Martaniah, 1984. Apabila mereka diterima oleh kelompok sosialnya, mereka dianggap mampu membuat penyesuaian sosial yang baik dalam
masyarakat Santrock, 2003. Dengan demikian mereka akan berusaha untuk terus mempertahankan dan mengembangkan perilaku afiliasinya
dengan orang-orang di sekitarnya. Berdasarkan komponen dari Hill 1987, pemenuhan kebutuhan
berafiliasi mahasiswi kost merupakan penilaian mengenai sejauhmana individu merasa terpenuhi kebutuhan berafiliasinya, yakni sejauhmana ia
dapat merasakan stimulasi positif dari orang lain, perhatian, dukungan emosional dan melakukan perbandingan sosial. Kebutuhan ini dapat
dipenuhi dengan cara mengikuti berbagai kegiatan, baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus, menjalin persahabatan yang baik dengan
teman kost atau teman kampus, berbicara dari hati ke hati dengan teman mengenai kesulitan yang dihadapi, juga bekerjasama dalam melakukan
pekerjaan dengan orang lain.
D. Hubungan Pemenuhan Kebutuhan Berafiliasi dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswi Kost
Mahasiswa yang jauh dari orangtua memiliki berbagai masalah, baik yang berkaitan dengan tugas-tugasnya sebagai mahasiswa maupun yang
berkaitan dengan transisi sosial yang merupakan peralihan dari suatu kondisi ke kondisi lain. Fabella 1993 mengungkapkan bahwa dalam setiap transisi
terdapat berbagai tuntutan yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mahasiswa yang begitu banyak mengalami transisi sosial harus mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan yang dihadapinya, agar dapat bertahan
dalam lingkungannya. Banyak mahasiswa membutuhkan bantuan, baik dalam studinya
maupun dalam menyesuaikan diri ke kondisi baru dalam statusnya sebagai mahasiswa dengan berbagai persoalan Gunarsa dan Gunarsa, 2001. Bantuan
dari orang lain cukup sulit didapat di lingkungan baru, oleh karena itu mahasiswa perlu menjalin relasi yang baik dengan orang-orang baru di
sekitarnya. Jalinan relasi yang baik dengan orang-orang di sekitarnya memudahkan mahasiswa meminta bantuan. Mahasiswa dapat lebih leluasa
meminta bantuan dari orang yang sudah dikenalnya dibanding dengan orang yang tidak dikenalnya. Begitupun sebaliknya, orang lain lebih leluasa
memberikan pertolongan pada orang yang dikenalnya. Kebutuhan untuk bersama dengan orang lain dalam hubungan yang
ramah dan penuh kasih sayang disebut kebutuhan berafiliasi Murray, 1964. Kebutuhan berafiliasi meliputi kebutuhan akan stimulasi positif, mendapat
perhatian, melakukan perbandingan sosial dan mendapatkan dukungan emosional dari orang lain.
Melalui pemenuhan kebutuhan akan stimulasi positif mahasiswa dapat memperoleh informasi yang menarik, kegembiraan dan hiburan. Melalui
pemenuhan kebutuhan akan perhatian mahasiswa dapat merasakan bahwa ia berharga di mata teman-temannya. Selain itu, ia mendapat pujian ketika
berhasil memperoleh sesuatu. Pujian itu dapat pula berfungsi sebagai reward untuk memperloleh keberhasilan selanjutnya.
Kondisi lingkungan yang berbeda seringkali menimbulkan ketidakjelasan mengenai bagaimana harus bersikap, berpenampilan dan lain
sebagainya. Dengan meminta pendapat orang lain, mahasiswa dapat mengatasi ketidakjelasan tersebut. Melalui pemenuhan kebutuhan akan dukungan
emosional, mahasiswa dapat menceritakan masalah kepada temannya dan mendapatkan simpati, jadi masalah dialaminya akan terasa lebih ringan.
Berbagi masalah dengan orang lain akan meringankan beban, karena dengan demikian, ada perasaan senasib sepenanggungan. Melalui jalinan
relasi yang baik dengan orang-orang di sekitarnya, maka mahasiswa akan mampu menyelesaikan maupun memenuhi tuntutan yang dihadapinya.
Suatu kondisi yang menekan individu sebagai akibat adanya ketidakseimbangan antara tuntutan yang dihadapi dengan kemampuan untuk
mengatasi tuntutan tersebut disebut stres. Apabila kemampuan mahasiswa mencukupi dalam memenuhi tuntutan lingkungan, maka tingkat stresnya
semakin rendah. Sebaliknya, apabila tuntutan itu dirasa begitu besar sedangkan kemampuan yang dimiliki dirasa kurang, maka kesenjangan antara
kemampuan dan tuntutan semakin besar. Hal ini menyebabkan tingkat stresnya semakin tinggi.
Jalinan relasi melalui pemenuhan kebutuhan berafiliasi dapat meningkatkan kemampuan untuk mengatasi masalah atau memenuhi tuntutan,
baik dengan melihat pengalaman orang lain, maupun harapan akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terselesaikannya masalah, karena adanya bantuan dari orang lain. Sehingga tekanan yang dirasakan mahasiswa akan kondisi lingkungannya semakin kecil,
mahasiswa juga akan semakin mudah dalam mengatasi berbagai tuntutan yang dihadapinya.
Skema Hubungan Pemenuhan Kebutuhan Berafiliasi dengan Tingkat Stres pada Mahasiswi Kost
Mahasiswi kost
Menghadapi masalah : -
Transisi sosial yang menuntut penyesuaian -
Tugas-tugas sebagai mahasiswa
Membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalahnya
Menjalin relasi dengan orang-orang di sekitarnya berafiliasi
Pemenuhan Kebutuhan Berafiliasi : - Stimulasi Positif : dapat merasakan situasi yang menyenangkan
- Perbandingan Sosial : mencari informasi untuk mengurangi ketidakjelasan - Perhatian
: merasa mendapat pengakuan dari orang lain - Dukungan Emosional : merasa mendapat simpati dari orang lain
Stres berkurang Menimbulkan perasaan terdukung
Membantu mangatasi masalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Hipotesis