commit to user 22
hutang cenderung untuk memilih metoda akuntansi yang meningkatkan keuntungan biasanya berbasis pada debt-equity hypothesis, dan manajer
yang bekerja di perusahaan yang menerapkan aturan bonus akan memilih metoda akuntansi yang bisa meningkatkan keuntungan biasanya berbasis
bonus-plan hypothesis Gumanti, 2000.
3. Strategi Manajemen Laba
Ada beberapa pihak yang berkepentingan dengan pengungkapan laba yang secara garis besar dibagi dua yaitu pihak internal dan pihak
eksternal. Namun, semua pihak eksternal mempunyai kepentingan yang berbeda-beda terhadap informasi laba:
a. Pihak investor Laba akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan
apakah akan melakukan investasi atau tidak dengan menghilangkan pertimbangan tujuan tertentu yang ingin dicapai seperti ingin
menguasai karena mempunyai hubungan lini aktivitas perusahaan sebelumnya. Untuk kepentingan ini, manajer cenderung berusaha agar
laba lebih tinggi. b. Pemilik perusahaan
Pemilik berkepentingan untuk mengetahui sejauh mana kinerja manajer dalam mengelolah perusahaan dan sebagai dasar untuk
melakukan seberapa besar imbalan dividen yang akan diperoleh. Pada kondisi ini manajemen akan dihadapkan dengan dua kondisi,
yaitu laba yang tinggi yang merupakan indikator kinerja dan laba yang
commit to user 23
rendah akan memperkecil arus kas yang harus dikeluarkan untuk pembayaran dividen. Namun, kecenderungan manajer memilih untuk
kinerja dinilai lebih baik dibanding mempertimbangkan kas yang harus dikeluarkan.
c. Pihak kreditor Sama dengan pertimbangan investor, kreditor akan menilai
seberapa besar peluang untuk memperoleh keuntungan. Untuk kepentingan ini, manajer cenderung berusaha agar laba lebih tinggi.
d. Pemerintah Pemerintah berkepentingan melalui seberapa besar pajak yang
dapat diperoleh dari suatu perusahaan. Pada keadaan ini manajer cenderung berusaha laba tidak terlalu besar.
Manajemen laba ada yang bersifat cosmetic memanipulasi akrual tanpa ada konsekuensi terhadap aliran kas dan ada yang bersifat real
melakukan manajemen terhadap aliran kas. Cosmetic earnings
management dilakukan dengan mengubah estimasi dan kebijakan akuntansi yang menentukan accounting numbers, sedangkan real earnings
management dilakukan dengan mengubah metoda akuntansi seperti LIFO yang dapat menghemat pajak atau skedul transaksi yang dapat
berpengaruh pada aliran kas perusahaan. Teknik dan pola manajemen laba menurut Setiawati dan Na’im
2000 dalam Rahmawati 2006 dapat dilakukan dengan tiga teknik, yaitu:
commit to user 24
a. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi Cara manajemen mempengaruhi laba melalui judgment
perkiraan terhadap estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau
amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi, dan lain-lain. b. Mengubah metoda akuntansi
Perubahan metoda akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi contohnya mengubah metoda depresiasi aktiva tetap
dari metoda depresiasi angka tahun ke metoda depresiasi garis lurus. c. Menggeser periode biaya atau pendapatan.
Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain mempercepatmenunda
pengeluaran untuk
penelitian dan
pengembangan sampai
pada periode
akuntansi berikutnya,
mempercepatmenunda pengeluaran
promosi sampai
periode berikutnya, mempercepatmenunda pengiriman produk ke pelanggan,
dan mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai.
B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
Berikut ini merupakan penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis yang dilakukan:
1. Motivasi Manajemen Laba a. Rencana Bonus dan Manajemen Laba
Penelitian Healy 1985 yang meneliti penghargaan eksekutif dengan bonus menyatakan cenderung memilih prosedur akuntansi