dengan pemberian obat lain yang digunakan oleh pasien hipertensi komplikasi stroke. Pada umumnya selain obat diuretik, juga digunakan penggunaan obat yang
lain seperti vasodilator, obat antihipertensi lain, antibiotik. Waktu pemberian obat diuretik tersebut memerlukan penyesuaian yang tepat untuk mencegah terjadinya
interaksi obat diuretik baik dengan obat lain, makanan, ataupun uji laboratorium yang dilakukan oleh pasien sehingga perlu diperhatikan waktu pemberian diuretik
yang diberikan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pemberian diuretik
umumnya diberikan saat pasien masuk Instalasi Gawat Darurat RS Panti Rini. Pemberian ini dikarenakan pasien memerlukan penanganan yang cepat untuk
pasien hipertensi komplikasi stroke terutama yang mengalami stroke akut dan juga hipertensi
emergency
dan selanjutnya pemberian diuretik dilakukan tiap jam 8 pagi dan jam 8 malam setiap harinya.
2. Obat yang Bekerja pada Sistem Saluran Cerna
Gangguan saluran cerna yang dialami oleh pasien bisa dikarenakan fungsi organ pencernaan pasien yang sudah mulai menurun seiring dengan meningkatnya
umur. Gangguan pencernaan ini bisa diderita oleh pasien sebelum masuk ke rumah sakit atau dikarenakan gangguan yang terjadi dan didapat saat perawatan di
rumah sakit. Penggunaan obat saluran cerna diharapkan dapat membantu pasien agar dapat merasa nyaman karena pasien sering mengeluh pusing, mual,
konstipasi, muntah dan kehilangan nafsu makan sehingga diperlukan obat pencernaan.
Obat saluran cerna yang paling banyak digunakan adalah pada golongan antitukak sebesar 18,5. Obat
– obat ini bekerja dengan cara menghambat sekresi asam lambung Tjay, 2007. Antiemetik juga digunakan untuk mengatasi keluhan
mual dan muntah pada pasien stroke dan obat laksatif untuk mengatasi konstipasi yang dialami oleh pasien. Persentasi golongan yang bekerja pada sistem saluran
cerna disajikan pada tabel V.
3. Obat yang Mempengaruhi Nutrisi dan Darah
Pada penelitian ini yang paling banyak digunakan adalah obat untuk mengatur sistem koagulasi darah yaitu sebesar 7,9. Pada pasien stroke obat obat
hemostatis sangat diperlukan untuk memperbaiki, melancarkan sistem sirkulasi dan pembentukan darah. Persentasi golongan obat yang mempengaruhi nutrisi dan
darah disajikan pada tabel V.
4. Obat yang Bekerja Sebagai Analgetik
Obat analgetik ini digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Obat analgesik yang digunakan terdapat 2
kelompok yaitu analgesik non-opioid atau non narkotik dan analgesik opioid, sedangkan yang paling banyak digunakan adalah analgesik non-opiod sebesar
11,2. Penggunaan analgesik opioid dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan ketergantungan sehingga perlu diperhatikan waktu pemakaian obat
golongan opioid.
5. Obat yang Bekerja pada Sistem Saraf Pusat