1. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai
koefisien determinasi ditunjukkan dalam tabel 4.16 berikut ini : Tabel 4.17
Koefisien Determinasi Model
R R Square
Adjusted R Square
Std.Error of the Estimate
1 .155
a
.024 -.051
1.36673 a. Predictors: Constant, Persepsi Norma Subyektif, Sikap Pada
Perilaku, Persepsi Kontrol Perilaku. b. Dependent Variable Y : Niat Untuk Whistleblowing
Sumber : Data diolah SPSS tahun 2014, lampiran 10 Tabel 4.11 menunjukkan bahwa besarnya nilai Adjusted R Square
adalah -0,051 atau -5.1. Hal ini berarti variabilitas variabel independen tidak dapat menjelaskan variabel Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap
Niat Untuk Mengungkapkan Kecurangan Whistleblowing sebesar -5,1. Insukrindo 1998, Ghozali,2005; dalam Malik,2010 mengatakan
bahwa koefisien determinasi bukan satu-satunya kriteria untuk memilih model yang baik. Selain koefisien determinasi, model harus sesuai dengan
teori ekonomika dan lolos dari uji asumsi klasik. Model regresi dalam penelitian ini telah memenuhi semua uji asumsi klasik, jadi dapat
dikatakan model penaksir dalam penelitian ini merupakan model penaksir yang baik untuk dijadikan model empirik.
2. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
secara bersama-sama terhadap veriabel dependen. Hasil analisis uji F dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
Residual Total
1.801 72.850
74.651 3
39 42
.600 1.868
.321 .810
a
a. Predictors: Constant, X1. Persepsi Norma Subyektif, X2. Sikap Pada Perilaku, X3.Persepsi Kontrol Perilaku.
b. Dependent Variable: Niat Untuk Whistleblowing. Sumber : Data diolah SPSS tahun 2014, lampiran 10
Adapun prosedur Uji F adalah sebagai berikut : 1. Hipotesis statistik
H :
β
1
= 0, menunjukkan model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh dari kecerdasan emosional, dan minat belajar
terhadap tingkat pemahaman akuntansi. H
1
: β
1
≠ 0
,
menunjukkan model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh dari kecerdasan emosional, dan minat belajar
terhadap tingkat pemahaman akuntansi. 2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0.05
3. Nilai F-hitung yang dihasilkan sebesar 0.321 dengan tingkat signifikan sebesar 0.810 0.05, berarti variabel model regresi menunjukkan
hasil yang tidak signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa alat analisis regresi berganda cocok atau dapat digunakan sebagai alat
analisis untuk melihat pengaruh secara simultan antara variabel bebas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dengan variabel terikat diperoleh hasil analisis yang tidak signifikan dan positif.
3. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik T