dan bisnis untuk melihat apa yang terjadi dan berkontribusi untuk itu dengan cara yang berada di luar kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman desainer. Produk memiliki atribut tertentu yang membuatnya berguna untuk manusia. Atribut dapat berbentuk fisik, seperti ukuran, berat, atau kekuatan, atau berbentuk bahan kimia, seperti komposisi, toleransi panas, atau tahan karat. Beberapa sifat intrinsik, ada yang ekstrinsik, dan beberapa hasil bentuk fisik dari produk bentuk geometri. Sifat ini menghasilkan, lingkungan di mana ia beroperasi, dan bentuk geometris yang dimilikinya, produk dapat menjalankan fungsi tertentu. Pemenuhan fungsi ini memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia dan membantu produk mencapai satu atau beberapa nilai-nilai. Pencapaian nilai-nilai ini adalah apa yang membuat produk yang berguna bagi masyarakat. Atribut intrinsik, ekstrinsik, dan atribut desain produk dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Atribut Produk Design Internal External System Structure Strength Operational properties Space requirement Form Manufacturing properties Ergonomic properties Durability, life Tolerance Corrosion resistance Aesthetic properties Weightmass Surface Durability Distribution properties Maintenance Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Atribut Produk Lanjutan Design Internal External System Manufacturing Methods Delivery and planning properties Operation Materials Law conformance properties Surface quality Dimensions Manufacturing Properties Color Economic properties Appearance Liquidation properties Storage space Function Transportability, packing Functionally determined properties Delivery deadline Laws, regulations, standards, codes of practice Quality Operational costs Price Wastes Recycling Function Reliability Sumber : Product Development A structured Approach to Consumer Product Development, Design and Manufacture

3.2. Kuesioner Questionnaire