Observasi Wawancara Kuesioner Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Observasi

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data di mana pengumpulan data mengamati secara visual gejala yang diamati serta menginterprestasikan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk catatan sehingga validasi data sangat tergantung pada kemampuan observer Widoyoko 2012 : 46. Observasi pada penelitian ini dilaksanakan di kelas IV. Aspek yang diamati oleh peneliti ketika proses KBM berlangsung dan saat siswa istirahat adalah ketersediannya bahan ajar yang digunakan serta kegiatan dari siswa pada saat KBM dan saat jam istirahat.

3.5.2 Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan atara pewancara interviewer dengan responden atau orang yang diinterviu Interviewee dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Wawancara merupakan cara pengumpulan data yang langsung dari sumbernya tentang berbagai gejala sosial, baik yang terpendam latent maupun tampak Widoyoko, 2012: 46. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru kelas dan siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta. Wawancara dengan guru kelas dilakukan untuk mengetahui, visi misi sekoah, kurikulum, KI dan KD, latar belakang siswa, latar belakang masalah nilai akademik siswa, penggunaan modul, serta peranan siswa dalam lingkungan alam sekitarnya. Wawancara dengan siswa dilakukan untuk memperoleh data terkait dengan karakteristik modul yang dibutuhkan, serta peranan siswa terhadap lingkungan sekitar siswa.

3.5.3 Kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengunaan. Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden Widoyoko, 2012: 33. Kuesioner diberikan kepada guru dan siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta untuk memperoleh analisis kebutuhan terkait dengan produk. Kuesioner validasi produk kepada ahli IPA dan guru kelas IV A untuk menilai kelayakan produk yang berupa perangkat pembelajaran dan modul materi yang telah dibuat.

3.6 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

1 4 135

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif.

0 0 2

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

0 0 133

Pengembangan modul pembelajaran IPA "Tumbuhan di Sekitarku" menggunakan pendekatan paradigma pedagogi refketif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.

0 2 112

Pengembangan modul cintai lingkungan sekitarmu menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III B SD Negeri Petinggen Yogyakarta

0 1 133

Pengembangan modul IPA ``Ayo Cinta Lingkungan`` untuk siswa kelas III SDN Babarsari Yogyakarta menggunakan pendekatan paradigma pedagogi reflektif

1 1 129

Pengembangan modul pembelajaran IPA Tumbuhan di Sekitarku menggunakan pendekatan paradigma pedagogi refketif untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta

0 1 110

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta

1 9 131

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran menghemat energi listrik berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III A SDN Petinggen Yogyakarta

0 1 159

Pengembangan perangkat pembelajaran dan modul materi pelestarian sumber daya alam berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IV A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta

0 9 166