2.3.5. Tujuan
Pelayanan ini diharapkan dapat membantu pemulihan kondisi fisik, psikis, mental, dan sosial, serta memberikan keterampilan praktis kepada penyandang cacat tubuh,
sehingga mereka mau dan berkemampuan melaksanakan fungsi sosial secara wajar dan baik di masyarakat.
2.4. Panti Sosial Bina Daksa
Panti sosial bina daksa merupakan panti rehabilitasi sosial penyandang cacat tubuh yang mempunyai tugas memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang
meliputi bimbingan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan dan resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi penyandang cacat tubuh agar mampu berperan aktif dalam
kehidupan bermasyarakat. Panti ini hadir berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No.163HUK2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial Bina Daksa
”Bahagia” Sumatera Utara. Panti Sosial Bina Daksa PSBD “Bahagia” adalah salah satu unit pelaksana teknis Departemen Sosial R.I di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial. Panti ini merupakan panti rujukan regional dengan jangkauan pelayanan daerah
kabupatenkota pada wilayah Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat. Dan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
dan rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat tubuh yang meliputi : bimbingan mental, sosial, fisik dan pelatihan keterampilan praktis agar mereka mampu berperan aktif dalam
Universitas Sumatera Utara
kehidupan bermasyarakat Direktorat Bina Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat, 2004 : 2.
2.5. Kerangka Pemikiran
Undang-undang No.43 Tahun 1998 tentang upaya peningkatan kesejahteraan sosial penyandang cacat dalam pasal 3, mengamanatkan bahwa upaya peningkatan
kesejahteraan sosial penyandang cacat bertujuan untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan penyandang cacat. Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Departemen Sosial
Republik Indonesia mengupayakan pengentasan sosial penyandang cacat tubuh sebagai lembaga yang melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang meliputi bimbingan
sosial, fisik, dan pelatihan keterampilan praktis.
Dengan adanya pelayanan rehabilitasi sosial yang merupakan program dari Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial diharapkan para penyandang cacat
dapat mandiri, dan mengapresiasikan dirinya sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki agar mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” merupakan panti rujukan regional dengan jangkauan pelayanan daerah KabKota pada wilayah Sumatera Utara, Nanggroe Aceh
Darussalam, Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat. Dengan membantu pemulihan kondisi fisik, psikis, mental, dan sosial, serta pemberian keterampilan praktis kepada
penyandang cacat tubuh, sehingga mereka mau dan berkemampuan melaksanakan fungsi sosial secara wajar dan baik di masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Respon positif penyandang cacat tubuh berarti setuju dengan pelayanan rehabilitasi sosial, yaitu mengetahui dan memahami mengenai program, tujuan, sasaran,
manfaat dari pelayanan rehabilitasi sosial. Dan mematuhi segala peraturan Panti Sosial serta syarat yang ditentukan, sehingga mengharapkan hasil yang memuaskan dari
pelayanan rehabilitasi sosial. Respon negatif penyandang cacat tubuh berarti tidak setuju dengan pelayanan
rehabilitasi sosial, yaitu tidak mengetahui dan memahami mengenai tujuan, sasaran dan manfaat dari pelayanan rehabilitasi sosial. Bersikap apatis terhadap pelayanan rehabilitasi
sosial, sehingga tidak mengharapkan hasil apa-apa dari pelayanan rehabilitasi sosial. Respon penyandang cacat tubuh baik positif maupun negatif, bersifat pasif
ataupun aktif dapat ditunjukan kepada pihak Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia”. Untuk lebih jelasnya, pelayanan rehabilitasi sosial dalam Panti Sosial Bina Daksa, penulis
menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
BAGAN ALUR PEMIKIRAN
Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Depsos R.I
Pelayanan Rehabilitasi Sosial, yaitu : 1.
Bimbingan Fisik : •
Pemeliharaan Kesehatan diriKebersihan lingkungan •
Bimbingan Olahraga •
Bimbingan Budi Pekerti •
Bimbingan Keagamaan 2.
Bimbingan Sosial : •
Bimbingan Kesenian
Respon Positif + :
b. Setuju dengan Pelayanan
Rehabilitasi Sosial. c.
Mematuhi peraturan Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” dengan
adanya Pelayanan Rehabilitasi Sosial.
d. Mengharapkan hasil yang
memuaskan dari Pelayanan Respon Negatif - :
a. Tidak setuju dengan Pelayanan
Rehabilitasi Sosial. b.
Bersikap apatis terhadap Pelayanan Rehabilitasi Sosial.
c. Tidak mengharapkan apa-apa dari
Pelayanan Rehabilitasi Sosial.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Definisi Konsep dan Definisi Operasional 2.6.1. Definisi Konsep