Hambatan Dewan Komisaris dalam Perseroan Terbatas

94 undangan. Khusus untuk direksi juga dilarang untuk merangkap jabatan structural dan fungsional lainnya pada instansilembaga pemerintah pusat dan daerah. Direksi dan komisaris, dan bahkan karyawan BUMN dilarang untuk memberikan atau menawarkan atau menerima baik langsung maupun tidak langsung sesuatu yang berharga kepada atau dari pelanggan atau seorang pejabat pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 98 Dewan Komisaris yang dalam Perseroan Terbatas menjalankan wewenangnya sesuai yang telah ditentukan oleh Anggaran Dasar dan Perundang-undangan yang mengatur tentang Perseroan Terbatas. Nasihat dan bantuan dilakukan dewan komisaris dalam membantu direksi dalam menjalankan perseroan, tetapi lebih secara lisan bukan tulisan. Dikarenakan hal tersebut telah berjalan sedemikian rupa dan telah menjadi kebiasaan dalam melaksanakan tugas masing-masing dalam Perseroan Terbatas. Hal ini juga dapat berjalan tanpa masalah dikarenakan antara dewan komisaris dan direksi mempunyai jam kerja yang sama. Setiap hari pada jam kerja baik dewan komisaris dan direksi dapat bertemu dan mengemukakan apa saja yang menjadi permasalahan yang timbul dalam Perseroan.

B. Hambatan Dewan Komisaris dalam Perseroan Terbatas

Secara teoritis dapat dibedakan antara tugas komisaris dengan direksi dalam 98 Aditiawan Chandra, Mengelola BUMN dalam Kemelut Campur Tangan Stakehoder, http:businessenvironment.wordpress.com20070125mengelola-bumn-dalam-kemelut-campur- tangan-stakeholders. diakses 29 Desember 2012 Universitas Sumatera Utara 95 suatu Perseroan Terbatas. Akan tetapi praktiknya dalam membedakan tugas dan wewenang kedua organ tersebut seringkali tumpang tindih. Dan bila ada masalah dalam Perseroan, maka kedua organ Perseroan tersebut yaitu dewan komisaris dan direksi akan saling lempar tanggung jawab atas masalah yang ada. 99 Hal tersebut diatas akan mempengaruhi sistem kerja dewan komisaris. Dimana antara dewan komisaris dan direksi tidak sejalan dan tidak saling mendukung untuk menjalankan tugasnya masing-masing. Ada beberapa hal yang menjadi kendala bagi dewan komisaris untuk melakukan wewenangnya, dalam hal ini pengawasan. Kendala-kendala tersebut biasanya terjadi karena : 1. Posisi puncak chief executive officer atau CEO terlalu dominan. Dalam berbagai skandal yang terjadi peran Chief Executive Officer terlalu dominan sehingga pengawasan dari komisaris tidak jalan. Dominan peran chief executive officer disebabkan karena chief executive adalah pendiri perusahaan. Para Komisaris terkesan segan dan takut menegur jika chief executive officer berbuat suatu yang menyimpang kebijakan perusahaan. Dengan demikian setiap pertemuan antara chief executive officer dengan komisaris hanyalah formalitas saja yang sesudahnya diisi dengan makan malam atau acara ceremonial pemberian sumbangan, hadiah dan lain-lain. 99 Op. Cit., Sentosa Sembiring, Hukum Perusahaan Tentang Perseroan Terbatas. Universitas Sumatera Utara 96 2. Hubungan komunikasi yang tidak efektif dan tidak harmonis Kendala komisaris dalam menjalankan fungsi bisa diakibatkan karena kurangnya komunikasi. Seorang chief executive officer mengeluh karena para komisaris hanya muncul dan memberikan nasehat pada satu meeting dan kemudian meninggalkan meeting tersebut tanpa mau tahu bagaimana tanggapan chief executive officer. Komisaris itu kemudian muncul pada pertemuan berikut dan kadang-kadang memberikan nasehat lagi yang justru bertentangan dengan nasehat sebelumnya. Sebaliknya tedadi diperusahaan lain, CEO mengeluh karena para komisaris berperan aktif sampai day to day operation. Mereka menanyakan detail mengapa ada biaya sebesar ini dari pada menguji apakah strategi perusahaan telah sesuai. 3. Latar belakang yang berbeda Para komisaris mungkin berasal dari perusahaan yang berbeda sehingga cara pandang dan mentalitasnya berbeda. Sedangkan chief executive officer ingin mendapat nasehat yang specifik dari pengalaman para komisaris diperusahaan sebelumnya dan dapat diterapkan diperusahaan. Bukan membawa pengalaman diperusahaan lain agar mentah-mentah diterima chief executive officer. 100 Hal diatas merupakan kendala bagi dewan komisaris untuk melakukan wewenangnya sebagai dewan komisaris. Dan semua itu sangat mempengaruhi jalannya sebuah perseroan. 100 The tracer,10 penyebab mengapa komisaris gagal,http:signet,blogspot.com20080110- penyebab-mengapa-komisaris-gagal_28.html, diakses tanggal 25 Agustus 2012 Universitas Sumatera Utara 97 Adapun hambatan yang ditemukan dalam perseroan terbatas ialah bahwa dewan komisaris dalam Perseroan Terbatas adalah Perseroan Terbatas yang bersifat kekeluargaan sehingga tenggang rasa diantara para dewan komisaris dan direksi sangat kuat, agar tidak terjadi kesalahfahaman dalam mengambil suatu tindakan. Walaupun tidak jarang dewan komisaris dalam menjalankan wewenangnya atau kebijakannya yang kadang-kadang tidak sepaham dan tidak sejalan antara dewan komisaris dan direksi. Sehingga menghambat jalannya kinerja perseroan. Dan akan mengakibatkan tujuan perseroan tidak tercapai. Maka dalam menjalankan Perseroan antara dewan komisaris dan direksi haruslah mempunyai satu visi dalam menjalankan perseroan agar tujuan dalam perseroan akan lebih mudah tercapai. Bila tidak adanya kesepakatan dalam menjalankan Perseroan selain terganggunya jalannya perusahaan, juga akan mengganggu kinerja pekerja dalam perusahaan, karena akan membuat bingung karyawan dalam menjalankan pekerjaan. Dengan terganggunya kinerja pegawai maka kemajuan perusahaan juga akan terganggu. Seperti yang dikatakan bahwa dewan komisaris sebagai pengawas kebijaksanaan direksi serta memberi nasehat kepada direksi mengenai pelaksanaan tugas kepengurusan, maka terjadi interaksi antara tugas direksi dan komisaris pada saat sebelum dan sesudah menjalankan aktivitas perusahaan. Direksi tidak dapat melaksanakan tugas sekehendak hatinya atau dengan sewenangwenang karena komisaris mengawasinya. Sebaliknya komisaris dapat memberi nasehat kepada direksi tetapi tidak dapat melakukan pengurusan. Sejauh Universitas Sumatera Utara 98 mana nasehat itu sepenuhnya merupakan tugas dan tanggung jawab direksi. Nasehat itu dapat saja tidak dituruti apabila bertentangan dengan tujuan dan kepentingan perseroan dalam batas-batas ketentuan Undang- Undang dan Anggaran Dasar. Hal di atas menunjukan bahwa antara dewan komisaris dan direksi harus saling mendukung. Tidak ada yang berkuasa dan tidak bisa berlaku semena-mena. Semua harus saling membutuhkan dan harus mempunyai hubungan yang baik dan harmonis hingga perusahaan bisa berjalan dengan baik sebagaimana yang diinginkan. Di dalam perseroan terbatas banyak kendala-kendala yang terdapat dalam perseroan. Sehingga hal yang menjadi permasalahannya ialah menghambat kinerja persero. Disinilah dilihat keharmonisan kinerja antara dewan komisaris dan direksi dalam melakukan hubungan secara lisan dan tidak hanya secara tulisan agar hubungan kerja tersebut dapat terjalin dengan erat yang bersifat kekeluargaan, dan di dalam hubungan kekeluargaan tersebut harus saling menghormati dan menghargai antara pihak-pihak yang terkait dalam perseroan. Kemudian suasana dalam kinerja perseroan harus harmonis dan membenahi segala kekurangan dalam perseroan agar perseroan berjalan dengan signifikan. Pembaharuan yang dilakukan pada perseroan terbatas yang ada di Indonesia baik suasana didalam maupun diluar perseroan belum sepenuhnya berjalan dengan semestinya sehingga banyak yang harus dibenahi agar perseroan terbatas dapat menjalankan fungsi dan kegiatannya sesuai degnan peraturan yang terdapat dalam UUPT No. 40 tahun 2007 khususnya organ dewan komisaris dalam perseroan. Universitas Sumatera Utara 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN