56
BAB III PERTANGGUNG JAWABAN DEWAN KOMISARIS APABILA
MELAKUKAN KESALAHAN ATAU KELALAIAN DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA DIREKSI
A. Pertanggung Jawaban Dewan Komisaris
Perseroan Terbatas mempunyai organisasi yang teratur dipimpin oleh pengurusnya.
72
Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya harus sesuai dengan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seperti di atur dalam
Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 114 ayat 1 sampai dengan 5 tentang Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris yaitu :
1 Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan perseroan sebagaimana dimaksud dalam pasal 108 ayat 1.
2 Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasehat
kepada direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 ayat 1 untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.
3 Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan
tugasnya sebagai mana dimaksud pada ayat 2. 4 Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2 dua anggota Dewan Komisaris atau
lebih, tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat 3 berlaku secara
72
Muhammad Abdul Kadir, Pengantar Hukum Perusahaan Indonesia, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, hal. 68
Universitas Sumatera Utara
57
tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris. 5 Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian
sebagaimana dimaksud pada ayat 3 apabila dapat membuktikan : a. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik lan
g
sung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang men
g
akibatkan kerugian. c. Telah memberi nasehat kepada Direksi
,
untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
Dalam Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 116 juga mengatur apa-apa saja yang wajib dilakukan Dewan Komisaris yaitu :
a. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya.
b. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan atau
keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain. c.
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.
Tugas pengawasan inilah yang harus dilakukan dengan itikad baik dan penuh ke hati-hatian. Inilah yang merupakan Fiduciary duty dewan komisaris terhadap
Perseroan. Kalau Direksi mewakili perseroan bertindak keluar, maka dewan komisaris
dalam tugasnya sama sekali tidak melakukan fungsi perwakilan. Berhubungan dengan fiduciary duty tersebut, maka Pasal 114 ayat 2 undang-undang perseroan
Universitas Sumatera Utara
58
terbatas yang menekankan pada pertanggung jawaban dewan komisaris atas pengawasan yang dilakukan terhadap jalannya pengurusan perseroan. Teori fiduciary
duty adalah suatu kewajiban yang ditetapkan undang-undang bagi seseorang yang memanfaatkan seseorang lain, dimana kepentingan pribadi seseorang yang diurus
oleh pribadi lainnya, yang sifatnya hanya hubungan atasan-bawahan sesaat. Orang yang mempunyai kewajiban ini harus melaksanakannya berdasarkan suatu standar
dari kewajiban standard of duty yang paling tinggi sesuai dengan yang dinyatakan oleh hukum. Sedangkan fiduciary ini adalah seseorang yang memegang peran
sebagai suatu wakil trustee atau suatu peran yang disamakan dengan sesuatu yang berperan sebagai wakil, dalam hal ini peran tersebut didasarkan kepercayaan dan
kerahasiaan trust and confidence yang dalam peran ini meliputi, ketelitian scrupulous, itikad baik good faith, dan keterusterangan candor. Fiduciary ini
termasuk hubungan seperti, pengurus atau pengelola, pengawas, wakil atau wali, dan
pelindung guardian. termasuk juga di dalamnya seorang lawyer yang
mempunyai hubungan fiduciary dengan client-nya. Dalam pengelolaan perseroan atau perusahaan, para anggota direksi dan komisaris sebagai salah satu organ vital dalam
perusahaan tersebut merupakan pemegang amanah fiduciary yang harus berperilaku sebagaimana layaknya pemegang kepercayaan.
73
Tanggung jawab dewan komisaris tersebut dibebankan kepada setiap anggota dewan komisaris setiap anggota dewan
komisaris memiliki fiduciary duty yang sama. Berbeda dengan anggota direksi yang dapat melakukan tindakan hukum sendiri-sendiri, dewan komisaris hanya bertindak
73
Op. Cit, http:bismar.wordpress.commakalah diakses tanggal 04 Januari 2013
Universitas Sumatera Utara
59
dalam satu kesatuan sebagai suatu majelis, berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.
74
Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris mempunyai tugas fiduciary terhadap perusahaannya, maksudnya adalah suatu tugas yang terbit dari adanya
hubungan fiduciary
hubungan amanah
untuk memperhatikan
kepentingan perusahaan secara sungguh-sungguh yang harus dijalankan dengan memenuhi unsur-
unsur kepedulian, kehati-hatian, itikad baik, kejujuran, dan ketrampilan dalam derajat yang tinggi.
75
Dalam Perseroan Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris harus mengawasi kinerja direksi agar menjalankan perseroan berdasarkan keputusan yang
telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang menjadi tujuan kerja yang harus dicapai.
Setiap diadakan Rapat Umum Pemegang Saham setiap tahunnya pengurus yang disini direksi membuat laporan hasil kerja tahun yang telah lewat, dan membuat
perencanaan kerja untuk tahun kedepan. Pengurus perseroan dengan diawasi oleh Dewan Komisaris menjalankan perencanaan tersebut yang telah disepakati dalam
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Mengingat tugas-tugas komisaris cukup strategis dalam suatu perseroan, maka
keberadaan komisaris tersebut harus dapat diukur manfaat dan keberadaannya dalam
74
Op.Cit., Gunawan Wijaya, Resiko Hukum Sebagai Direksi, Komisaris Pemilik PT, Penerbit Forum Sahabat
75
Op.Cit., Munir Fuady, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Bandung : Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, 2003
Universitas Sumatera Utara
60
Perseroan. Secara ringkas dapat dikemukakan ukuran kuantitatif mengenai efektivitas
Dewan Komisaris yakni : a. Dewan Komisaris seharusnya memberi dampak positif terhadap kinerja
perusahaan. b. Dewan Komisaris seharusnya mempunyai pengaruh terhadap keseluruhan
strategi dan kebijakan perusahaan. c. Dewan Komisaris harus yakin bahwa strategi dan kebijakan perusahaan
diimplementasikan oleh Dewan Komisaris.
76
Tugas dan kewajiban dewan komisaris selain diatur dalam Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 juga diatur lebih jauh lagi dan disesuaikan
dengan kebutuhan di Perseroan di Anggaran Dasar Hal itu diatur dalam Undang- undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007, Pasal 8 yaitu :
1 Akta Pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan lain berkaitan dengan pendirian Perseroan.
2 Keterangan lain sebagaimana dimaksud pada ayat 1 memuat sekurang- kurangnya:
a. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan pendiri perseorangan, atau nama, tempat kedudukan dan
alamat lengkap serta nomor dan tanggal keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum dari pendiri Perseroan.
b. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, kewarganegaraan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang pertama kali
76
Sentosa Sembiring, Hukum Perusahaan tentang Perseroan Terbatas, PT. Nuansa Aulia, 2006
Universitas Sumatera Utara
61
diangkat. c. Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah
saham, dan nilai nominal saham yang telah ditempatkan dan disetor. 3 Dalam pembuatan akta pendirian, pendiri dapat diwakili oleh orang lain
berdasarkan surat kuasa. Dengan didaftarkannya dan umumkannya akta pendirian Perseroan Terbatas,
maka Anggaran Dasar Perseroan Terbatas ADPT yang bersangkutan tidak saja mengikat bagi para pendiri perusahaan, pemegang saham, pengurus, akan tetapi juga
bagi pihak yang hendak melakukan transaksi dengan Perseroan Terbatas. Hal itu mengandung arti bahwa pemegang saham merupakan pemilik perseroan.
77
Mengingat Anggaran Dasar Perseroan Terbatas mengikat para pihak yang berkepentingan dengan Perseroan Terbatas, maka secara yuridis formal kiranya dapat
dikemukakan bahwa Anggaran Dasar Perseroan Terbatas adalah hukum positif bagi Perseroan Terbatas.
78
Dalam Anggaran dasar Perseroan Terbatas yang termuat didalam Akta Pendirian sekurang-kurangnya harus memuat :
1. Nama dan tempat kedudukan Perseroan
2. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan
3. Jangka waktu berdirinya Perseroan
4. Besarnya jumlah modal dasar, modal yang ditempatkan, dan modal yang
disetor. 5.
Jumlah saham Jumlah klasifikasi saham apabila ada, berikut jumlah untuk tiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap
77
Man S. Sastra Widjaja, Rai Mantili, Perseroan Terbatas Menurut Tiga Undang-Undang WVK, UU No. 1 tahun 1995, UU No. 40 tahun 2007, Bandung : PT. Alumni, 2008, hal. 93
78
Ibid
Universitas Sumatera Utara
62
saham. 6.
Susunan, jumlah dan nama anggota direksi dan komisaris 7.
Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS 8.
Tata cara pemilihan, pengangkatan, penggatian dan pemberhentian anggota Direksi dan Komisaris
9. Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen
79
10. Ketentuan-ketentuan lain menurut Undang-undang Perseroan Terbatas.
80
Apa yang ditentukan dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai isi Anggaran Dasar adalah ketentuan yang bersifat minimum. Dalam hal para pendiri
Perseroan Terbatas menghendaki di dalam anggaran dasar Perseroan Terbatas dimuat ketentuan selain dari apa ditentukan di atas, hal tersebut dimungkinkan, sepanjang
tidak bertentangan dengan Undang-undang ini. Mengenai ketentuan apa saja yang perlu ditambahkan di dalam anggaran dasar selain dari apa yang ditentukan dalam
Pasal 15 ayat 1 Undang-undang No. 40 tahun 2007, diserahkan kepada para pihak yang mendirikan perseroan terbatas.
Meskipun Undang-undang memberikan kebebasan kepada para pendiri perseroan untuk mengatur selain sebagaimana yang disebutkan di atas, hal itu tidak
berarti bahwa para pihak pendiri perseroan dapat sesuka hati memuat ketentuan dalam anggaran dasar. Bagi para pendiri perseroan terbatas tetap ada pembatasan.
Menurut Undang-undang No. 40 tahun 2007 adapun hal-hal yang tidak boleh dimuat dalam anggaran dasar perseroan terbatas adalah:
a. ketentuan tentang penerimaan bunga tetap atas saham, dan
b. ketentuan tentang pemberian manfaat pribadi kepada pendiri atau pihak lain.
79
Cornelius Simanjuntak, Hukum Merger Perseroan Terbatas, Teori dan Praktek, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, hal. 24
80
Op.Cit., I.G. Rai Widjaya, Hukum Perusahaan, percetakan KBI
Universitas Sumatera Utara
63
Untuk memperoleh Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum, pendiri secara bersama-sama mengajukan permohonan melalui jasa teknologi
informasi sistem administrasi badan hukum secara elektronik kepada Menteri dengan mengisi format isian yang memuat sekurang-kurangnya:
a. nama dan tempat kedudukan Perseroan
b. jangka waktu berdirinya Perseroan
c. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan
d. Jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor
e. Alamat lengkap Perseroan .
Pengisian format harus didahului dengan pengajuan nama Perseroan. Dalam hal pendiri tidak mengajukan sendiri permohonan, pendiri hanya dapat memberi
kuasa kepada notaris. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengajuan dan pemakaian nama Perseroan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Permohonan untuk memperoleh Keputusan Menteri harus diajukan kepada Menteri paling lambat 60 enam puluh hari terhitung sejak tanggal akta pendirian
ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai dokumen pendukung. Ketentuan mengenai dokumen pendukung diatur dengan Peraturan Menteri.
Apabila format isian dan keterangan mengenai dokumen pendukung telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Menteri langsung menyatakan
tidak keberatan atas permohonan yang bersangkutan secara elektronik. Apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
Menteri langsung memberitahukan penolakan beserta alasannya kepada pemohon
Universitas Sumatera Utara
64
secara elektronik. Dalam jangka waktu paling lambat 30 tiga puluh hari terhitung sejak tanggal pernyataan tidak berkeberatan, pemohon yang bersangkutan wajib
menyampaikan secara fisik surat permohon yang dilampiri dokumen pendukung. Apabila semua persyaratan telah dipenuhi secara lengkap, paling lambat 14
empat belas hari, Menteri menerbitkan keputusan tentang pengesahan badan hukum Perseroan yang ditandatangani secara elektronik. Apabila persyaratan tentang jangka
waktu dan kelengkapan dokumen pendukung tidak dipenuhi, Menteri langsung memberitahukan hal tersebut kepada pemohon secara elektronik, dan pernyataan
tidak berkeberatan menjadi gugur. Dalam hal pernyataan tidak keberatan gugur, hal itu tidak berarti bahwa
pemohon tidak mempunyai kesempatan untuk mengajukan permohonan kembali. Pemohon diberi kesempatan untuk mengajukan kembali permohonan kepada Menteri
untuk memperoleh keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan. Dalam hal permohonan untuk memperoleh keputusan Menteri tidak diajukan dalam
jangka waktu 60 enam puluh hari, akta pendirian menjadi batal sejak lewatnya jangka waktu ini dan perseroan yang belum memperoleh status badan hukum bubar
karena hukum dan pemberesannya dilakukan oleh pendiri. Pada saat Perseroan Terbatas didirikan, sebelumnya telah ada komitmen atau
tindakan para pendiri untuk mempersiapkan berdirinya perseroan. Termasuk didalamnya perbuatan hukum yang berkaitan dengan kepemilikan saham dan
penyetorannya yang dilakukan oleh calon pendiri sebelum Perseroan didirikan. Perbuatan yang dilakukan oleh calon pendiri tentang kepemilikan saham dan
Universitas Sumatera Utara
65
penyetorannya harus dicantumkan dalam akta pendirian. Dalam hal perbuatan hukum kepemilikan saham dan penyetorannya, dinyatakan dengan akta otentik, nomor,
tanggal dan nama serta tempat kedudukan notaris yang membuat akta otentik tersebut disebutkan dalam akta pendirian Perseroan.
Dalam hal perbuatan hukum dinyatakan dengan akta yang bukan akta otentik, akta tersebut dilekatkan pada akta pendirian. Dalam hal ketentuan di atas tidak
terpenuhi, perbuatan hukum tersebut tidak menimbulkan hak dan kewajiban serta tidak mengikat perseroan. Perbuatan hukum yang dilakukan calon pendiri untuk
kepentingan Perseroan yang belum didirikan, mengikat Perseroan setelah Perseroan menjadi badan hukum apabila RUPS pertama Perseroan secara tegas menyatakan
menerima atau mengambil alih semua hak dan kewajiban yang timbul dari perbuatan hukum yang dilakukan oleh calon pendiri atau kuasanya.
Persetujuan RUPS tidak diperlukan apabila perbuatan hukum tersebut dilakukan atau disetujui secara tertulis oleh semua calon pendiri sebelum pendirian
Perseroan. RUPS pertama harus diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 60 enam puluh hari setelah Perseroan memperoleh status badan hukum. Keputusan
RUPS sah apabila RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili semua saham dengan hak suara dan keputusan disetujui dengan suara bulat.
Dalam hal RUPS tidak diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 60 enam puluh hari setelah Perseroan memperoleh status badan hukum atau RUPS
dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili semua saham dengan hak suara dan keputusan disetujui dengan suara bulat, setiap calon pendiri yang melakukan
Universitas Sumatera Utara
66
perbuatan hukum tersebut bertanggung jawab secara pribadi atas segala akibat yang timbul. Perbuatan hukum atas nama Perseroan yang belum memperoleh status badan
hukum, hanya boleh dilakukan oleh semua anggota Direksi bersama-sama semua pendiri serta semua anggota Dewan Komisaris Perseroan dan mereka semua
bertanggung jawab secara tanggung renteng atas perbuatan hukum tersebut. Perbuatan Direksi, Pendiri dan Komisaris ini, karena hukum menjadi tanggung jawab
Perseroan setelah Perseroan menjadi badan hukum. Dalam hal perbuatan hukum dilakukan oleh pendiri atas nama Perseroan yang
belum memperoleh status badan hukum, perbuatan hukum tersebut menjadi tanggung jawab pendiri yang bersangkutan dan tidak mengikat Perseroan. Perbuatan hukum ini
hanya mengikat dan menjadi tanggung jawab Perseroan setelah perbuatan hukum tersebut disetujui oleh semua pemegang saham dalam RUPS yang dihadiri oleh
semua pemegang saham Perseroan. RUPS disini maksudnya adalah RUPS pertama yang harus diselenggarakan paling lambat 60 enam puluh hari setelah Perseroan
memperoleh status badan hukum. Anggaran
Dasar Perseroan
Terbatas dibuat
bisa seluas-luasnya
dan disesuaikan dengan kebutuhan tetapi tidak bisa lepas dari ketentuan yang sudah diatur
dalam Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007. Dalam membuat Anggaran Dasar harus disesuaikan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas
Nomor 40 tahun 2007. Seperti dalam Anggaran Dasar Perseroan Terbatas, adapun tugas dewan
komisaris harus sesuai dengan aturan yang terdapat pada perseroan dan berpedoman
Universitas Sumatera Utara
67
kepada UUPT No. 40 tahun 2007. Tugas pengawasan inilah yang harus dilaksanakan dengan itikad baik dan penuh kehati-hatian inilah yang merupakan pedoman dewan
komisaris terhadap perseroan. Sedikit berbeda dari direksi yang mewakili perseroan dalam tindakan ke luar, dewan komisaris dalam tugas pengawasannya sama sekali
tidak melakukan fungsi perwakilan, jadi dewan komisaris tidak pernah menjadi agen bagi perseroan. Namun demikian sesuai dengan ketentuan Pasal 117 UUPT, dewan
komisaris dapat ditugaskan untuk memberi persetujuan dan bantuan bagi direksi untuk melaksanakan tugasnya.
Kegiatan persetujuan dan bantuan ini tidaklah menjadikan dewan komisaris sebagai pengurus perseroan dan karenanya dianggap mewakili perseroan.
81
Dewan komisaris yang melakukan tugas pengurusan-pengurusan dan karenanya mewakili
perseroan dengan pihak ketiga. Menurut ketentuan Pasal 118 UUPT mempunyai hak dan kewajiban sebagai direksi perseroan dan bukan lagi dewan komisaris.
Dewan komisaris dalam menjalankan tugasnya didalam perseroan terbatas sesuai dengan ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007,
yaitu sebagai pengawas atas jalannya suatu perseroan. Selain memberi pengawasan juga memberi masukan dan nasehat kepada direksi, akan tetapi tetap keputusan ada
ditangan direksi sebagai pelaksana perusahaan. Dewan komisaris dan direksi tidak dipisahkan dalam menjalankan tugasnya
sehari-hari, hal ini sudah berlangsung sejak lama dan terus dilakukan sampai
81
Gunawan Widjaja, Resiko Hukum sebagai Direksi, Komisaris Pemilik PT, Forum Sahabat, 2008, hal. 89
Universitas Sumatera Utara
68
sekarang, untuk menjaga agar dewan komisaris dan direksi tidak ada perbedaan visi dan misi dalam menjalankan pelaksanaan perseroan terbatas sesuai dengan UUPT
No. 40 tahun 2007. Perseroan merujuk kepada modal perseroan terbatas yang terdiri dari sero-sero atau saham-saham. Adapun kata terbatas merujuk kepada pemegang
saham yang “peran dan tanggung jawab”nya hanya sebatas nilai nominal saham yang dimilikinya.
82
Didalam menjalankan tugas sehari-hari, dewan komisaris dan direksi sering menghadapi kendala yang mengganggu kinerja perseroan. Kendala yang dihadapi
sering ditemui pada pekerja yang tidak focus dalam menjalankan pekerjaannya. Hal tersebut membuat kinerja persero menjadi lebih lambat. Hal tersebut membuat dewan
komisaris menjadi lebih aktif melakukan pengawasan terhadap direksi. Kesadaran masing-masing anggota dewan komisaris dalam menjalankan tugas
dan fungsinya sangatlah dihargai sama seperti halnya keperluan yang berlaku bagi direksi perseroan, anggota dewan komisaris juga dapat membuktikan bahwa yang
bersangkutan : a.
Telah melakukan pengawasan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.
b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung
atas tindakan pengurusan direksi yang mengakibatkan kerugian. c.
Telah memberikan nasihat kepada direksi untuk mencegah timbul atau
82
C.S.T. Kansil, Pokok-Pokok Hukum Perseroan Terbatas, Jakarta: PT. Pustaka Sinar Harapan, 1996, hal. 31
Universitas Sumatera Utara
69
berlanjutnya kerugian tersebut. Disinilah kekurangan dari sikap yang saling menjaga dengan menomor
satukan rasa kekeluargaan. Hingga setiap peraturan yang seharusnya kita bisa tegas harus kita lunakkan dengan kekeluargaan.
B. Pengawasan Dewan Komisaris