Temuan Siklus I Hasil Penelitian

73 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Mahasiswa Karakteristik F Jenis Kelamin Laki-laki 8 29,6 Perempuan 19 70,4 Umur 23 tahun 25 92,6 24 tahun 2 7,4 IPK 3,00 7 25,9 3,00 20 74,1

3. Temuan Siklus I

Hasil analisis wawancara mendalam dengan partisipan memfokuskan pada topik mengenai pengembangan kemampuan berpikir berpikir kritis mahasiswa dan metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Assessment dilakukan untuk menggali pengetahuan dan persepsi partisipan mengenai kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Hasil wawancara mendalam dengan para informan dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir r kritis dianggap sangat penting bagi mahasiswa dan kondisi saat ini sangat kurang sehingga perlu di tingkatkan lagi, karena dengan berpikir kritis mahasiswa dapat terlatih menganalisa dan memecahkan suatu masalah sehingga sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk bekal ketika mereka memasuki dunia kerja. 74 Kemampuan berpikir kritis mahasiswa Program Profesi Ners STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro masih dianggap belum sesuai standar yang diharapkan. Fakta yang dilihat dosen sebagai indikasi mahasiswa belum sesuai standar yang diharapkan mahasiswa belum mempunyai kemampuan untuk melakukan interpretasi dan melakukan analisa data dan memberikan penjelasan dengan baik. Mahasiswa masih kurang peduli dengan masalah kecil yang dapat menimbulkan masalah besar. Tabel berikut menjelaskan kesimpulan hasil wawancara mendalam mengenai kemampuan berpikir kritis. 75 Tabel 4.3. Hasil Wawancara Mendalam Mengenai Kemampuan berpikir berpikir kritis Itemperta Nyaan Coding Sub tema Tema Definisi berpikir berpikir kritis R1. Kemampuan menganalisa suatu masalah secara efektif berpikir berpikir kristis merupakan suatu kemampuan atau proses menggunakan pengetahuan secara detil untuk menganalisa masalah untuk menetapkan suatu keputusan Berpikir Berpikir kritis sangat penting untuk mahasiswa dan kondisi saat ini sangat kurang sehingga perlu di tingkatkan lagi R2.Proses menganalisa informasi atau suatu masalah secara detil R3.Kemampuan menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk menganalisa suatu masalah R4.Proses menganalisa informasi atau suatu masalah secara detil R5.Proses penalaran berbasis pengetahuan yang dimiliki dan pengalaman untuk menganalisis suatu masalah sehingga menghasilkan kesimpulan yang akurat. Manfaat Berpikir Berpikir Kritis R1.Sangat penting bagi mahasiswa sebagai bekal dalam dunia kerja Berpikir Berpikir kritis sangat penting bagi mahasiswa R2.Sangat penting bagi mahasiswa karena sebagai ciri intelektualitasnya R3.Sangat penting bagi mahasiswa sebagai bekal dalam dunia kerja R4.Sangat penting karena setiap tindakaninformasi memerlukan analisis R5.Sangat penting karena 76 setiap tindakan keperawatan membutuhkan penalaran yang sistematis Kondisi Kemampuan Berpikir Berpikir kritis mahasiwa R1.Masih kurang Kemampuan berpikir berpikir kritis masih kurang R2.Masih kurang R3.Masih kurang R4.Masih kurang R5.Perlu ditingkatkan dan perlu diasah Hasil rekapitulasi data pretes juga menunjukkan bahwa kemampuan berpikir berpikir dan keaktifan mahasiswa dalam proses belajar masih rendah. Hasil observasi keaktifan mahasiswa dan hasil pretes berpikir berpikir kritis didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Kemampuan berpikir berpikir Kritis dan Keaktifan Mahasiswa sebelum pelaksanaan strategi pembelajaran CBL Variabel Mean SD Kemampuan berpikir berpikir kritis mahasiswa sebelum CBL 68,59 4,19 Keaktifan Mahasiswa mengikuti PBM sebelum CBL 69,52 14,85 Skor rata-rata pretes mengenai kemampuan berpikir berpikir kritis responden sebesar 68,59 persen dengan nilai terendah 54,55 persen dan nilai tertinggi 72,73 persen. Skor keaktifan responden 77 sebesar 69,52 persen dengan nilai terendah 46,15 persen dan nilai tertinggi 100,00 persen. Kemampuan berpikir berpikir kritis dapat dikembangkan melalui strategi pembelajaran yang tepat. Startegi pembelajaran di STIKes ICsada Bojonegoro selama itu masih banyak dosen yang menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada dosen, sehingga mahasiswa masih pasif dalam proses pembelajaran. Metode ini dianggap kurang memotivasi mahasiswa untuk berpikir kritis karena mahasiswa hanya mendapatkan informasi hanya dari dosen. Mahasiswa jarang mengeksplorasi yang diketahuinya dengan mencari informasi dari sumber lain. Penggunaan strategi pembelajaran yang masih berorientasi pada dosen disebabkan karena sebagian besar SDM tenaga pengajar di STIKes Icsada Bojonegoro belum mampu mengembangkan strategi pembelajaran yang lain. Oleh karenanya dibutuhkan pengembangan skill dan pengetahuan para dosen mengenai strategi pembelajaran melalui pelatihanworkshop atau bahkan mengirim dosen untuk mengikuti studi kependidikan keperawatan. Dari hasil wawancara dengan para informan dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis mahasiswa belum optimal, serta sumber daya manusia tenaga pengajar yang ada belum memadai dan diharapkan 78 metode Student Center Learning khususnya Case Based Learning bisa mengatasi masalah tersebut. Tabel 4.5 Hasil Wawancara Mendalam Mengenai Strategi Pembelajaran Itempertanyaan Coding Sub tema Tema Penerapan Strategi pembelajaran saat ini R1. Belum optimal untuk pengembangan kemampuan berpikir berpikir kritis Stategi pembelajarana yang digunakan untuk meningkatkan Kemampuan berpikir berpikir kritis belum optimal Berpikir Berpikir kritis mahasiswa belum optimal, serta sumber daya manusia tenaga pengajar yang ada belum memadai R2. Belum optimal untuk pengembangan kemampuan berpikir berpikir kritis R3. Belum mengembang kemampuan berpikir kritis mahasiswa R4. Belum mengembang kemampuan berpikir kritis mahasiswa, R5. Belum maksimal meningkatkan kemampuan berpikir berpikir kritis mahasiswa Penerapan Strategi pembelajaran R1. Perubahan strategi pembelajarank Student Center Learning dapat meningkatkan 79 yang diharapkan e arah Student Centre berpikir berpikir kritis mahasiswa R2. Metode diskusi R3. Student centre merupakan strategi pembelajaran yang melatih berpikir berpikir kritis R4. Metode diskusi R5. Case Besed Learning Ketersediaan SDM untuk pengembangan R1. Kualitas SDM belum memadai untuk mengembangk an strategi pembelajaran Student Centre Sumber daya manusia belum mamadai R2. Belum mempunyai kompetensi yang memadai, perlu pelatihan strategi pembelajaran R3. Kompetensi pendidikan dosen belum memadai untuk pengembangan strategi pembelajaran studen centre R4. Belum mempunyai kompetensi yang memadai, perlu pelatihanwork shop strategi pembelajaran atau studi NEDU R5. Kompetensi belum 80 mencukupi untuk mengembangk an stategi pembelajaran CBL

4. Siklus I

Dokumen yang terkait

Hubungan Pelaksanaan Problem Based learning (PBL) dengan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa S1 Angkatan 2014 Fakultas Keperawatan USU

8 121 141

PENGARUH PELAKSANAAN TUTORIAL KLINIK DENGAN METODE CASE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA TAHAP PENDIDIKAN PROFESI

0 2 85

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA KEPERAWATAN DI PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK

13 65 158

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Ak

0 3 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntans

0 2 17

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 3 36

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PGSD MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING.

0 2 56

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH.

0 4 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA.

0 0 18

Problem Based Learning (PBL) Dengan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

0 2 45