Analisa Data Kuantitatif 1 Analisa Data

62

2. Analisa Data

a. Analisa Data Kuantitatif 1

Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Data dianggap baik dan layak digunakan dalam penelitian bila data tersebut memiliki distribusi normal. Data berdistribusi normal artinya data mempunyai sebaran merata sehingga benar-benar mewakili populasi.Uji normalitas data penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov- Smirnov. Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov adalah salah satu uji yang bertujuan untuk mengetahui data dalam variabel penelitian yang akan dianalisis berdistribusi normal. Data disebut berdistribusi normal jika nilai signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov di atas 0,05. Data variabel yang diuji normalitasnya adalah data kemampuan berfikir kritis dan keaktifan mahasiswa dalam proses belajar megajar sebelum dan sesudah CBL. 63 Hasil uji normalitas dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 3.1 Normalitas Data Variabel Penelitian Kemampu an berfikir kritis mahasiswa sebelum CBL Pretes Kemampu an berfikir kritis mahasiswa setelah CBL Postes Keaktifan Mahasiswa mengikuti PBM sebelum CBL Keaktifan Mahasiswa mengikuti PBM Setelah CBL Mean 68,59 81,28 69,52 89,74 SD 4,19 4,28 14,85 9,05 Kolmogorov- Smirnov Z 1,051 0,755 0,966 1,064 Signifikansi 0,219 0,618 0,309 0,208 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa angka signifikansi data variabel penelitian lebih besar dari 0,05. Hal tersebut berarti data pretest dan post test berdistribusi normal. 2 Uji Univariat Analisis univariat dalam penelitian ini digunakan dalam perhitungan distribusi dan presentase karakteristik responden penelitian. Karakteristik tersebut meliputi jenis kelamin dan umur. 3 Uji Hipotesis Bivariat Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan perhitungan uji paired t-test karena data berdistribusi 64 normal. Uji paired t-test kemampuan berfikir dan keaktifan mahasiswa sebelum dan setelah pelaksanaan stategi pembelajaran CBL Data yang terdistribusi normal dapat digunakan untuk diuji dengan uji paired t-test. Adapun hasil uji paired t-test disajikan dalam tabel berikut Tabel 3.2 Perbandingan Kemampuan berfikir dan Keaktifan Mahasiswa sebelum dan setelah pelaksanaan strategi pembelajaran CBL Mean SD Selisih T P Kemampuan berfikir kritis mahasiswa sebelum CBL Pretes 68,59 4,19 -12,69 - 12,464 0,000 Kemampuan berfikir kritis mahasiswa setelah CBL Postes 81,28 4,28 Keaktifan Mahasiswa mengikuti PBM sebelum CBL 69,52 14,85 -20,23 -7,027 0,000 Keaktifan Mahasiswa mengikuti PBM setelah CBL 89,74 9,05 Ada perbedaan yang bermakna p0,05 antara kemampuan berfikir kritis mahasiswa sebelum dengan sesudah intervensi CBL.Sebelum mendapatkan intervensi CBL nilai rata-rata kemampuan berfikir mahasiswa sebesar 68,59 persen. Setelah 65 mendapatkan intervensi CBL nilai rata-rata kemampuan berfikir mahasiswa meningkat menjadi 81,28 persen. Keaktifan mahasiswa sebelum dan setelah mendapat intervensi CBL juga terdapat perbedaan yang bermakna p0,05.Sebelum mendapatkan intervensi CBL nilai rata-rata keaktifan mahasiswa hanya sebesar 69,52 persen. Setelah mendapatkan intervensi CBL nilai rata-rata keaktifan mahasiswa mahasiswa meningkat menjadi 89,74 persen.

b. Analisis Data Kualitatif

Dokumen yang terkait

Hubungan Pelaksanaan Problem Based learning (PBL) dengan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa S1 Angkatan 2014 Fakultas Keperawatan USU

8 121 141

PENGARUH PELAKSANAAN TUTORIAL KLINIK DENGAN METODE CASE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA TAHAP PENDIDIKAN PROFESI

0 2 85

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA KEPERAWATAN DI PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK

13 65 158

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Ak

0 3 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntans

0 2 17

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 3 36

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PGSD MELALUI PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING.

0 2 56

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH.

0 4 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA.

0 0 18

Problem Based Learning (PBL) Dengan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa

0 2 45