Penerimaan dan pemeriksaan obat

Frekuensi pembelian obat satu apoteknya dalam rata-rata tabel I di Apotek K-24 adalah sebanyak 29 kali setiap bulannya kepada distributor yang berbeda namun paling banyak diambil langsung ke gudang obat utama milik K-24, frekuensi pembelian yang sering harus mendapat perhatian karena dapat memperbesar biaya dan tenaga yang harus dikeluarkan pihak apotek. Banyaknya frekuensi pengadaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen, untuk obat-obat fast moving biasanya akan dipesan ke sub-distributor dikarenakan kecepatan dalam pengiriman barang dan potongan harga yang lebih besar dari distributor utama.

b. Penerimaan dan pemeriksaan obat

Menurut Muharomah 2008, penerimaan bertujuan agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan. Dalam penerimaan obat harus dilakukan pengecekan terhadap obat-obat yang diterima, mencakup jumlah kemasan, jenis dan jumlah obat sesuai faktur pembelian. Gambar 3. Alur penerimaan obat di Apotek K-24 Surat Pesanan Faktur Faktur Keadaan Fisik Obat Penerimaan obat di Apotek K-24 dimulai dengan mencocokkan antara surat pesanan dengan faktur kemudian antara faktur dengan fisik obat, lalu beralih ke pengecekan waktu kadaluarsa obat dan nomor batch. Obat yang diterima apabila waktu kadaluarsa tidak kurang dari 1 tahun, untuk nomor batch bisa terjadi perubahan sedikit namun bisa diseusaikan saat pengisian data ke sistem, apabila sesuai, barang langsung ditempatkan di rak masing- masing kemudian apoteker pengelolah apotek diharuskan mengisi data kedatangan obat ke sistem yang digunakan agar dapat diolah oleh sistem untuk perencanaan pembelian obat selanjutnya dan apabila obat yang diterima tidak sesuai maka barang akan langsung dikembalikan ke distributornya. Penerimaan obat adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan dari dari distributor ke bagian gudang atau logistik.Dalam penerimaan obat harus dilakukan pengecekan terhadap obat-obat yang diterima, mencakup jumlah kemasan, jenis dan jumlah obat sesuai faktur pembelian Muharomah, 2008. Gambar 4. Alur pemeriksaan obat di Apotek K-24 Yogyakarta Penerimaan obat Pemeriksaan Dikembalikan Ke PBF Penempatan barang ke gudang dan mengisi data ke sistem Tidak sesuai pesanan Sesuai pesanan Pemeriksaan obat dilakukan oleh apoteker pengelolah apotek dan sudah menjadi SOP untuk setiap apoteknya bahwa pemeriksaan dilakukan di depan salles oleh apoteker pengelolah apotekuntuk menjamin keadaan fisik barang sesuai dengan yang dipesan mencakup nama obat, jumlah obat, kekuatan, waktu kadaluarsa minimal 1 tahun setelah obat diterima, dan bentuk fisik obat. Obat yang datang sesuai dengan pesanan kemudian datanya dimasukkan dalam sistem perangkat lunak dengan bantuan apoteker pengelolah apotek dengan tujuan memudahkan proses pendataan obat dan mempermudah sistem untuk menyarankan pembelian obat selanjutnya, hal ini sesuai dengan Hartono 2003 yang menyatakan bahwa pencatatan barang datang harus dilakukan setiap hari saat penerimaan barang, sehingga dapat diketahui berapa jumlah barang disetiap pembelian. Pembelian selanjutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan apotek dengan memperhatikan pola konsumsi dan pola penyakit di masyarakat.

c. Penyimpanan.