2.3.1.1. Karakteristik Kualitas Jasa Didalam mendevinisikan jasa yang berkualitas, terdapat
beberapa karakteristik menurut beberapa pendapat. Menurut McLeod dalam Limantara dan Devie, 2003:898 kualitas dari
suatu jasa mempunyai beberapa dimensi antara lain : 1.
Berwujud Tangibility Adalah hal-hal yang dapat dilihat pelanggan pada saat jasa
dikerjakan, contohnya fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan keryawan.
2. Keandalan Realibility
Adalah kemampuan untuk melakukan layanan jasa yang dijanjikan dengan akuran dan dapat diandalkan.
3. Daya Tanggap Responsiveness
Adalah kesesuaian untuk membantu pelanggan customer dan untuk memberikan pelaayanan jasa dengan cepat.
4. Kepastian assurance
Adalah kemampuan untuk menjaga kepercayaan trust dan kerahasian confidence. Melalui tindakan dan penampilannya,
orang yang menyediakan jasa dapat menampilkan kepercayaan dan keyakinan.
5. Empati Empathy
Adalah perhatian terhadap kepentingan da hal-hal yang menjadi keinginan dari pelanggan, termasuk berkomunikasi memahami
kebutuhan mereka. Menurut Parasuraman, dkk Tjiptono, 1997:14
mengidentifikasikan lima dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas jasa antar lain :
1. Bukti Langsung Tangibles
Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
2. Keandalan Reliability
Adalah kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Daya Tanggap Responsiveness
Adalah keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan daya tanggap.
4. Jaminan Assurance
Mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau
keragu-raguan.
5. Empati Empathy
Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.
2.3.1.2. Dampak Dari Kualitas Kualitas produksi atau jasa yang dihasilkan perusahaan
merupakan cermin keberhasilan perusahaan dimata masyarakat atau konsumen. Sehingga keberhasilan perusahaan tergantung dari kualitas
yang akan dihasilkannya Menurut McLeod 1996:107. kualitas yang buruk dapat merugikan perusahaan lain antara lain :
1. Kehilangan Bisnis.
Karena tidak memenuhi standar kualitas dari pelanggan, maka pelanggan akan berpinfah ke tempat yang lain dan akan
mengakibatkan perusahaan kehilangan bisnisnya 2.
Tuntutan Hukum. Dengan menghasilkan produk dan menyediakan jasa yang
berkualitas buruk, perusahaan berisiko dituntut oleh pelanggan atas kerusakan atau kecelakaan yang dideritanya dan perusahaan
harus membayar ganti rugi dan penyelesaian yang mahal. 3.
Kehilangan Produktivitas. Material yang berkulitas rendah, peralatan yang usang atau sudah
tidak dapat tepat lagi dan proses yang tidak efisien, dapat
menyebabkan para pekerja mencapai tingkat produktifitas yang lebih rendah.
4. Biaya-Biaya
Perusahaan mengikuti program manajemen kualitas dengan kesadaran penuh, bahwa ada biaya ini terbagi dalam tiga kategori
yaitu biaya kegagalan, biaya penilaian, dan biaya pencegahan. Menuurut McLeod 1996:108, keuntungan dari kualitas
yang baik dipengaruhi oleh kebijakan, program, dan prosedur kualitas perusahaan, hubungan-hubungan dalam model kualitas ini
adalah : 1.
Pasar yang dilayani oleh industri mencakup pelanggan- pelanggan dengan kebutuhan produk atau jasa tertentu.
2. Penelitian pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut
dan mendefinisikannya dalam hal kualitas. 3.
Pelanggan menganggap produk atau jasa perusahaan lebih berkualitas dari pesaingnya.
4. Karena dianggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia
membayar dengan harga yang relatif tinggi dari harga pesaingnya.
5. Karena dianggap lebih berkualitas dan harga lebih tinggi,
produk atau jasa tersebut dianggap memiliki nilai yang relatif tinggi.
6. Nilai yang relatif tinggi menghasilkan kenaikan dalam
pangsa pasar. 7.
Berkat program kualitasnya, perusahaan dapat mengikuti spesifikasi pelanggan lebih baik dari pada pesaingnnya.
8. Efektifitas ini menghasilkan penurunan biaya dengan
memproduksi produk atau jasa yang dibutuhkan secara benar sejak pertama kali.
9. Penurunan biaya yang digabungkan dengan pangsa pasar yang
lebih luas akan menghasilkan biaya yang lebih murah dari pada pesaing.
10. Gabungan dari keunggulan relative dibidang harga, pangsa
pasar, dan biaya menciptakan profitabilitas dan pertumbuhan. Jadi keuntungan yang didapat perusahaan karena menyediakan
produk atau jasa yang berkualitas baik dari pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih tinggi dan biay yang lebih rendah,
akan menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan.
2.3.2. Pengertian Sistem informasi
Pengertian menurut A.Hall 2001:5 sebuah sistem adalah
sekelompok atau lebih komponen-komponen yan saling berkaitan interrelated atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai
tujuan yang sama common purpose.
Menurut Moscove dalam Baridwan 1994:2 suatu sistem adalah suatu entity kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
berhubungan disebut subsistem yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Menurut Murdick dalam Baridwan 1994:2 suatu sistem adalah suatu kumpulan elemen-elemen yang dijadikan satu untuk tujuan umum.
Berdasarkan ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu rangkaian kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian
yang saling terkait dan mempengaruhi yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Pengertian informasi Gordon B.Davis dalam Ladjamudin 2005:9 sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan
berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang.
Menurut Raymond McLeod dalam Ladjamudin 2005:9 mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk
yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya.
Menurut Barry E.Cushing dalam Halim 1994:125 mengemukakan bahwa informasi menunjukkan hasil dari pengolahan
data yang diorganisasikan dan berguna kepada orang yang menerimanya.
Dari definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi merupakan :
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya.
Menggambarkan suatu kejadian-kejadian dari suatu kejadian.
Digunakan untuk pengambilan keputusan.
2.3.2.2. Sistem Informasi
Menurut Romney Krismiaji, 2005:16 sistem informasi adalah cara- cara yang diorganisasikan untuk mengunpulkan, memasukkan,
mengolah dan menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasikan untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan
informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Ladjamaludin 2005:13 sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi utnuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambilan keputusan san atau untuk mengendalikan organisasi.
3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolah transaksi, mendukung operasi, bersifat manjerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang ditentukan.
2.3.3. Kualitas informasi
Informasi yang bernilai tinggi atau yang berkualitas adalah informasi yang mengandung resiko atau ketidak pastian yang rendah informasi
yang berkualitas memiliki karakteristik seperti yang dikemukakan oleh James A. Hall 2001:17 sebagai berikut :
1. Relevan Relevance
Informasi harus menyajikan hanya data yang relevan dalam laporannya dan informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainnya. 2.
Tepat Waktu Timeliness Informasi yang datang dari penerima tidak boleh terlambat harus
tepat waktu, karena informasi yang sudah usang tidak berguna lagi. 3.
Akurat Accurate Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material.
4. Lengkap Completeness
Informasi tidak boleh ada bagian yang esensial bagi pengambil keputusan.
5. Rangkuman
Informasi harus diagresi agar sesuai dengan kebutuhan pemakainya.
2.3.4. Akuntansi Sebagai Sistem Informasi
2.3.4.1. Pengertian Akuntansi Akuntasi pada dasarnya merupakan suatu sistem informasi
akuntansi yang mengolah data informasi yang biasa disebut dengan transaksi menjadi informasi akuntansi biasa disebut dengan laporan
keuagan. Seperti yang dikemukakan oleh Comitte of Prepare
Departement of Basic Accounting Theory, American Accounting Assotiation 1996 yang juga dikutip dalam oleh Wilkinson 1983
dalam Halim, 1994:30 dinyatakan bahwa pada hakekatnya akuntansi adalah penerapan teori umum informasi terhadap pemecahan masalah
usaha operasi ekonomi yang efisien. Menurut Mulayadi Halim, 1994:16 sistem akuntansi adalah
organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh menajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku
besar dan buku pembantu, serta laporan. Selanjutnya Bonar dan Hopword Halim,1994:30, mengatakan
bahwa akuntansi sebagai sistem informasi karena fungsi akuntansi itu sendiri adalah mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses, dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi dari keseluruhan operasi keuangan umum yang luas. Sedangkan sistem informasi akuntansi
mempunyai simbol-simbol kuantitas dari operasi yang sedang berjalan untuk diubah menjadi data keuangan dan menjadi informasi
keuangan. Informasi ini dikomunikasikan kepada berbagai tingkat pembuatan keputusan.
Pengertian akuntansi sebagai sistem informasi akuntansi saaat ini lebih kita kenal sebagai sistem informasi akuntansi. Maksudnya
data yang diolah oleh sistem informasi akuntansi hanya terbatas pada transaksi keuangan dari transaksi yang terjadi.
2.3.4.2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi