Kedudukan Komisaris Independen dan Komisaris Utusan

49 dewan komisaris mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang relevan, yang tentunya tidak setiap anggota harus menguasainya karma fungsi dewan komisaris dilakukan secara kolektif. Di samping itu, kemampuan untuk mencurahkan perhatian dan waktu untuk melakukan tugasnya perlu diperhatikan. Beberapa perusahaan yang sudah terdaftar di bursa efek memperlihatkan bahwa seorang menjabat beberapa jabatan komisaris pada beberapa perusahaan. Jabatan komisaris lazimnya tidak menuntut pekerjaan penuh, namun kemampuan untuk membagi waktunya adalah penting agar tugasnya dapat dilaksanakan dengan baik. Tidak ada suatu ukuran untuk menetapkan berapa jabatan komisaris yang dapat dipangku; semua bergantung pada kemampuan seseorang dan kebutuhan perseroan terhadap jasa dewan komisaris.

C. Kedudukan Komisaris Independen dan Komisaris Utusan

Dalam pengawasan dewan komisaris dapat dibagi menjadi 2 dua level.

1. Level Performance

Adalah : fungsi pengawasan yang dimana komisaris tersebut memberikan pengarahan dan petunjuk kepada direksi perusahaan dan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.

2. Level Conformance

Adalah : berupa pelaksanaan kegiatan melaksanakan pengawasan selanjutnya agar dipatuhi dan dilaksanakan, baik terhadap pengarahan dan petunjuk yang Universitas Sumatera Utara 50 telah diberikan tersebut maupun terhadap ketentuan dalam Perundang- undangan yang berlaku. 66 Fungsi Dewan Komisaris Dekom termasuk anggota Komisaris Independen adalah mencakup dua peran sebagai berikut: 1. Mengawasi Direksi perusahaan dalam mencapai kinerja business plan dan memberikan nasehat kepada Direksi mengenai penyimpangan pengelolaan usaha yang tidak sesuai dengan arah yang ingin dituju oleh perusahaan. 2. Memantau penerapan dan efektifitas praktek Good Corporate Governance. Aksi yang harus dilakukan sekarang dalam konteks mengupayakan prinsip-prinsip good governance adalah suara hati berbagai kalangan untuk untuk menerapkannya, seperti lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif. Artinya, lembaga legislatif mampu menjalankan fungsi kontrolnya secara efektif effective representative system. Lembaga yudikatif bekerja tanpa campur tangan pihak lain, bersih dan profesional. Lembaga eksekutif atau birokrasi bekerja secara profesional dan memiliki integritas yang tinggi. Khusus bagi peranan birokrasi dalam mengupayakan good governance, maka pembahsan ini akan mengedepankan pandangan hukum dan moral. 67 Undang-undang Perseroan Terbatas tidak memperinci secara jelas arti kata pengawasan yang merupakan fungsi dari komisaris. Langkah di dalam undang- undang tidak memperinci tersebut dapat dimengerti karena: 66 Op. Cit, Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2003, hal. 107 67 http:bismar.wordpress.commakalah diakses tanggal 04 Januari 2013 Universitas Sumatera Utara 51 1. Makna dan konsep pengawasan itu sendiri by definition memang memiliki arti yang sangat luas. 2. Fungsi pengawasan komisaris berbeda-beda menuruti berbagai jenis enis perseroan, seperti perseroan dalam bentuk perusahaan tertutup, terbuka, perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara BUMN, Badan Usaha Milik Daerah BUMD, Bank, Perusahaan Pengerah Dana Masyarakat, dan lain-lain yang memang masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. 3. Fungsi pengawasan komisaris berbeda menuruti berbagai jenis maksud dan tujuan perseroan, dan jika diperinci akan sangat banyak, seperti perseroan yang bergerak di bidang manufaktur, properti, keuangan, jasa, perdagangan dan lain- lain. Namun demikian, dapat disebutkan bahwa pelaksanaan tugas pengawasan oleh komisaris dalam suatu perseroan terbatas dilakukan dengan beberapa pedoman prinsip yuridis sebagai berikut: 1. Pengawasan dilakukan oleh komisaris, baik jika diminta oleh direksi dan atau Rapat Umum Pemegang Saham RUPS ataupun jika tidak diminta. 2. Pengawasan tidak boleh berubah menjadi pelaksanaan tugas-tugas eksekutif, karena pelaksanaan tugas-tugas eksekutif perusahaan merupakan kewenangan direksi. 3. Pengawasan harus dilaksanakan kepada keputusan yang sudah diambil ex post facto atau terhadap putusan-putusan yag akan diambil preventive basis. 4. Pengawasan bukan hanya sekedar menerima informasi dari direksirapat Umum Universitas Sumatera Utara 52 Pemegang Saham RUPS, melainkan juga dapat mengambil tindakan-tindakan yang bersifat korektif. 5. Pengawasan tidak hanya sekedar menyetujui atau tidak menyetujui terhadap tindakan-tindakan yang memerlukan persetujuan komisaris sebagai yang diperinci dalam anggaran dasar tetapi pengawasan mencakup semua aspek bisnis dan aspek korporat dari perusahaan. Sistem pengawasan yang dilakukan dalam perseroan haruslah didasari dengan peraturan yang berlaku dalam perseroan sehingga pengawasan yang dilakukan oleh dewan komisaris terhadap kinerja direksi dapat berjalan dengan baik dan apabila terdapat masalah atau hal-hal penting yang tidak sesuai dengan ketentuan maka dewan komisaris dapat membicarakannya langsung kepada direksi daan direksi yang bertanggung jawab dalam jalannya perseroan bisa langsung mencari solusi pemecahannya dan bila tidak mendapat penyelesaiannya maka masalah ini dapat dibawa ke Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Selain mempunyai fungsi sebagai pengawas dalam perseroan berdasarkan anggaran dasar atau keputusan RUPS, komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan perseroan dalam keadaan tertentu dan jangka waktu tertentu. Dalam tindakan pengurusan tersebut berlaku semua ketentuan mengenai hak, wewenang dan kewajiban direksi terhadap perseroan dan pihak-pihak ketiga ditambahkan oleh penjelasan Pasal 11 ayat 2 UUPT yang menyatakan bahwa ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan kewenangan perseroan dalam hal direksi tidak ada. Dengan demikian dalam menjalankan pengawasan dewan komisaris harus Universitas Sumatera Utara 53 berpedoman pada aturan perundang-undangan dan juga anggaran dasar. Dengan pandangan seperti itu, tindakan-tindakan pengurus perseroan selalu mencerminkan keinginan para pemegang saham. 68 Dewan komisaris harus melaksanakan fungsi pengawasan dan memberi nasihat. Dan disinilah dibutuhkan agar Dewan Komisaris harus bersifat aktif. Dewan komisaris dapat mengatur adanya 1 satu orang atau lebih komisaris independent dan 1 satu orang komisaris utusan. Komisaris independen dalam perseroan terbatas saat ini sudah menjadi keharusan UUPT mewajibkan perseroan untuk mempunyai sekurang-sekurangnya satu orang komisaris independen, yang berasal dari luar perusahaan serta tidak mempunyai hubungan bisnis dengan perusahaan atau afiliasinya dan komisaris utusan kehadiran komisaris independen dalam PT diharapkan dapat menciptakan keseimbangan diantara berbagai kepentingan pihak, seperti pemegang saham utama, direksi, komisaris, manajemen, karyawan, maupun pemegang saham publik. Bagi komisaris merupakan hal yang diharuskan pada perusahaan publik agar komisaris dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan efektif. Keberadaan komisaris independen dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan pemegang saham mayoritas dan perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham minoritas, dan bahkan kepentingan para stakeholders lainnya. Jadi peran dan tugas dewan komisaris adalah mengawali kinerja direksi, dimana tugas pengawasan ini meliputi : 68 Habib Adjie, Status Badan Hukum, Prinsip-prinsip dan Tanggung Jawab Sosial Perseroan Terbatas, Bandung : Penerbit Bandar Maju, 2008, hal. 34 Universitas Sumatera Utara 54 a Pengawasan preventif Untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sebelumnya, yang dapat merugikan perseroan yang dilakukan direksi. b Pengawasan Preventif Untuk mengontrol tindakan direksi, apakah semua tindakan yang telah dilakukannya tidak merugikan perseroan ataukah tidak bertentangan degnan akte pendirian anggaran dasar dan undang-undang dan apakah segala sesuatu yang telah ditentukan didalam RUPS telah dijalankan. 69 Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan Perseroan. Fungsi kontrol dan pemberian advis ini bisa dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut : a Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada direksi. b Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perseroan fiduciary duty. c Komisaris jawab melaporkan kepada perseroan mengenai pemilikan sahamnya dan atau keluarganya suami, istri dan anak-anaknya pada perseroan tersebut dan perseroan lainnya. 70 Dewan Komisaris juga memberikan pengawasan kegiatan-kegiatan dimana system terselenggarakan dalam rangka norma-norma yang ditetapkan atau dalam keadaan keseimbangan bahwa pengawasan memberikan gambaran mengenai hal-hal yang dapat diterima, dipercaya atau mungkin dipaksakan dan batas pengawasan 69 RT. Surantya R. Hadnikusuma, Sumantoro, Pengertian Pokok Hukum Perusahaan, Jakarta : Raja Grafindo, hal. 77. 70 I.G. Rai Widjaya, Hukum Perusahaan, Jakarta : Megapoin, Divisi dari kesaint blanc, 2003. Universitas Sumatera Utara 55 control limit merupakan tingkat nilai atas atau bawah suatu sistem dapat menerima sebagai batas toleransi dan tetap memberikan hasil yang cukup memuaskan. 71 Pelaksanaan pengawasan dalam perseroan haruslah diperjelas dalam anggaran dasar perseroan sehingga direksi dan setiap anggota direksi wajib untuk memberitahu penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan. Penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh dewan komisaris sehingga fungsi kontrol atau pengawasan dalam perseroan wajib untuk dijawab mengenai permasalahan yang dialami direksi kepada dewan komisaris. Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan dewan komisaris di dalam perseroan adalah dengan bertindak langsung ke bagian-bagian yang dianggap perlu untuk diketahui sebagai contoh, dewan komisaris akan datang ke bagian keuangan untuk meminta laporan keuangan selama 1 satu bulan sekali untuk diperiksa dan dipelajari dan bila ada sesuatu yang tidak semestinya akan diminta penjelasan kepada direksi. Demikian juga kebagian operasional dan bagian lainnya. Bila ada sesuatu yang tidak semestinya maka dewan komisaris akan meminta penjelasan kepada yang bersangkutan atau yang bertanggung jawab kepada tugasnya dan akan dipertanggung jawabkan direksi kepada perseroan. 71 Soewartojo, Korupsi, Pola Kegiatan dan Penindakannya serta Peran Pengawasan dalam Penanggulangannya,Restu Agung, hal. 131 – 132. Universitas Sumatera Utara 56

BAB III PERTANGGUNG JAWABAN DEWAN KOMISARIS APABILA