Gambar 5.11 Hubungan antara waktu dan berat tuang untuk besi cor
Sumber : Prof Ir Tata Surdia M S Met E, Prof Dr Kenji Chijiwa, Pengecoran Logam, Penerbit PT Pradya Paramita, Jakarta 1986, hal 71
5.6 Pembuatan Cetakan Pasir
Setelah pembuatan pola selesai, maka langkah selanjutnya adalah
membuat cetakan pasir. Cetakan moulding dibuat dengan memadatkan pasir yang telah dicampur bahan perekat bentonit dan dengan menambahkan kadar air. Pasir
cetak yang digunakan adalah pasir silika. Yang mana komposisi cetakan terdiri dari : bentonit sebanyak 6 sebagai pengikat, air sebanyak 4, kemudian sisanya
adalah silika sekitar 90. Pasir silika dipilih karena mempunyai sedikit kotoran, hanya memerlukan bahan pengikat yang sedikit untuk mendapatkan kekuatan dan
permeabilitas yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
Papan cetakan diletakkan pada lantai dengan permukaan yang rata dengan pasir yang tersebar merata. Pola dan rangka cetakan untuk drag diletakkan diatas
papan cetakan. Rangka cetakan harus cukup besar sehingga tebalnya pasir mencapai 30-50 mm. Sebelum pasir cetak dimasukkan, posisi sistem seluran harus
ditentukan dahulu. Pasir cetak dimasukkan ke dalam rangka detakan secara merata hingga menutupi pola dipadatkan dengan cara menumbukkan dan menekan pasir
secara perlahan-lahan hingga padat. Penumbukan harus dilakukan dengan hati-hati agar pola tidak terdorong langsung oleh penumbuk. Kemudian pasir yang
tertumpuk melewati tepi atas dari rangka cetak digaruk dikikis sampai permukaan pasir rata dengan permukaan dinding dan rangka cetakan. Kemudian cetakan
dibalikkan dan pola sudah dapat diangkat. Cara yang sama juga dilakukan pada kup. Namun bedanya pada kup terdapat saluran turun dan penambah yang
posisinya diatur sedemikian rupa. Setelah pola diangkat dari kup dan drag, pada rongga cetakan dibubuhkan tepung grafit. Batang saluran turun atau pola untuk
penambah dipasang. Kemudian pasir muka dan pasir cetak dimasukkan dalam rangka cetakan dan dipadatkan. Pengalir dan saluran masuk dipasang sebelumnya
yang bersentuhan langsung dengan pola utama. Untuk melepaskan uap air yang terdapat di dalam pasir cetakan maka digunakan gas
2
CO yang disalurkan ke dalam pasir selama 2 menit. Setelah itu kup dipasang diatas drag, posisi rongga
cetakan harus dipertemukan secara teliti jangan sampai terjadi selisih diantara keduanya. Agar cetakan menjadi keras dan tidak mudah hancur maka dilakukan
pembakaran dengan api selama 20 menit, kemudian pendinginan selama satu hari sebelum dilakukan penuangan logam cair.
Universitas Sumatera Utara
5.7 Pembongkaran cetakan