Material Untuk Puli Sabuk Tipe V Penentuan Tambahan Penyusutan

Tegangan geser pada puli sabuk V τ s 3 16 s d T × π = ............................................... Literatur 2, hal 7 τ s 3 068 , 67 , 48050 16 × × π = τ s 2 mm kgf = 2,0011 Untuk pemilihan bahan perlu ditentukan kekuatan tarik dari bahan yang dirancang. τ s 2 1 Sf Sf t × σ = ............................................. Literatur 2, hal 8 Maka : t σ = τ s 2 1 Sf Sf × = 2,0011 x 5 2 = 20,011 2 mm kgf

3.7 Material Untuk Puli Sabuk Tipe V

Disamping pengetahuan tentang proses pembuatan puli sabuk tipe V, pemahaman dan pengetahuan tentang bahan material yang akan digunakan untuk puli sabuk V sangat penting, sifat fisik, cara permesinan, cara pemberian bentuk dan daya guna berbagai jenis bahan sangat beraneka ragam. Sifat-sifat dari material puli sabuk V yang diinginkan adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Memiliki kekerasan dan kekuatan yang tinggi 2. Tahan terhadap gesekan 3. Tahan terhadap keausan Dalam hal ini, bahan untuk puli yang digunakan di kompresor AC suatu kendaraan adalah menggunakan besi cor kelabu FC 20 dengan kekuatan tarik 20 2 mm kgf . Universitas Sumatera Utara BAB IV PEMBUATAN CETAKAN 4.1 Pemilihan Pola Pembuatan pola merupakan langkah awal untuk membuat cetakan yang digunakan untuk menuang cairan logam. Pola yang digunakan adalah pola kayu. Pola kayu dipilih karena cepat pembuatannya. Pengolahannya mudah dan harganya murah. 1. Bahan Pola a. Kayu Pemilihan kayu sebagai bahan pola dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1 Ringan. 2 Mudah dibentuk. 3 Tidak keras. 4 Tidak bengkok apabila kering. 5 Mudah didapat. 6 Harga beli terjangkau. Dari faktor diatas diambil kesimpulan bahan pola diambil dari kayu jelutung b. Bahan tambahan 1 Cat dempul digunakan untuk menutupi pori-pori pattern. 2 Bahan stipcote 7019 yang fungsinya sebagai dinding pemisah antara kayu dan cetakan. Jenis pola yang dipilih dalam puli sabuk V adalah pola belahan. Pola belahan dibuat untuk memudahkan pembuatan cetakan. Permukaan pisah dibuat satu bidang, Universitas Sumatera Utara disamping itu kecuali tambahan penyusutan, tambahan penyelesaian mesin dan kemiringan pola kadang – kadang dibuat menjadi satu dengan telapak inti.

4.2 Penentuan Tambahan Penyusutan

Tambahan penyusutan untuk besi cor kelabu kita peroleh dari tabel 2.1 yang kemudian ditambah dengan tambahan penyelesaian mesin yang diperoleh dari gambar 4.1. Gambar 4.1 Tambahan penyelesaian mesin untuk coran besi cor kelabu

4.3 Ukuran Pola