Metode Pengumpulan Data 1. Penggunaan skala

31 Berikut ini karakteristik subjek yang akan menjadi sampel penelitian : 1. Subjek adalah mahasiswi yang berusia 18-21 tahun, berada pada tingkat satu, dua atau tiga Perguruan Tinggi. Alasannya subjek berada pada masa remaja akhir dan masih aktif mengikuti kegiatan perkuliahan. 2. Tinggal di kost, frekuensi pulang ke rumah orangtuanya paling cepat dua minggu sekali. Alasannya subjek tidak terlalu sering bertemu dengan orangtuanya sehingga tidak terlalu tergantung dengan orangtua. Berdasarkan pengalaman pribadi peneliti, mahasiswi kost, yang dapat bertahan selama dua minggu untuk tidak pulang ke rumah orangtuanya dikategorikan tidak terlalu sering. Mahasiswi yang dikategorikan sering pulang ke rumah orangtuanya adalah mahasiswi yang pulang ke rumah orangtuanya setiap satu minggu sekali atau setiap kali libur kuliah.

E. Metode Pengumpulan Data 1. Penggunaan skala

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Menurut Azwar 2000 skala merupakan kumpulan pernyataan yang ditulis, disusun dan dianalisa sedemikian rupa sehingga respon individu terhadap pernyataan tersebut dapat diberi skor, kemudian diinterpretasikan. Skor yang berupa angka-angka berfungsi mempresentasikan seberapa banyak atribut yahg dimiliki oleh subjek sehingga memiliki arti kuantitatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 Pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari dua macam skala, yaitu : a. Skala Tingkat Stres Skala tingkat stres merupakan alat ukur untuk mengungkap tingkat stres yang dirasakan mahasiswi selama menjalankan kuliah dan aktivitasnya sehari-hari. Skala ini dibuat dengan mengacu pada teori Crider dkk 1983 yang terdiri dari tiga aspek yaitu : 1 Emosional yaitu reaksi emosi yang muncul dalam kondisi yang dihadapi subjek, berwujud keluhan-keluhan seperti khawatir, tertekan, perasaan bersalah, mudah marah, sedih, gelisah 2 Kognitif yaitu perubahan fungsi berpikir yang dialami subjek, gejalanya tampak pada konsentrasi yang menurun dan ingatan terganggu, sering lupa, bingung mimpi buruk 3 Fisik yaitu perubahan secara fisik yang dialami subjek akibat menghadapi lingkungan yang menekannya, gejalanya berupa sakit kepala, mulut terasa kering, tegang dan gugup, tubuh terasa lemas, dada terasa nyeri serta perasaan terguncang jantung berdebar- debar, buang air kecil berlebihan, tangan dan kaki dingin, nafas terasa sesak, perut terasa mual dan tangan gemetar. Distribusi item sebelum uji coba dalam tiap aspek dan kategori sifat item favorable yaitu item-item yang mendukung aspek-aspek stres dan unfavorable yaitu item-item yang tidak mendukung aspek-aspek stres, dapat dilihat pada tabel 1. 33 Tabel 1 Distribusi item tiap aspek dan kategori sifat item sebelum uji coba NOMOR ITEM No ASPEK Favorable Unfavorable Jumlah 1. Emosi 1, 7, 14, 16, 22, 29, 35, 43, 44 2, 8, 15, 21,23, 30, 36, 54 17 31 2. Kognisi 3, 9, 17, 24, 32, 37, 38, 45, 49, 52, 53, 4, 10, 18, 25, 26, 39, 40, 46, 50 20 38 3. Fisik 5, 11, 12, 19, 20, 27, 31, 41, 47, 51 6, 13, 28, 33, 34, 42, 48 17 31 Total 30 24 54 100 Skala tingkat stres disusun dengan menggunakan metode Summated Rating dengan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Jarang SJ, Jarang J, Sering S Sangat Sering SS. Pemberian skor dilakukan dengan melihat sifat item. Pemberian skor bergerak dari 4 SS sampai 1 SJ untuk butir favorable, sedangkan pemberian skor untuk butir unfavorable bergerak dari 1SS sampai 4SJ. Dalam skala penelitian ini tidak menggunakan kategori pilihan jawaban “tidak dapat memutuskan” atau “ragu-ragu” agar subjek terdorong untuk memunculkan jawaban yang sebenarnya.Black Champion, 1999. 34 b. Skala Pemenuhan Kebutuhan Berafiliasi Skala pemenuhan kebutuhan berafiliasi merupakan alat ukur untuk mengungkap pemenuhan kebutuhan berafiliasi yang dirasakan mahasiswi selama tinggal jauh dari orangtua. Skala ini dibuat dengan mengacu pada teori Hill 1987 yang terdiri dari empat aspek yaitu : 1 Stimulasi positif, merupakan kebutuhan akan situasi yang menyenangkan dalam hubungan dengan orang lain 2 Perhatian, merupakan kebutuhan untuk mendapat perhatian, pengakuan dari orang lain dan pujian. 3 Perbandingan sosial, merupakan kebutuhan untuk membina hubungan sosial dan mengurangi ketidakjelasan tentang identitas dirinya dengan jalan mencari informasi dari lingkungan sosial tempat individu itu berada. 4 Dukungan emosional, merupakan kebutuhan untuk mendapatkan simpati dari orang lain, untuk diperhatikan yang berguna untuk mengurangi perasaan negatif. Distribusi item sebelum uji coba dalam tiap aspek dan kategori sifat item favorable-unfavorable dapat dilihat pada tabel 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 Tabel 2 Distribusi item tiap aspek dan kategori sifat item sebelum uji coba NOMOR ITEM No ASPEK Favorable Unfavorable Jumlah 1. Stimulasi positif 1, 2, 12, 13, 22, 31, 37, 46, 53 3, 4, 14, 23, 24, 32, 38, 54 17 31 2. Perhatian 5, 15, 25, 26, 33, 39, 47 6, 16, 40, 48, 55 12 22 3. Dukungan emosional 7, 17, 27, 28, 34, 41, 52 8, 18, 42, 49, 51 12 22 4. Perbandingan sosial 9, 10, 19, 20, 29, 30, 35, 36, 42, 50 11, 21, 44, 45 14 25 Total 33 22 55 100 Skala pemenuhan kebutuhan berafiliasi disusun dengan menggunakan metode Summated Rating dengan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak sesuai STS, Tidak Sesuai TS, Sesuai S Sangat Sesuai SS. Pemberian skor dilakukan dengan melihat sifat item. Pemberian skor bergerak dari 4 SS sampai 1 STS untuk butir favorable , sedangkan pemberian skor untuk butir unfavorable bergerak dari 1 SS sampai 4 STS. 36

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN FREKUENSI MEROKOK PADA MAHASISWA

0 10 2

HUBUNGAN INSOMNIA DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWI TINGKAT AKHIR PROGRAM STUDI S1 Hubungan Insomnia Dengan Tingkat StresPada Mahasiswi Tingkat Akhir Program Studi S1 Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 17

HUBUNGAN INSOMNIA DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWI TINGKAT AKHIR PROGRAM STUDI S1 Hubungan Insomnia Dengan Tingkat StresPada Mahasiswi Tingkat Akhir Program Studi S1 Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA MAHASISWI UNIVERSITAS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA YANG TINGGAL DI LINGKUNGAN KOS.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI ASRAMA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG TAHUN 2012.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI ASRAMA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG TAHUN 2011.

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN EMOSIONAL DENGAN TINGKAT STRES PADA REMAJA

0 0 5

Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Keperawatan Semester VIII UIN Alauddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 3 65

HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP PERUBAHAN POLA MENSTRUASI PADA MAHASISWI POLTEKKES PPROVINSI BENGKULU TAHUN 2013

0 0 13

HUBUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BERAFILIASI DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWI KOST Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

0 0 123