Penentuan tambahan penyusutan Bahan-bahan untuk pola Bahan-bahan yang untuk pola ialah kayu, resin atau logam.

3. Pola pelat kup dan drag. Pola diletakkan pada dua pelat demikian juga saluran turun, pengalir, saluran masuk, dan penambah. Pelat tersebut adalah pelat kup dan drag. Kedua pelat dijamin oleh pena agar bagian atas dan bawah dari coran menjadi cocok. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.9. Gambar 2.9 Pola kup dan drag

2.5.2 Penentuan tambahan penyusutan

Kalau coran menyusut pada waktu pembekuan dan pendinginan, maka pembuat pola perlu mempergunakan mistar susut yang telah diperpanjang sebelumnya sebanyak tambahan penyusutan pada ukuran pola, seperti terlihat pada tabel 2.1. Tabel. 2.1 Tambahan penyusutan yang disarankan. Tambahan Penyusutan Bahan 81000 Besi cor, baja cor tipis 91000 Besi cor, baja cor tipis yang banyak menyusut 101000 Sama dengan atas aluminium 121000 Paduan aluminium, brons, baja cor tebal 5-7 mm Universitas Sumatera Utara 141000 Kuninggan kekuatan tinggi, baja cor 161000 Baja cor tebal lebih dari 10 mm 201000 Coran baja yang besar 251000 Coran baja besar dan tebal Sumber : Prof.Ir Tata Surdia M.S.Met.E, Prof.Dr. Kenji Chijiwa, Teknik Pengecoran Logam Penerbit Pradnya Paramitha, Jakarta, 1986, hal 52.

2.5.3 Bahan-bahan untuk pola Bahan-bahan yang untuk pola ialah kayu, resin atau logam.

1. Kayu Kayu yang dipakai untuk pola ialah kayu seru, kayu aras, kayu pinus, kayu jelutung, kayu mahoni, kayu jati dan lain-lain. Pemilihan kayu menurut macam dan ukuran pola, jumlah produksi dan lamanya dipakai. Kayu yang kadar airnya lebih dari 14 tidak dapat dipakai karena akan terjadi pelentingan yang disebabkan perubahan kadar air dalam kayu. Kadang-kadang suhu udara luar harus diperhitungkan dan ini tergantung di daerah mana pola itu dipakai. 2. Resin Sintetis Dari berbagai macam resin sintesis, hanya resin epoksid-lah yang banyak dipakai. Bahan ini mempunyai sifat-sifat penyusutan yang kecil pada waktu mengeras, tahan aus yang tinggi memberikan pengaruh yang lebih baik dengan menambah pengencer, zat penggemuk menurut penggunaannya. Resin polistirena polistirena berbusa dipakai sebagai bahan untuk pola yang dibuang setelah dipakai dalam cara pembuatan yang lengkap. Pola dibuat dengan menambahkan zat pembuat busa pada polistirena untuk membuat berbutir, Universitas Sumatera Utara dan membuat busa. Berat jenisnya yang sangat kecil yaitu 0,02 - 0,04 3 dm kgf dan resin ini mudah dikerjakan, tetapi tidak menahan penggunaan yang berulang-ulang sebagai pola. Resin epoksid dipakai untuk coran yang kecil-kecil dari satu masa produksi. Terutama sangat memudahkan bahwa rangkapnya dapat diperoleh dari pola kayu atau pola plaster. 3. Bahan Untuk Logam Bahan yang lazim dipakai untuk pola adalah besi cor. Biasanya dipakai untuk besi cor kelabu karena sangat tahan aus, tahan panas untuk pembuatan cetakan kulit dan tidak mahal. Kadang kadang besi cor dipakai agar lebih kuat. Paduan tembaga juga biasa dipakai untuk pola cetak agar dapat memanaskan bagian cetakan yang tebal secara merata. Bahan alumunium ringan dan mudah diolah, sehingga sering dipakai untuk pena atau pegas sebagai bagian dari pola yang memerlukan keuletan.

2.5.4 Perencanaan pola