6
dalam Perayaan Ekaristi serta macam-macam keterlibatan umat dalam hidup menggereja.
BAB III: Bab ini penulis akan membahas penelitian tentang pengaruh Perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan umat dalam hidup menggereja yang
meliputi: latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, jenis penelitian, instrumen pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, variabel
penelitian, laporan hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. BAB IV: Bab ini memaparkan usulan program bagi umat di Stasi Pusat
Paroki Salib Suci Nanga Tebidah Kalimantan Barat. Penulis menyampaikan sumbangan pemikiran mengenai program yang akan dilaksanakan untuk
meningkatkan kesadaran umat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi dan keterlibatan umat dalam hidup menggereja.
BAB V: Penutup yang mengemukakan kesimpulan dan saran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PERAYAAN EKARISTI DAN KETERLIBATAN UMAT
DALAM HIDUP MENGGEREJA DI STASI PUSAT PAROKI SALIB SUCI NANGA TEBIDAH KALIMANTAN BARAT
Pada Bab ini, penulis akan memaparkan tentang Perayaan Ekaristi dan keterlibatan umat di Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah Kalimantan
Barat yang meliputi beberapa bagian yaitu pertama menjelaskan Perayaan Ekaristi yang meliputi pengertian Perayaan Ekaristi, Ekaristi dalam Tradisi Gereja,
Ekaristi berdasarkan dimensi Kristologi, Ekaristi berdasarkan dimensi Eskatologi Ekaristi berdasarkan dimensi Eklesiologi dan Tata Perayaan Ekaristi. Pada bagian
kedua menjelaskan keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi dan macam-macam keterlibatan umat dalam hidup menggereja.
A. Perayaan Ekaristi 1.
Pengertian Perayaan Ekaristi
Ekaristi berasal dari kata yang berasal dari akar kata Eucharistia yakni yang berarti Pujian Syukur dan permohonan atas karya penyelamatan dari Allah.
Dalam tradisi Yahudi, khususnya dalam Perayaan Paskah bahwa pada malam terakhir Yesus mengadakan perjamuan malam bersama para murid-murid-Nya
yang memberikan makna baru dalam perayaan paskah itu sendiri Prasetya, 2008:12.
Yohanes Paulus II yang terdapat dalam dokumen Ecclesia De Eucharistia bahwa Ekaristi yang berarti puji syukur. Ekaristi berarti pusat dan puncak seluruh
hidup Kristiani yang mengarah pada peristiwa wafat dan kebangkitan Yesus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Kristus atau Misteri Paskah. Dengan pujian syukur itu, Gereja mengenangkan yang artinya: menghadirkan misteri penebusan Kristus itu sekarang ini dan di
sini. Oleh sebab itu maka Ekaristi dapat dipahami sebagai suatu peristiwa di mana seseorang dapat mengucap syukur atas seluruh hidupnya. Ekaristi yang
dimaksudkan di atas ialah sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani demi mengenang kembali Peristiwa wafat dan kebangkitan Kristus dalam Misteri
Paskah. Bagi Umat kristiani, kata Ekaristi mengungkapkan pujian syukur atas
karya penyelamatan Allah yang terlaksana melalui Yesus Kristus sebagaimana berpuncak pada peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Dengan
pujian syukur itu, Gereja mengenangkan atau menghadirkan kembali misteri penebusan Kristus di atas kayu salib Martasudjita, 2003: 28.
Dalam Dokumen Konsili Vatikan II SC art. 47 bahwa Ekaristi sebagai perjamuan Paskah di mana sebelum Yesus di serahkan untuk di salib, bersama
para murid-Nya mengadakan perjamuan malam terakhir sebagai lambang akan cinta kasih, kesatuan dan ikatan cinta kasih kepada murid-murid-Nya yang setia
bersama Yesus. Perjamuan Kristus yang diadakan dan disambut dengan jiwa yang penuh rahmat. Dan Ekaristi juga menjadi puncak seluruh hidup umat Kristiani
yang ikut serta merayakannya. LG art. 11 Dalam Ekaristi juga tercakup seluruh kekayaan Gereja, yakni Kristus sendiri, Paska kita Presbyterorum Ordinis, Dekrit
Konsili Vatikan II tentang kehidupan Para ImanPO 5. bdk KGK KGK art 1324.