diekresikan melalui ginjal Fenty, 2010.
National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative
NKF KDOQI 2012 merekomendasikan pengukuran LFG pada orang dewasa menggunakan formula Cockroft-Gault dan
Modification of Diet in Renal Disease
MDRD. Perhitungan LFG tidak membutuhkan banyak tes. Formula MDRD
membutuhkan data serum kreatinin, umur, suku bangsa, dan jenis kelamin Johnson, 2005. Fenty 2010 menyebutkan pemeriksaan klirens kreatinin pada
lansia menggunakan formula MDRD merupakan pilihan yang dianjurkan untuk menilai LFG.
Drug related problems
DRPs merupakan peristiwa yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu pencapaian tujuan terapi suatu obat kepada
pasien Cipolle, 2004. Kategori DRPs tersebut meliputi terapi tanpa indikasi, perlu terapi tambahan, pemilihan obat yang kurang tepat, dosis terlalu rendah,
efek obat merugikan, dosis terlalu tinggi, dan kepatuhan. Pada penelitian ini evaluasi DRPs terkait dosis berdasarkan dosis diuretik disesuaikan dengan fungsi
ginjal terkait dengan nilai LFG.
1. Perumusan Masalah
a. Seperti apa karakteristik pasien geriatri dengan penyakit hipertensi
komplikasi stroke di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2012
– Juni 2013? b.
Seperti apa profil penggunaan obat dan profil penggunaan diuretik pada pasien tersebut?
c. Seperti apa DRPs terkait penggunaan diuretik pada pasien geriatri di
Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2012 – Juni 2013?
2. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan Evaluasi
DRPs
penggunaan diuretik pada pasien geriatri dengan hipertensi komplikasi stroke yang pernah dilakukan, antara lain :
1.
Drug-Related Problems
Pada Penatalaksanaan Pasien Stroke Rawat Inap di RSAL DR. Ramelan Surabaya Periode 1 September
– 31 Oktober 2006. Hasil yang didapat
dari 109 pasien stroke rawat inap sebanyak 102 pasien memenuhi kriteria inklusi. Pada 102 pasien didapat 67 pasien mengalami
DRPs 65,69 dan 35 pasien tidak mengalami DRPs Rahajeng, 2007. 2.
Evaluasi Terapi Diuretik pada Pengobatan Pasien Gagal Jantung yang Menjalani Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Januari
– Desember 2006. Hasil yang didapat DRP
s
yang terjadi untuk dosis berlebih sebesar 12, pemilihan obat kurang tepat sebesar 5, interaksi obat sebesar
36 dan efek samping yang terjadi sebesar 29,41 Setiawan, 2007. 3.
Drug Related Problems
DRPs pada Pasien Stroke di ICU
Intensive Care Unit
Rumah Sakit Stroke Nasional Bukit Tinggi. Hasil yang didapat dari 39 pasien stroke didapat pasien yang mengalami indikasi tanpa obat sebesar
27,58, ketidaktepatan pemilihan obat sebesar 15,51, dosis lebih, dosis kurang dan efek samping obat masing-masing 13,79, obat tanpa indikasi
sebesar 8,62 dan terjadinya interaksi obat sebesar 3,45 Farizal, 2011.
4.
Drug Related Problems
DRPs pada Pengobatan Stroke Iskemik di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta selama Tahun 2005 dengan hasil
yang didapat DRP
s
yang terjadi untuk indikasi tanpa obat sebesar 4,5, kejadian
sub dose 4,5
, kejadian
over dose
15,9
,
kejadian efek samping obat sebesar
2,27
, dan kejadian interaksi obat sebesar 22,7 Mutia, 2006. 5.
Drug Related Problems
Pada Pasien Rawat Inap Stroke Iskemik Di Ruang Perawatan Neurologi RSSN Bukittinggi dengan hasil yang didapat
DRPs
yang terjadi untuk indikasi tanpa obat sebesar 18, ketidaktepatan pemilihan obat
sebesar 9, terjadi kelebihan dan kekurangan dosis obat sebesar 11, interaksi obat sebesar 42, efek samping pemakaian obat sebesar 24, dan
kegagalan memperoleh obat sebesar 52 Jerry, 2012. 6.
Drug related problems in hospitals : a review of the recent literature
menunjukkan faktor risiko terpenting terjadinya DRPs. Faktor tersebut meliputi polifarmasi, jenis kelamin wanita, obat indeks terapi sempit, obat
yang tereliminasi di ginjal, umur 65 tahun, antikoagulan, dan diuretik Melcher
et al
., 2007. 7.
Penelitian metaanalisis dari Knudsen, Strandgaard, and Paulson 2013 yang berjudul
Seconda ry Prevention of Stroke with Effective Antihypertensive Treatment
dengan kontrol plasebo menyatakan obat antihipertensi diuretik ataupun
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitors
ACEI mampu menurunkan risiko stroke.
8. Kajian Penggunaan Antibiotik Profilaksis Dan Evaluasi Drug Related
Problems Pada Bedah Orthopaedi Kasus Fraktur Di Unit Bedah RS Panti
Rapih Yogyakarta Periode Agustus 2007 – September 2007. Hasil yang
didapat yaitu diperoleh 1 kasus terapi tanpa indikasi, 44 kasus dosis terlalu rendah, 24 kasus efek obat merugikan, dan 54 kasus dosis terlalu tinggi
Utami, 2008. Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, penelitian mengenai
“Evaluasi
Drug Related Problem DRPs
Penggunaan Diuretik pada Pasien Geriatri dengan Hipertensi Komplikasi Stroke di Rumah Sakit Panti Rini
Yogyakarta Periode Januari 2012 - Juni 2013” belum pernah dilakukan.
Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan yang telah disebut di atas yaitu penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengobatan pasien geriatri
hipertensi komplikasi stroke di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta. Perbedaan dengan penelitian terdahulu terletak pada subjek yang diteliti, tempat penelitian,
serta waktu pelaksanaannya. Penelitian ini bersifat penelitian non eksperimental deskriptif evaluatif dengan menggunakan data retrospektif. Persamaan dengan
penelitian terdahulu terletak pada topik penelitian, yaitu evaluasi DRPs pada pasien di Rumah Sakit.
3. Manfaat Penelitian