Pendekatan Efektivitas Efektivitas .1 Pengertian Efektivitas

14 jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa atas kegiatan yang dijalankan. Efektivitas dalam hal ini menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya. James L.Gibson 2000 : 3 mendefinisikan Efektivitas adalah pencapaian tujuan sasaran dari upaya bersama. Derajat pencapaian sasaran menunjukan derajat efektivitas. Sedangkan menurut Keban 2004 :140, mengatakan bahwa suatu organisasi dapat dikatakan efektif apabila tujuan organisasi atau nilai-nilai sebagaimana ditetapkan dalam visi tercapai. Nilai- nilai yang disepakati bersama antara para stakeholders dari organisasi yang bersangkutan. Dari pengertian-pengertian efektivias yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas berarti tercapainya sasaran, target, tujuan dengan menggunakan waktu sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Efektivitas menjadi sebuah konsep yang penting dalam suatu organisasi karena efektivitas memberikan gambaran mengenai keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuan.

1.9.2.2 Pendekatan Efektivitas

Tingkat efektivitas dalam suatu organisasi dapat diukur dengan membandingkan antara rencana atau target yang telah ditentukan dengan hasil yang dicapai, maka usaha atau hasil pekerjaan tersebut itulah yang dikatakan efektif. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan yang dilakukan Universitas Sumatera Utara 15 tidak tercapai sesuai dengan apa yang direncanakan maka hal itu yang dikatakan tidak efektif. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas organisasi.lebih lanjut, Hari Lubis dan Martani Huseini menyebutkan ada tiga pendekatan utama dalam pengukuran efektivitas, yaitu : 1. Pendekatan sumber resource approach Pendekatan sumber yaitu mengukur efektivitas dari input. Pendekatan ini mengutamakan adanya keberhasilan organisasi untuk memperoleh sumber daya baik fisik maupun non fisik yang sesuai kebutuhan organisasi. Pendekatan ini didasarkan pada teori mengenai keterbukaan sistem suatu lembaga terhadap lingkungannya karena lembaga mempunyai hubungan yang merata dengan lingkungannya dimana dari lingkungan diperoleh sumber-sumber yang merupakan inputt lembaga tersebut dan output yang dihasilkan juga dilemparkan pada lingkungannya. Sementara itu, sumber-sumber yang terdapat pada lingkungan seringkali bersifat langka dan bernilai tinggi. 2. Pendekatan proses proses approach Pendekatan proses adalah untuk melihat sejauh mana efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses internal atau mekanisme organisasi. Pendekatan proses mengukur efektivitas dengan efisiensi dan kodisi kesehatan dari suatu lembaga internal. Pada lembaga yang efektif, proses internal berjalan dengan lancar dimana kegiatan bagian-bagian yang ada berjalan secara terkoordinasi. Universitas Sumatera Utara 16 Pendekatan ini tidak memperhatikan lingkungan melainkan memusatkan perhatian terhadap kegiatan yang dilakukan oleh lembaga yang menggambarkan tingkat efisiensi serta kesehatan lembaga atau organisasi dalam menjalankan tugas. 3. Pendekatan sasaran goals approach Pada pendekatan sasaran dimana pusat perhatian pada output, mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil output yang sesuai dengan rencana. Pendekatan ini mencoba mengukur sejauh mana suatu lembaga berhasil merealisasikan sasaran yang hendak dicapai. Sasaran yang penting diperhatikan dalam pengukuran efektivitas dengan pendekatan ini adalah sasaran yang realistis untuk memberikan hasil maksimal berdasarkan sasaran resmi offcial goal. Sondang P Siagian mengemukakan bahwa efektivias suatu organisasi dapat diukur dari berbagai hal, yaitu kejelasan tujuan, kejelasan strategi, pencapaian tujuan, proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap, tersedianya sarana dan prasarana yang efektif dan efisien, sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik. Ada beberapa faktor yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas kerja dari organisasi dalam memberikan pelayanan, antara lain : 1. Faktor waktu Ketepatan waktu dan kecepatan waktu dari pelayanan yang diberikan oleh pemberikan layanan. Hanya saja penggunana ukuran tentang tepat tidaknya atau cepat tidaknya pelayanan yang diberikan berbeda dari satu orang ke orang lain. Universitas Sumatera Utara 17 2. Faktor kecermatan Faktor kecermatan disini adalah faktor ketelitian dari pemberi pelayanan kepada pelanggan. Pelanggan akan cenderung memberikan nilai yang tidak terlalu tinggi kepada pemberi layanan apabila terjadi banyak kesalahan. 3. Faktor gaya pemberian layanan Faktor ini melihat cara dan kebiasan pemberi layanan dalam memberikan jasa kepada pelanggan. 1.9.3 Distribusi 1.9.3.1 Pengertian Distribusi