commit to user 53
positif terhadap variabel dependen. Variabel debt covenant berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen pada tingkat signifikansi 10
karena memiliki nilai probabilitas signifikansi 0,071. Nilai probabilitas untuk variabel biaya politik adalah sebesar 0,000
di mana lebih kecil dari tingkat signifikansi 10 sehingga variabel biaya politik memiliki pengaruh signifikan secara positif terhadap variabel
dependen. Begitu juga dengan variabel strategi manajemen laba yang memiliki nilai probabilitasnya sebesar 0,006 di mana lebih kecil dari
tingkat signifikansi 1 sehingga variabel strategi manajemen laba memiliki pengaruh signifikan secara positif terhadap variabel dependen.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Koefisien manajemen laba yang berupa rencana bonus memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap praktik manajemen laba. Hasil ini sejalan dengan
hasil penelitian Healy 1985, yaitu bahwa manajer yang mendapat kompensasi bonus yang tinggi akan termotivasi untuk melakukan praktik manajemen laba.
Namun, hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Ahmad et al. 2007 yang tidak berhasil mengindikasikan rencana bonus sebagai motivasi manajemen
laba. Koefisien manajemen laba yang berupa debt covenant berpengaruh
signifikan terhadap praktik manajemen laba. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Ahmad et al. 2007 dan Herawati dan Baridwan 2007 yaitu bahwa
perusahaan yang memiliki perjanjian utang rendah akan cenderung melakukan praktik manajemen laba.
commit to user 54
Koefisien manajemen laba yang berupa biaya politik memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap praktik manajemen laba. Hal ini mengindikasikan
bahwa peningkatan motivasi biaya politik akan meningkatkan praktik manajemen laba. Hasil ini konsisten dengan penelitian Ahmad et al. 2007 dan Han dan
Wang 1998 yang berarti bahwa keuntungan pengungkapan good news lebih awal misalnya meningkatkan laba telah dipengaruhi oleh biaya politik yang
dihubungkan dengan time releases informasi. Jadi, perjanjian utang dan biaya politik merupakan motivasi manajemen laba yang berlaku umum bernilai global
dalam praktik-praktik bisnis pengelolaan perusahaan. Koefisien strategi manajemen laba memiliki pengaruh yang signifikan
positif terhadap praktik manajemen laba, yaitu perusahaan cenderung melakukan praktik manajemen laba dengan menggunakan strategi pemilihan metoda
akuntansi yang biasanya berupa metoda penyusutan aktiva tetap. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Rahmawati et al. 2010 yaitu bahwa strategi manajemen
laba dengan pemilihan metoda akuntansi dan pengaturan waktu transaksi mempengaruhi manajemen laba. Semakin besar manajemen laba menggunakan
strategi pemilihan metoda dan pengaturan waktu transaksi, maka semakin besar pula manajemen laba yang diproksikan dengan akrual kelolaan. Akan tetapi, hasil
penelitian ini bertentangan dengan penelitian Ahmad et a.l 2007 yang menganggap bahwa manajer tidak menggunakan strategi pilihan metoda akuntansi
dalam pengelolaan laba dikarenakan strategi ini sudah kadaluarsa out of date karena mudah diketahui pengguna laporan keuangan.
commit to user 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi rencana bonus, debt covenant, dan biaya politik dan strategi terhadap praktik manajemen
laba. Penelitian ini mengambil periode pengamatan selama lima tahun yaitu dari tahun 2004-2008. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
19 perusahaan perbankan dengan 91 observasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan Indonesian Capital Market Directory ICMD.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dan sesuai dengan tujuan penelitian, beberapa kesimpulan yang berhasil dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Hasil statistik deskriptif menunjukkan bahwa nilai mean discretionary accruals DA menunjukkan nilai negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa
praktik manajemen laba earnings management dilakukan dengan cara menurunkan laba.
2. Pengujian asumsi klasik, meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas telah berhasil dipenuhi.
3. Hasil analisis regresi berganda mendukung hipotesis pertama, yaitu motivasi rencana bonus memiliki pengaruh signifikan positif terhadap
praktik manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memberikan kompensasi bonus yang tinggi akan memicu manajer untuk
melakukan praktik manajemen laba.