92
baik sesuai dengan pedoman umum raskin PEDUM-RASKIN, karena dari data yang peneliti dapatkan di lapangan, dengan tertibnya administrasi
ini, membuat pembagian Raskin kepada masyarakat menjadi tepat sasaran dalam artian pembagian raskinnya tepat kepada penerima manfaat yang
bener-benar membutuhkan raskin. Dengan tertibnya administrasi ini juga dapat memperlancarkan pembagian raskin kepada penerima manfaat
karena dari pihak Kecamatan sendiri terdapat daftar-daftar yang berhak menerima raskin tersebut.
5.1.6. Tepat kualitas
Kualitasberas adalah beras medium, dengan kondisi baik sesuai denganpersyaratan kualitas beras yang diatur dalam Inpres Kebijakan
Perberasan yangberlaku. Tetapi, dalam pelaksanannya penerima manfaat beras raskin raskinsebagian masyarakat ada yang
mendapatkan kualitas beras yang agak rendah.Namun, kualitas beras yang diterima oleh masyarakat di tahun 2015 dari awalpembagian beras
sampai 2016 pembagian beras yangditerima oleh masyarakat sama maksudnya dengan beras yang agak bagus danmasih layak untuk
dikonsumsi oleh masyarakat. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
program beras miskin RASKIN ini masih layak untuk di konsumsi oleh masyarakat penerima manfaat raskin.
Universitas Sumatera Utara
93
5.1.7. Hambatan dalam pelaksanaan RASKIN
Tahapan pelaksanaan suatu program merupakan tahapan yang paling krusial dalam mencapai keberhasilan dari suatu kebijakan publik
atau program. Melalui tahapan ini akan diberikan suatu gambaran apa yang menjadi penyebab berhasilnya atau tidaknya suatu kebijakan dan
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan dari program atau kebijakan tersebut. Hal ini dapat kita lihat pada pelaksanaan program
Raskin di Kecamatan Bilah Barat, dimana terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi berjalannya pelaksanaan program ini.
Pada uraian yang telah dipaparkan diatas, maka dalam pelaksanaan program Raskin ini terdapat beberapa hambatan. Berdasarkan hasil
wawancara dan pengamatan dilapangan yang dilakukan oleh peneliti maka yang menjadi faktor paling utama ialah terjadi hambatan dari masyarakat
penerima manfaat itu sendiri karena keterlambatan dalam pembayaran dari masyakarat itu sendiri, karena belum bisa menebus raskin tersebut, karena
beras raskin tersebut tidak bisa untuk diperjual belikkan tanpa tidak terdaftar di pusat.
Universitas Sumatera Utara
94
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian analisis yang telah penulis kemukakan di bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan menarik
suatu kesimpulan berdasarkan penelitian lapangan yang telah dilakukan dan memberikan saran terkait dengan efektivitas distribusi dalam pelaksanaan
program beras miskin RASKIN di Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhan Batu
6.1. Kesimpulan