Jenis dan Rancangan Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Instrumen Penelitian Uji Validitas

20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian tentang perbandingan proses pengadaan obat di Apotek Sanata Dharma dan Apotek K-24 di Yogyakarta ini merupakan suatu penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif non analitik sehingga data yang telah diperoleh akan dianalisis secara deskriptif eksploratif dengan studi kasus yang bersifat retrospektif. Data kualitatif diperoleh dengan cara metode wawancara menggunakan suatu pedoman wawancara yang kemudian hasil dari wawancara tersebut akan disajikan dalam bentu uraian.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah proses pengadaan di Apotek K-24 dan Apotek Sanata Dharma. 2. Definisi operasional a. Proses pengadaan obat meliputimetode pengadaan, alasan pemilihan metode pengadaan, cara menentukan jumlah obat yang akan dibeli, kriteria distributor, status pemesanan, cara penerimaan dan pengecekan obat, frekuensi rata- rata pemesanan, pembayaran, dan cara mengetahui jumlah obat yang sudah terjual b. Profil pengadaan adalah frekuensi pembelian, prosedur penerimaan dan pemeriksaan obat, serta penyimpanannya. c. Obat yang dibutuhkan diperoleh dari pemasok eksternal melalui pembelian dari manufuktur, distributor, atau pedagang besar farmasi PBF. d. Item obat merupakan semua obat generik maupun non generik yang tersimpan di apotek. e. Apotek K-24 adalah suatu tempat melakukan pekerjaan kefarmasi dan penyaluran obat kepada masyakarat dan merupakan apotek jaringan yang sistem pengadaannya diatur langsung oleh kantor pusat K-24 yang terletak di Jl. Magelang. f. Apotek Sanata Dharma adalah suatu tempat melakukan pekerjaan kefarmasi dan penyaluran obat kepada masyarakat dan merupakan bagian dari proses pembelajaran di tinggi fakultas farmasi ditempat tersebut. g. Pembukuan adalah pencatatan semua kegiatan dan transaksi dalam pengadaan obat. h. Metode pengadaan adalah cara yang digunakan untuk menentukan jenis dan jumlah obat yang akan dibeli. i. Kriteria distributor adalah alasan sebuah apotek memilih pemasok obat di apotek tersebut. j. Status pemesanan adalah cara apoteker mengetahui status pemesanan obat yang dipesan k. Cara penerimaan adalah prosedur yang dilakukan apoteker saat obat datang ke apotek. l. Frekuensi rata- rata pemesanan adalah jumlah rata-rata apotek memesan obat dalam pembelian besar maupun kecil selama satu bulan. m. Pembayaran adalah cara yang digunakan apotek dalam membayar jumlah tagihan obat yang dibeli.

C. Subyek Penelitian, Alat Penelitian, dan Bahan Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian yang digunakan adalah apoteker Apotek Sanata Dharmadan K-24di Yogyakarta.

2. Alat penelitian

a. Alat Perekam tape recorder Alat perekam tape recorder digunakan untuk merekam dialog percakapan saat wawancara. b. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden yang digunakan untuk mengembangkan penyataan atau jawaban tersebut yang telah diuji validitasnya, terlampir pada lampiran. c. Lampiran daftar supplier obat

3. Bahan penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban responden melalui wawancara dan data pembukuan terkait proses pengadaan yang dilakukan oleh apoteker dalam proses pengadaan obat.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Apotek Sanata Dharma dan Apotek K-24 di Yogyakarta pada bulan Mei 2015.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara secara terstruktur menggunakan pedoman wawancara, wawancara digunakan sebagai instrument penelitian karena jumlah responden yang sedikit.Wawancara dilakukan secara langsung tatap muka. Wawancara menurut Sugiyono 2012, merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu . Pedoman wawancara disusun dengan membuat pertanyaan berdasarkan alur pengadaan dalam buku Quick., et al, 1997 dalam topik pengadan. Pedoman wawancara terdiri dari 9 pertanyaan pokok meliputi metode pengadaan, alasan pemilihan metode pengadaan, cara menentukan jumlah obat yang akan dibeli, kriteria distributor, status pemesanan, cara penerimaan dan pengecekan obat, frekuensi rata- rata pemesanan, pembayaran, dan cara mengetahui jumlah obat yang sudah terjual, terlampir dalam lampiran. Pertanyaan kemudian dapat dikembangkan sesuai dengan jawaban yang diberikan untuk melengkapi informasi data yang dibutuhkan.

F. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan setelah pembuatan pertanyaan wawancara yang di buat berdasarkan alur pengadaan dalam buku Quick., et al, 1997 dalam topik pengadan. Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu test alat ukur melakukan fungsinya Sugiyono, 2012. Dalam penelitian ini uji validitas yang dilakukan apoteker sebagai professional judgment untuk melihat isi dari pertanyaan telah valid untuk mengetahui metode yang digunakan dalam proses pengadaan di setiap apotek, terlampir dalam lampiran.

G. Tata Cara Penelitian