gram dan propilen glikol 3,28 gram – 7 gram. Gambar superimposed contour plot
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Gambar 14. Superimposed Contour Plot Emulgel Minyak Daun Cengkeh
Area yang berwarna abu-abu tersebut dapat diperkirakan sebagai formula optimum untuk sediaan emulgel yang memberikan respon sifat fisik
yakni viskositas dan daya sebar seperti yang diharapkan pada penelitian ini. Perubahan jumlah Carbopol
®
940 maupun propilen glikol akan memberikan perubahan sifat fisis sehingga penggunaan kedua bahan tersebut harus
diperhatikan.
J. Validasi Superimposed Contour Plot Emulgel
Setelah diperoleh area optimum melalui superimposed contour plot, dilakukan validasi untuk memastikan bahwa superimposed contour plot tersebut
valid. Valid ditunjukkan dengan semua titik yang berada dalam area optimum
memberikan hasil sifat fisik yang memenuhi kriteria dan berada dalam range confidence interval
. Pada percobaan ini dipilih tiga titik secara random dengan komposisi Carbopol
®
940 dan propilen glikol yang berbeda-beda. Selanjutnya dilakukan formulasi dengan cara yang sama seperti membuat formula uji dan
diukur viskositas serta daya sebarnya 48 jam setelah pembuatan, dibuat sebanyak 3 replikasi. Hasil yang diperoleh sebagai berikut:
Tabel XIV. Hasil Validasi Superimposed Contour Plot Emulgel Minyak Daun Cengkeh
Carbopol 940
gram Propilen
glikol gram
Hasil perhitungan Hasil uji
Viskositas dPa.s
Daya sebar cm
Viskositas dPa.s
Daya sebar
cm
4 3,8
202,999 3,608
Rata-rata ± SD Confidence Interval
177,225 – 228,773 3,331 – 3,885
201,67 ± 2,887
3,742 ± 0,038
4,4 5,1
207,425 3,613
Rata-rata ± SD Confidence Interval
181,651 – 233,199 3,336 – 3,890
206,67 ± 2,887
3,65 ± 0,066
4,5 6
206,459 3,626
Rata-rata ± SD Confidence Interval
180,685 – 232,233 3,349 – 3,903
205 ± 5 3.6 ± 0,090
Dari hasil tersebut diketahui bahwa seluruh titik yang digunakan dalam validasi superimposed contour plot menghasilkan sifat fisik yang memenuhi
kriteria. Viskositas dan daya sebar ketiga formula yang diuji berada pada range viskositas dan daya sebar yang diinginkan serta berada dalam confidence interval.
Hal tersebut menunjukkan bahwa superimposed contour plot emulgel minyak daun cengkeh yang dihasilkan valid.
K. Potensi Antibakteri Emulgel Minyak daun cengkeh
Uji potensi antibakteri emulgel minyak daun cengkeh ini dilakukan pada waktu penyimpanan. Tujuannya untuk mengetahui potensi antibakteri sediaan
emulgel setelah beberapa waktu penyimpanan dalam meghambat pertumbuhan Staphlyococcus epidermidis
. Metode yang digunakan untuk menguji daya antibakterinya adalah metode difusi sumuran.
Pada pengujian ini digunakan suatu kontrol negatif yaitu basis emulgel tanpa minyak daun cengkeh sebagai bahan aktif. Dalam suatu cawan petri dibuat
lima buah sumuran untuk keempat formula dan satu buah kontrol negatif, masing- masing direplikasi tiga kali. Pada penelitian ini dibuat juga suatu kontrol media
dan kontrol pertumbuhan bakteri untuk melihat dan memastikan bahwa pada media yang digunakan tidak terjadi kontaminasi, sedangkan kontrol pertumbuhan
dibutuhkan untuk melihat pola pertumbuhan bakteri apakah rata atau tidak. Zona hambat atau zona jernih yang terbentuk di sekitar sumuran
merupakan indikasi kemampuan emulgel dalam meghambat pertumbuhan Staphlyococcus epidermidis.
Diameter zona hambat emulgel minyak daun cengkeh terhadap Staphlyococcus epidermidis dapat dilihat di bawah ini:
Tabel XV. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Keterangan
Rata-rata diameter zona hambat mm ± SD
Basis Formula 1
11,75 ± 0,637 Formula a
11,50 ± 1,803 Formula b
12,75 ± 1,000 Formula ab
12,08 ± 0,520
Gambar 15. Hasil Uji Potensi Antibakteri Emulgel Minyak daun cengkeh
Hasil uji daya antibakteri keempat formula menunjukkan adanya zona jernih yang berarti bahwa emulgel minyak daun cengkeh mempunyai daya
antibakteri terhadap Staphlyococcus epidermidis. Emulgel minyak daun cengkeh ini dapat dikatakan memiliki aktivitas antibakteri yang kuat karena menghasilkan
zona hambat lebih dari 8 mm Elganyar, 2006. Namun, pada uji potensi antibakteri ini belum digunakan kontrol positif untuk membandingkan daya
antibakteri emulgel uji dengan sediaan serupa yang telah beredar di pasaran. Oleh sebab itu, belum bisa disimpulkan sediaan uji memiliki daya antibakteri yang
lebih kuat atau lebih lemah dibandingkan sediaan serupa yang telah beredar di pasaran.
Di dalam minyak daun cengkeh terdapat kandungan eugenol yang menyebabkan minyak daun cengkeh dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Pada eugenol terdapat gugus fenol yang diduga menjadi gugus aktif yang menghasilkan aktivitas antibakteri. Menurut Cowan, 1999, gugus hidroksil pada
eugenol akan berikatan dengan gugus sulfihidril yang menyebabkan pembentukan enzim yang dibutuhkan saat sintesis dinding sel bakteri terhambat. Dengan
demikian bakteri akan mati. Masuknya fenol ke dalam sel bakteri juga akan
mengubah permeabilitas membran sel bakteri Cox, Mann, Markham, Gustafson, Warmington, dan Wyllie, 2001.
Pada masing-masing formula mengandung konsentrasi minyak daun cengkeh yang berbeda karena perbedaan komposisi Carbopol
®
940 dan propilen glikol, sehingga menghasilkan emulgel dengan bobot yang berbeda. Perbedaan
konsentrasi tersebut menyebabkan antar-formula tidak dapat dibandingkan daya antibakterinya. Masing-masing formula dibandingkan dengan basis sebagai
kontrol negatif untuk mengetahui kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphlyococcus epidermidis.
Data yang diperoleh dari hasil pengujian potensi antibakteri emulgel ini tidak memenuhi persyaratan uji statistik parametrik karena basis memiliki
distribusi data yang tidak normal. Digunakan Wilcoxon Two Sample untuk mengetahui perbedaan zona hambat yang terbentuk dari masing-masing formula
dibandingkan dengan basis yang tidak memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri karena pada basis tidak mengandung bahan aktif, yakni
minyak daun cengkeh. Diperoleh nilai p0,05 untuk masing-masing perbandingan formula dengan basis, sehingga dapat dikatakan bahwa antara basis dengan
masing-masing formula memiliki keberbedaan bermakna dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphlyococcus epidermidis.
Tabel XVI. Perbandingan Daya Antibakteri Masing-masing Formula dengan Basis Kontrol Negatif
Perbandingan p-value
Keterangan
Formula 1 : basis 0,0369
Berbeda bermakna Formula a : basis
0,0369 Berbeda bermakna
Formula b : basis 0,0369
Berbeda bermakna Formula ab : basis
0,0369 Berbeda bermakna
L. Keterbatasan Penelitian