20
menjadi komisaris.
44
Sama halnya dengna direksi yang sebagaimana telah diatur kriteria orang yang dapat menduduki jabatan komisaris suatu perseroan. Direksi
tidak dapat melaksanakan tugas sekehendak hatinya atau dengan sewenang- wenang karena komisaris mengawasinya. Oleh karena itu, pengawasan dan
pemberian nasihat yang dilakukan oleh Dewan Komisaris tidak untuk kepentingan pihak atau golongan tertentu, tetapi untuk kepentingan perseroan
secara menyeluruh dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.
45
Selain itu, komisaris juga berkewajiban membuat risalah rapat dewan komisaris dan
menyimpan salinan rapat, melaporkan kepada Perusahaan Terbatas PT dan saham PT lainnya yang telah dilakukan.
46
Dalam hal pertanggungjawaban, menurut Pasal 69 ayat 3 dan ayat 4 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas anggota
Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng apabila terdapat laporan tahunan yang tidak benar dan atau menyesatkan.
47
2. Konsepsi
Konsepsi dapat diartikan sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasi dari hal-hal yang khusus, yang disebut defenisi operasional. Dalam
penelitian ilmiah, konsep atau pengertian adalah salah satu elemen yang utama.
44
Rachmadi Usman, Dimensi Hukum Perusahaan Perseroan Terbatas, Bandung: Penerbit PT. Alumni, 2002, hal. 195
45
Mulhadi, Hukum Perusahaan, Bentuk-bentuk Badan Usaha di Indonesia, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010, hal.
46
Orinton Purba, Petunjuk Praktis bagi RUPS Komisaris dan Direksi Perseroan Terbatas Agar Terhindar dari Jerat Hukum Jakarta: Penerbit Swadaya Grup, 2001, hal. 61
47
Ibid, Pasal 69 Ayat 3 dan 4
Universitas Sumatera Utara
21
Pemaknaan konsep terhadap istilah yang digunakan, terutama dalam judul penelitian, bukanlah untuk keperluan mengkomunikasikannya semata-mata kepada pihak lain,
sehingga tidak menimbulkan salah tafsir, tetapi juga demi menuntun peneliti sendiri didalam menangani rangkaian proses penelitian bersangkutan. Dalam penelitian ini,
pemilihan sejumlah konsep mengacu kepada batasan masalah dan kerangka teori ruang lingkup penelitian dengan maksud untuk membatasi jumlah konsep yang
digunakan.
48
Untuk dapat menjawab permasalahan dalam penelitian tesis ini maka kerangka konsepsional tidak dapat dipisahkan dari definisi judul tesis yang
merupakan konsep dasar dalam rangka menyamakan persepsi yaitu : 1.
Kewenangan adalah apa yang disebut “kekuasaan formal”, kekuasaan yang berasal dari kekuasaan yang diberikan oleh Undang-undang atau legislatif dari
kekuasaan eksekutif atau administratif. Karenanya, merupakan kekuasaan dari segolongan orang tertentu atau kekuasaan terhadap suatu bidang pemerintahan
atau urusan pemerintahan tertentu yang bulat.
49
2. Kedudukan adalah tingkatan atau martabat.
3. Hukum adalah kebenaran dan keadilan le droit, c’est le juste et le Vrai salah
satu ungkapan. Hukum adalah penelitian dimaksudkan pada hukum tertulis yang
48
Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian,Bandung: Mandar Maju, 1994, hal. 80
49
Seksi Informasi Hukum, Ditama Binbangkum, Pelimpahan Wewenang, www.jdih. bpk.go.idinformasihukumPelimpahan_we2nang.pdf, diakses tanggal 16 Februari 2012.
Universitas Sumatera Utara
22
berkaitan dalam pengurusan PT.
50
4. Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan
secara umum danatau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
51
5. Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum
yang merupakan
persekutuan modal,
didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan dan pelaksanaannya.
52
6. Tanggung Jawab adalah kewajiban, wewenang dan hak yang melekat pada suatu
kedudukan.
53
Selanjutnya definisi dari istilah-istilah yang digunakan dalam tesis ini juga dibatasi sebagai berikut :
Pasal 1 ayat 5 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dimaksud Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam
maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Pasal 1 ayat 4 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
50
Salah satu ungkapan yang dikemukakan oleh Victor Hugo, dalam B.N. Marbun, Kamus Hukum Indonesia Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2006 Hal. 95
51
Pasal 1 ayat 6 UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
52
Pasal 1 ayat 1 UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
53
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Ilmu, 2001, hal. 619
Universitas Sumatera Utara
23
Terbatas menyebutkan Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS, adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang- Undang ini danatau anggaran dasar.
Sero atau disebut dengan saham stock adalah bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Kuorum adalah jumlah
suara pemilih atau anggota minimum yang diperlukan untuk mengambil suatu keputusan. Pemegang saham atau yang biasa disebut dengan istilah stakeholder adalah
adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut.
54
G. Metode Penelitian 1.
Sifat Penelitian
Metodologi penelitian merupakan penelitian yang menyajikan bagaimana cara atau prosedur, maupun langkah-langkah yang harus diambil dalam suatu penelitian
secara sistematis dan logis sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
55
Penelitian ini menggunakan yuridis normatif yang dilakukan berdasarkan data primer yaitu dari hasil pengumpulan dan penemuan data serta informasi melalui studi
perpustakaan terhadap asumsi atau anggaran dasar yang dipergunakan dalam menjawab permasalahan pada penelitian tesis ini. Dengan demikian kebenaran dalam
54
Jimmy wales, Pemegang Saham, http:id. wikipedia. orgwikiPemegang saham.
55
Sutrisno Hadi, Metodologi Riset Nasional, Magelang : Penerbit Akmil, 1987, hal. 8
Universitas Sumatera Utara
24
suatu penelitian telah dinyatakan reliabel tanpa harus melalui proses rasionalisasi.
56
2. Metode Pendekatan