2.3.7. Kepuasan Pengguna
2.3.7.1.Definisi dan Pengukuran Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi
Galleta dan Lederer 1989 dalam Limantara dan Devie, 2003:899 menyatakan bahwa kepuasan merupakan persepsi dan perilaku atas
suatu sistem informasi. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengembangkan kepuasan
pengguna sistem informasi akuntansi yang valid dan reliabel. Pada awalnya instrumen-instrumen ukuran kepuasan dari Gallagher 1974,
Jenskins dan Ricketts 1979, serta Larcker dan Lessig 1980 dalam Limantara dan Devie, 2003:899, mengembangkan sebuah instrumen
yang merupakan perluasan dari pengukuran kepuasan pengguna yang berfokus pada adanya tambahan dimensi-dimensi aktivitas fungsi sistem
informasi dalam hal ini departemen sistem informasi yang meliputi pelatihan training, dokumentasi, dan komunikasi staf Kettinger dan
Lee dalam Limantara dan Devie, 2003:899. Ives, olso, dan Baroudi 1983 dalam Limaantara dan Devie,2003:;899
dalam sebuah studi replikasi menggunakan instrumen Bailey dan Pearson, hasilnya memperkuat validitas instrumen tersebut. Baroudi dan
Orlikowski 1983 dalam Limantara dan Devie,2003:899 melanjutkannya dengan mengidemtifikasi dimensi-dimensi utama dari
ukuran kepuasan pengguna sistem informasi Kettinger dan Lee dalam Limantara dan Devie,2003:899
yaitu : 1.
Sikap terhadap para staf departemen sistem informasi SSF-USISF, yang berfokus pada penilaian dari kepuasan yang diraskan terhadap
para staf dan laayanan jasa yang diberikan terhadap para staf departemen sistem informasi.
2. Tingkat pengetahuan dan keterlibatan pengguna PK-USISF0,
yang berarti sikap proaktif dari pada pengguna untuk berpartisipasi bersama dengan departemen sistem informasi dalam pengembangan
sistem. 3.
Kualitas produk informasi KPI-USISF, yang berfokus pada produk atas kualitas sistem informasi secara teknis yang dihasilkan oleh
fungsi sistem infrmasi information service functionISF.
2.3.8. Kerangka Pikir
2.3.8.1.Pengaruh Keakuratan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Penggunanya
Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material, James A.Hall 2001:17.
Penelitian terdahulu
Erniawati 2003 menyatakan bahwa terdapat penggaruh kualitas informasi keakuratan terhadap kepuasan
bagi pihak manajemen pengguna sistem informasi.
Suatu informasi dikatakan akurat jika informasi tersebut bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias. Ukuran keakuratan informasi
amat bervariasi dan tergantung pada sifat informasi yang dihasilkan. Semakin kritis sifat suatu informasi, akan semakin tinggi keakuratan
yang diperlukan. Dengan semakin tingginya keakuratan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi maka semakin tinggi pula tingkat
kepuasan pengguna.
2.3.8.2.Pengaruh Tepat Waktu Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Penggunanya
Informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat harus tepat waktu, karena informasi yang usang tidak berguna lagi,
James A.Hall 2001:17. Penelitian
terdahulu yang
telah dilakukan oleh Erniawati 2003 menyatakan bahwa terdapat penggaruh kualitas informasi terhadap
kepuasan bagi pihak manajemen pengguna sistem informasi. Suatu sistem informasi akuntansi dikatakan tepat waktu jika
sistem tersebut dalam mengolah data sehingga menghasilkan informasi akuntansi datang pada penerimanya tepat pada waktunya. Informasi
yang dihasilkan kemudian dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Jika informasi yang didapat terlambat maka keputusan yang
diambil dapat berakibat fatal bagi perusahaan dan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan penggunanya.
2.3.8.3.Pengaruh Relevansi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Penggunanya
Informasi harus menyajikan hanya data yang relevan dalam laporannya dan informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya, James A.Hall 2001:17. Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Bettina Citra
Maharani 2006 menyatakan bahwa relevansi sistem informasi akuntansi berpengaruhi terhadap kepuasan penggunanya.
Suatu informasi dikatakan relevansi jika menghasilkan laporan yang bermanfaat bagi pemakainnya. Relevansi informasi tiap-tiap orang
berbeda sehingga informasi tersebut harus tepat sasaran sesuai dengan penggunanya untuk mendukung keputusan masing-masing manajer. Jika
informasi akuntansi tidak relevan maka dapat berakibat pada keputusan yang salah sehingga berpenggaruh terhadap kepuasan penggunanya.
2.4. Diagram Kerangka Pikir
Berdasarkan larat belakang dan perumusan masalah, maka dapat digambarkan kerangka pikir sebagai berikut :
Keakuratan X
1
Tepat waktu X
2
Kepuasan Pengguna Y
Relevan X
3
Regresi Linier Berganda
2.5. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
Kualitas jasa sistem informasi akuntansi akurat, tepat waktu, relevansi mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna jasa sistem informasi
akuntansi.