Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Jasa Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Pengguna Internal PT. Puspetindo Gresik.

(1)

S K R I P S I

Oleh :

BAGUS SINATRIA ERZA 0513010269/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(2)

KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PT. PUSPETINDO GRESIK

yang diajukan BAGUS SINATRIA ERZA

0513010269/FE/EA

Telah disetujui untuk mengikuti ujian lisan oleh

Pembimbing Utama

Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi Tanggal : …………... NIP. 030 194 437

Mengetahui

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi NIP. 030194437


(3)

Assalammu Alaikum Wr.Wb

Ahlamdulillahi Robbil ‘Alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah dilimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi yang merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Jasa Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Pengguna Internal PT. Puspetindo Gresik”, dapat diselesaikan dengan kesungguhan hati.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka akan sulit sekali bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan penulis dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati untuk menyampikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telibat secara langsung maupun tidak langsung dalam mendukung kelancaran penyusunan skripsi ini. Secara khusus penulis dengan rasa hormat yang mendalam mengucapkan penghargaan dan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, MSi., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(4)

ii

“Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.

6. Keluargaku, Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan do’a dan dukungan baik moral maupun materiil dengan tulus iklas, terimakasih……

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa isi dan cara penyajian skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harpkan guna meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk mendalaminya di masa yang akan datang.

Surabaya, April 2010


(5)

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

Daftar Lampiran ... ix

Abstraksi ... x

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

Bab II Kajian Teori Dan Pengembangan Model 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 7

2.2. Critical Review ... 11

2.3. Landasan Teori ... 11

2.3.1. Pengertian Kualitas Jasa ... 11

2.3.1.1.Karakteistik Kualitas Jasa ... 13

2.3.1.2.Dampak Dari Kualitas ... 15

2.3.2. Pengertian Sistem Informasi ... 17

2.3.2.1.Sistem Informasi ... 19

2.3.3. Kualitas Informasi ... 20


(6)

2.3.4.1.Pengertian Akuntansi ... 21

2.3.4.2.Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 22

2.3.4.3.Subsistem Sistem Informasi Akuntansi ... 23

2.3.5. Tahap-Tahap Penyusunan Sistem Informasi ... 24

2.3.5.1.Siklus Pengolahan Data ... 24

2.3.6. Definisi Komputer ... 25

2.3.6.1.Komputerisasi ... 26

2.3.6.2.Penggunaan Komputer dalam Sistem Informasi Akuntansi ... 28

2.3.7. Kepuasan Pengguna ... 29

2.3.7.1.Definisi dan Pengukuran Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ... 29

2.3.8. Kerangka Pikir ... 30

2.3.8.1.Pengaruh Keakuratan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Penggunanya .... 30

2.3.8.2.Pengaruh Tepat Waktu Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Penggunanya .... 31

2.3.8.3.Pengaruh Relevansi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Penggunanya ... 32

2.4. Diagram Kerangka Pikir ... 33

2.5. Hipotesis ... 33


(7)

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 36

3.1.1. Definisi Operasional ... 36

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 37

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 38

3.2.1. Populasi dan Sampel ... 38

3.2.2. Objek Penelitian ... 39

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.3.1. Jenis Data ... 40

3.3.2. Sumber Data ... 40

3.3.3. Pengumpulan Data ... 40

3.4. Uji Data ... 41

3.5. Uji Asumsi Klasik ... 42

3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 44

3.6.1. Teknik Analisis ... 44

3.6.2. Uji Hipotesis ... 45

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 48

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 48

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 51

4.2.1. Gambaran Umum Penelitian ... 51

4.2.2. Deskripsi Variabel Keakuratan (X1) ... 53

4.2.3. Deskripsi Variabel Tepat Waktu (X2) ... 54

4.2.4. Deskripsi Variabel Relevan (X3) ... 56


(8)

4.3. Deskripsi Hasil Pengujian ... 59

4.3.1. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 59

4.3.1.1.Pengujian Validitas ... 59

4.3.1.2.Pengujian Reliabilitas ... 61

4.3.1.3.Hasil Pengujian Normalitas ... 62

4.3.2. Pengujian Asumsi Klasik ... 63

4.3.2.1.Uji Multikolinieritas ... 63

4.3.2.2.Uji Heteroskedastisitas ... 64

4.3.2.3.Autokorelasi ... 64

4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ... 66

4.3.4. Pengujian Hipotesis Pengaruh Keakuratan (X1), Tepat Waktu (X2) dan Relevan (X3) Terhadap Kepuasan Pengguna (Y) ... 68

4.4. Pembahasan ... 70

4.4.1. Implikasi Hasil Penelitian ... 73

4.5. Perbedaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu ... 74

4.6. Keterbatasan Penelitian ... 75

Bab V Kesimpulan Dan Saran ... 69

5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Saran ... 69

Daftar Pustaka Lampiran


(9)

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 51

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terahir ... 51

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 52

Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Keakuratan (X1) ... 53

Tabel 4.6. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Tepat Waktu (X2) ... 53

Tabel 4.7. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Relevan (X3) ... 54

Tabel 4.8. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Kepuasan Pengguna (Y)... 57

Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Keakuratan (X1) ... 59

Tabel 4.10. Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Tepat Waktu (X2) ... 60

Tabel 4.11. Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Relevan (X3) ... 60

Tabel 4.12. Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Kepuasan Pengguna (Y) ... 61

Tabel 4.13. Hasil Uji Reliabilitas ... 62

Tabel 4.14. Hasil Pengujian Normalitas ... 63

Tabel 4.15. Hasil Uji Multikolinieritas ... 63

Tabel 4.16. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ... 64


(10)

Gambar 4.1 Distribusi Daerah Keputusan Autokorelasi ... 65


(11)

ix Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 2.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Keakuratan (X1), dan Tepat Waktu (X2)

Lampiran 2.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Relevan (X3), dan Kepuasan Pengguna (Y)

Lampiran 3.1. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Keakuratan (X1)

Lampiran 3.2. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Tepat Waktu (X2)

Lampiran 3.3. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Relevan (X3) Lampiran 3.4. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan

Pengguna (Y)

Lampiran 4 Hasil Pengujian Normalitas

Lampiran 5 Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Pengaruh Variabel Keakuratan (X1), Tepat Waktu (X2) dan Relevan (X3) Terhadap Kepuasan Pengguna (Y)

Lampiran 6 Input Data


(12)

Bagus Sinatria Erza

ABSTRAKSI

Menghasilkan informasi akuntansi yang cepat, akurat, dan relevan sekarang telah digunakan suatu alat pengolahan data yang disebut komputer. Komputer digunakan untuk merancang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa informasi akuntansi. Dengan komputer suatu transaksi akan diproses dan dibawa ke seluruh komponen sistem yang berhubungan secara otomatis sehingga informasi dapat disediakan dengan cepat sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi. Menjalankan komputer bukan hal yang mudah karena dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Selain itu diperlukan akses yang membutuhkan dana yang besar dan perangkat komputer yang canggih. Tujuan utama perusahaan yang menggunakan komputer pada Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah membantu pengolahan data akuntansi menjasi SIA yang berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan, tujuan dari penelitian ini adalah apakah kualitas jasa sistem informasi akuntansi (keakuratan, tepat waktu, dan relevan) dapat mempengaruhi kepuasan pengguna internal.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan - karyawan PT. Puspetindo yang terlibat dengan sistem informasi akuntansi yang berjumlah 50 orang. Teknik penentuan ukuran sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling ditemukan sampel sebanyak 20 orang. Teknik analsis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan uji hipotesis uji kesesuaian model dan Uji t.

Untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh keakuratan, tepat waktu dan relevan dapat dilihat dari hasil pengujian secara parsial, dimana dari hasil pengujian diketahui bahwa keakuratan, tepat waktu dan relevan memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna.

Keywords: keakuratan, tepat waktu, relevan, kepuasan pengguna.


(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi menuntut adanya berbagai perubahan terhadap hampir seluruh aspek pengelola bisnis agar tetap exist dan bahkan dapat meningkatkan prestasi bisnisnya. Teknologi informasi telah merubah cara pemasaran, proses produksi dan pengolahan data-data informasi dalam suatu perusahaan. Semakin pentingnya teknologi informasi bagi keberhasilan secara keseluruhan akan memperluas fungsi sistem informasi. Informasi berguna bagi pihak manajemen atau pimpinan serta pihak eksternal untuk melakukan perencanaan, pengawasan, dan memudahkan dalam pengambilan keputusan yang cepat, akurat, dan relevan sesuai kebutuhan informasi yang diperlukan perusahaan.

Menghasilkan informasi akuntansi yang cepat, akurat, dan relevan sekarang telah digunakan suatu alat pengolahan data yang disebut komputer. Komputer digunakan untuk merancang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa informasi akuntansi. Dengan komputer suatu transaksi akan diproses dan dibawa ke seluruh komponen sistem yang berhubungan secara otomatis sehingga informasi dapat disediakan dengan cepat sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi.


(14)

Menjalankan komputer bukan hal yang mudah karena dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Selain itu diperlukan akses yang membutuhkan dana yang besar dan perangkat komputer yang canggih. Tujuan utama perusahaan yang menggunakan komputer pada Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah membantu pengolahan data akuntansi menjasi SIA yang berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Dalam perkembangannya pihak manajemen dalam pengambilan keputusan untuk kebijakan perusahaan telah memperhatikan semua data dan informasi yang diperoleh. Namun kualitas jasa sistem informasi akuntansi harus juga diperhatikan untuk dapat memberikan kepuasan bagi pihak pengguna karena dengan memperhatikan kualitas jasa sistem informasi akuntansi maka setiap keputusan yang diambil akan lebih baik dan bermutu sehingga tujuan-tujuan yang direncanakan dan ditetapkan sebelumnya dapat tercapai secara maksimal. Kualitas informasi disini terdiri dari relevan, akurat, tepat waktu, ekonomis, efisien, dan dapat dipercaya (Ladjamudin,2005:11). Selanjutnya dalam penelitian ini menggunakan variabel informasi akuntansi yaitu akurat, ketepatan waktu, dan relevansi.

Keakuratan suatu informasi berhubungan dengan pengukuran terhadap kebenaran informasi tersebut yang mencerminkan kenyataannya. Informasi dikatakan tepat waktu apabila informasi tersebut aktual dan mutakhir serta dikatakan relevan jika informasi tersedia sesuai dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan (Halim,1994:53). Suatu informasi dikatakan berkualitas


(15)

jika informasi tersebut memiliki keandalan dalam hal ketepatan waktu, akurat, dan relevan.

Dalam lingkup sistem informasi akuntansi, kepuasan pengguna adalah sebarapa jauh pengguna percaya pada suatu sistem informasi akuntansi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasi akuntansi perusahaan. Jika semakin tinggi tingkat kualitas jasa informasi akuntasi maka tingkat kepuasan dari para pengguna semakin tinggi.

Pada perusahaan terdapat dua kategori pengguna yaitu pengguna internal dan pengguna eksternal. Pihak internal adalah para pemakai informasi yang berada dalam lingkungan organisasi perusahaan, dalam hal ini adalah pihak manajemen yaitu direksi, manajer, kepala bagian, kepala seksi, dan lain-lain. Sedangkan pihak eksternal adalah para pemakai informasi yang berada di luar lingkungan organisasi perusahaan diantaranya kreditur, pemegang saham, pemerintah, dan lain-lain. Tingkat pencapaian kepuasan untuk masing-masing pengguna didasarkan pada tolak ukur yang berbeda dan dalam penelitian ini hanya melihat dari sudut pandang kepuasan pengguna internal saja.

PT. PUSPETINDO adalah salah satu perusahaan pembuat peralatan industri yang bergerak di bidang pabrikasi peralatan seperti bejana tekan, alat penukar panas, tower dan lain-lain. Untuk bisa bersaing dengan perusahaan sejenis agar dapat mengembangkan kelangsungan hidup perusahaan yang sejenis untuk mengembangkan kelangsungan hidup perusahaan dan dapat mencapai laba sesuai dengan yang diharapkan, perusahaan dituntut lebih meningkatkan


(16)

kualitas jasa sistem informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna internal PT. PUSPETINDO Gresik.

Pada kenyataannya tujuan umum suatu perusahaan adalah mencari laba atau keuntungan. Kerugian yang dialami PT. PUSPETINDO Gresik disebabkan oleh informasi akuntansi yang disampaikan kepada pengguna internal tidak tepat waktu atau mengalami keterlambatan. Hal ini berkaitan dengan ramainya keadaan di lapangan sehingga informasi yang dibutuhkan seringkali terlambat dan Standart Operating Prosedur dalam perusahaan kurang diperhatikan. Sehingga perusahaan sering mengalami keterlambatan dalam mendapatkan informasi berkualitas.

Sumber : PT.Puspetindo

Tahun Target Realisasi Selisih 2005 Rp73.667.890.636 Rp.70.159.895.759 Rp 3.507.994.877

2006 Rp.60.941.884.247 Rp.58.039.889.759 Rp 2.901.994.488


(17)

Paparan yang telah peneliti sampaikan diatas baik dari penelitian terdahulu fenomena yang terjadi maka peneliti mencoba mengadakan penelitian pada PT. PUSPETINDO Gresik, dengan harapan perusahaan ini telah menerapkan sistem informasi berbasis komputer sehingga dapat memenuhi kriteria akurat, tepat waktu, dan relevan serta dapat mengukur pada tingkat kepuasan pengguna. Sehingga peneliti ini mengambil judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JASA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (AKURAT, TEPAT WAKTU, DAN RELEVAN)

TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PADA PT. PUSPETINDO GRESIK”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

“Apakah kualitas jasa sistem informasi akuntansi (keakuratan, tepat waktu, dan relevansi) dapat mempengaruhi kepuasan pengguna internal ?”

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk menganalisa dan menguji secara empiris apakah kualitas jasa sistem informasi akuntansi (keakuratan, tepat waktu, dan relevan) dapat mempengaruhi kepuasan pengguna internal.


(18)

1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sebagai acuan untuk mengembangkan pemakaian komputer dalam menyediakan informasi akuntansi.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam mengetahui dan menggunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan efektifitas dari komputeritas, serta sebagai pertimbangan didalam menetapkan kebijakan perusahaan untuk menyediakan informasi akuntansi.

3. Bagi Peneliti

Dapat membandingkan dan menerapkan teori-teori yang diperoleh selama masa kuliah serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sistem yang bisa digunakan dalam masyarakat.


(19)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN EMPIRIK

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Feny Limantara dan Devie (2003)

“Kualitas Jasa Sistem Informasi dan Kepuasan Para Pengguna Sistem Informasi”.

a. Permasalahan :

1) Apakah keempat dimensi kualitas jasa (realibility/REL-SQ, responsiveness/RESP-SQ, assurance/AASU-SQ, dan emphaty/EMP-SQ) apabila digabungkan dengan faktor-faktor utama kepuasan para pengguna jasa fungsi sistem informasi mampu memberikan tambahan kemampuan prediksi terhadap kepuasan pengguna jasa sistem informasi?

2) Apakah faktor yang mempenggaruhi kepuasan atas jasa departemen sistem informasi berbeda diantara kelompok pengguna staf dan pengguna manajer?


(20)

b. Hipotesis

1) Realibility/REL-SQ, responsiveness/RESP-SQ, assurance/AASU-SQ, dan emphaty/EMP-SQ berpenggaruh terhadap kepuasan para pengguna jasa sistem informasi (SUM-USISF).

Faktor sikap terhadap para staf fungsi sistem/SSF-USISF, faktor tingkat pengetahuan dan keterlibatan para pengguna sistem informasi/P&K-USISF, dan faktor kualitas produk informasi/KPI-USISF berpenggaruh terhadap kepuasan para pengguna jasa sistem informasi (SM-USISF).

2) Terdapat perbedaan faktor yang mempenggaruhi kepuasan atas jasa departemen SI diantara kelompok pengguna staf dan pengguna manajer.

c. Kesimpulan :

1) Hasil analisis regresi berganda untuk hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat dua variabel penjelas yang berpenggaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa SI. Dua variabel tersebut adalah faktor penggetahuan dan keterlibatan para pengguna sistem informasi/P&K-USISF dan kepastian pelayanan departemen sistem informasi. Terdapat dimensi kualitas jasa (dalam hal ini ASSU-SQ) sebagai salah satu variabel penjelas yang berpenggaruh secara signifikan terhadap kepuasan para pengguna, menunjukkan bahwa dimensi kualitas jasa mampu


(21)

memberikan tambahan kemampuan prediksi terhadap kepuasan para pengguna jasa sistem informasi.

2) Berdasarkan hasil analisis regresi berganda metode stepwise secara terpisah untuk setiap kelompok sample, hipotesis nol yaitu ada perbedaan faktor-faktor yang mempenggaruhi kepuasan pengguna sistem informasi perusahaan perbankan diantara kelompok staf dan manajer. Faktor yang mempenggaruhi kepuasan kelompok pengguna staf adalah faktor sikap terhadap para staf departemen sistem informasi/SSF-USISF dan keandalan pelayanan departemen sistem informasi/REL-SQ, sedangkan untuk kelompok pengguna manajer faktor pengetahuan dan keterlibatan/P&K-USISF dan kepastian pelayanan departemen sistem informasi/ASSU-SQ.

2. Erniawati (2003)

“Penggaruh Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Para Penggunanya Pada PT.Semen Gresik, Tbk”

a. Permasalahan

Apakah kualitas informasi (keakuratan, ketepatan, dan relevansi) mempunyai penggaruh terhadap kepuasan bagi pihak manajemen pengguna sistem informasi ?


(22)

b. Hipotesis

Terdapat penggaruh kualitas informasi (keakuratan, ketepatan, dan relevansi) terhadap kepuasan bagi pihak manajemen pengguna sistem informasi.

c. Kesimpulan

Terdapat penggaruh baik secara simultan dan parsial terhadap kepuasan pengguna sistem informasi dan variabel relevansi yang paling dominan.

3. Bettina Citra Maharani (2006)

“Penggaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Penggunan Internal Sistem Informasi Akuntansi (studi Empiris Pada Perusahaan Jasa Perhotelan di Surabaya)”

a. Permasalahan

1) Apakah kualitas sistem informasi akuntansi (keakuratan, tepat waktu, dan relevansi) berpenggaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna internal sistem informasi ?

2) Manakah diantara ketiga faktor tersebut yang mempunyai penggaruh yang paling dominan terhadap kepuasan pengguna internal sistem informasi akuntansi ?


(23)

b. Hipotesi

1) Diduga bahwa kualitas sistem informasi akuntansi (keakuratan, tepat waktu dan relevansi) berpenggaruh secara signifikan terhadap kepuasan para pengguna internal sistem informasi akuntansi.

2) Diduga variabel berpenggaruh lebih dominan terhadap kepuasan pengguna internal sistem sinformasi akuntansi.

c. Kesimpulan

1) Keakuratan, tepat waktu, dan relevansi berpenggaruh secara simultan terhadap kepuasan para pengguna internal sistem informasi akuntansi. Secara parsial, keakuratan dan tepat waktu tidak berpenggaruh terhadap kepuasan para pengguna internal sistem informasi akuntansi.

2) Variabel berpenggaruh paling dominan terhadap para pengguna internal sistem informasi akuntansi.

2.2 Critical Review

Bahwa kualitas jasa mampu memberikan tambahan kemampuan prediksi terhadap kepuasan para pengguna jasa sistem informasi. Terdapat penggaruh baik terhadap kepuasan pengguna yang proaktif dan memiliki pengetahuan yang memadai untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.


(24)

2.3 Landasan Teori

2.3.1. Pengertian Kualitas jasa

Kualitas merupakan unsur utama dari suatu perusahaan dalam memasarkan produk maupun jasanya. Perusahaan dapat mencapai hasil yang memuaskan dan reputasi yang baik apabila perusahaan dapat menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkualitas tinggi atau baik. Selain itu perusahaan dapat memperoleh manfaat lain melalui kualitas produk atau jasa yang tinggi, yaitu berupa meningkatkan daya saing, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan penjualan, dan meningkatkan produktifitas.

Pengertian kualitas Josep M. Juran (Tjiptono, 1997: 11), kualitas sebagai kecocokan untuk pemakai (fitness for use). Definisi ini menekankan orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan.

Menurut Taguchi (Tjiptono, 1997:12), kualitas sebagai kerugian yang ditimbulkan oleh suatu produk bagi masyarakat setelah produk tersebut dikirim, selain kerugian-kerugian yang disebabkan fungsi intrinsik produk.

Menurut Philip B. Crosby (Tjiptono, 1997:12), ia mengemukakan pentingnya melibatkan setiap orang dalam organisasi pada proses, yaitu dengan jalan menekankan kesesuaian individual terhadap persyaratan atau tuntutan. Pendekatan Crosby merupakan prosees top down.


(25)

Beberapa pengertian kualitas tersebut memiliki keungulan dan kelemahan masing-masing. Tidak ada definisi yang sempurna. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mendefinisikan kualitas berdasarkan tujuan, harapan, budaya, dan pelanggannya masing-masing, karena kualitas produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan merupakan cermin keberhasilan perusahaan dimata masyarakat atau konsumen sehingga menjadikan reputasi perusahaan yang baik.

Menurut Kotler (Yazid, 2003:2) merupakan jasa sebagai setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak yang secara prinsip intangibel dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terikat dan bisa juga tidak terkait pada suatu produk fisik.

Menurut Tjiptono (1997:23) jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual, seperti : kursus, lembaga pendidikan, jasa telekomunikasi, transportasi, dan lain-lain.

Dari pengertian tersebut, jasa tidak dalam bentuk pertukaran barang yang didefinisikan dengan jelas gambaran produknya, oleh karena itu jasa sangat sulit untuk didefinisikan. Jasa akan terlihat bila dikaitkan dengan suatu hubungan langsung (interpersonal) misalnya antara produsen dan konsumen yang lebih menekankan atau diukur pada kepuasan yang bersifat subyektif.


(26)

2.3.1.1. Karakteristik Kualitas Jasa

Didalam mendevinisikan jasa yang berkualitas, terdapat beberapa karakteristik menurut beberapa pendapat.

Menurut McLeod (dalam Limantara dan Devie, 2003:898) kualitas dari suatu jasa mempunyai beberapa dimensi antara lain :

1. Berwujud (Tangibility)

Adalah hal-hal yang dapat dilihat pelanggan pada saat jasa dikerjakan, contohnya fasilitas, perlengkapan, peralatan, dan keryawan.

2. Keandalan (Realibility)

Adalah kemampuan untuk melakukan layanan jasa yang dijanjikan dengan akuran dan dapat diandalkan.

3. Daya Tanggap (Responsiveness)

Adalah kesesuaian untuk membantu pelanggan (customer) dan untuk memberikan pelaayanan jasa dengan cepat.

4. Kepastian (assurance)

Adalah kemampuan untuk menjaga kepercayaan (trust) dan kerahasian (confidence). Melalui tindakan dan penampilannya, orang yang menyediakan jasa dapat menampilkan kepercayaan dan keyakinan.


(27)

5. Empati (Empathy)

Adalah perhatian terhadap kepentingan da hal-hal yang menjadi keinginan dari pelanggan, termasuk berkomunikasi memahami kebutuhan mereka.

Menurut Parasuraman, dkk (Tjiptono, 1997:14) mengidentifikasikan lima dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas jasa antar lain :

1. Bukti Langsung (Tangibles)

Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.

2. Keandalan (Reliability)

Adalah kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

3. Daya Tanggap (Responsiveness)

Adalah keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan daya tanggap.

4. Jaminan (Assurance)

Mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.


(28)

5. Empati (Empathy)

Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.

2.3.1.2. Dampak Dari Kualitas

Kualitas produksi atau jasa yang dihasilkan perusahaan merupakan cermin keberhasilan perusahaan dimata masyarakat atau konsumen. Sehingga keberhasilan perusahaan tergantung dari kualitas yang akan dihasilkannya Menurut McLeod (1996:107).

kualitas yang buruk dapat merugikan perusahaan lain antara lain : 1. Kehilangan Bisnis.

Karena tidak memenuhi standar kualitas dari pelanggan, maka pelanggan akan berpinfah ke tempat yang lain dan akan mengakibatkan perusahaan kehilangan bisnisnya

2. Tuntutan Hukum.

Dengan menghasilkan produk dan menyediakan jasa yang berkualitas buruk, perusahaan berisiko dituntut oleh pelanggan atas kerusakan atau kecelakaan yang dideritanya dan perusahaan harus membayar ganti rugi dan penyelesaian yang mahal.

3. Kehilangan Produktivitas.

Material yang berkulitas rendah, peralatan yang usang atau sudah tidak dapat tepat lagi dan proses yang tidak efisien, dapat


(29)

menyebabkan para pekerja mencapai tingkat produktifitas yang lebih rendah.

4. Biaya-Biaya

Perusahaan mengikuti program manajemen kualitas dengan kesadaran penuh, bahwa ada biaya ini terbagi dalam tiga kategori yaitu biaya kegagalan, biaya penilaian, dan biaya pencegahan. Menuurut McLeod (1996:108), keuntungan dari kualitas yang baik dipengaruhi oleh kebijakan, program, dan prosedur kualitas perusahaan, hubungan-hubungan dalam model kualitas ini adalah :

1. Pasar yang dilayani oleh industri mencakup pelanggan-pelanggan dengan kebutuhan produk atau jasa tertentu.

2. Penelitian pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut dan mendefinisikannya dalam hal kualitas.

3. Pelanggan menganggap produk atau jasa perusahaan lebih berkualitas dari pesaingnya.

4. Karena dianggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar dengan harga yang relatif tinggi dari harga pesaingnya.

5. Karena dianggap lebih berkualitas dan harga lebih tinggi, produk atau jasa tersebut dianggap memiliki nilai yang relatif tinggi.


(30)

6. Nilai yang relatif tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa pasar.

7. Berkat program kualitasnya, perusahaan dapat mengikuti spesifikasi pelanggan lebih baik dari pada pesaingnnya.

8. Efektifitas ini menghasilkan penurunan biaya dengan memproduksi produk atau jasa yang dibutuhkan secara benar sejak pertama kali.

9. Penurunan biaya yang digabungkan dengan pangsa pasar yang lebih luas akan menghasilkan biaya yang lebih murah dari pada pesaing.

10. Gabungan dari keunggulan relative dibidang harga, pangsa pasar, dan biaya menciptakan profitabilitas dan pertumbuhan. Jadi keuntungan yang didapat perusahaan karena menyediakan produk atau jasa yang berkualitas baik dari pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih tinggi dan biay yang lebih rendah, akan menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan.

2.3.2. Pengertian Sistem informasi

Pengertian menurut A.Hall (2001:5) sebuah sistem adalah sekelompok atau lebih komponen-komponen yan saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).


(31)

Menurut Moscove dalam Baridwan (1994:2) suatu sistem adalah suatu entity (kesatuan) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan (disebut subsistem) yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Menurut Murdick dalam Baridwan (1994:2) suatu sistem adalah suatu kumpulan elemen-elemen yang dijadikan satu untuk tujuan umum. Berdasarkan ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu rangkaian kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait dan mempengaruhi yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Pengertian informasi Gordon B.Davis dalam Ladjamudin (2005:9) sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang.

Menurut Raymond McLeod dalam Ladjamudin (2005:9) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya. Menurut Barry E.Cushing dalam Halim (1994:125) mengemukakan bahwa informasi menunjukkan hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna kepada orang yang menerimanya.


(32)

Dari definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi merupakan :

 Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

 Menggambarkan suatu kejadian-kejadian dari suatu kejadian.

 Digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.3.2.2. Sistem Informasi

Menurut Romney (Krismiaji, 2005:16) sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan untuk mengunpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasikan untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Ladjamaludin (2005:13) sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi utnuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.


(33)

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan san atau untuk mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi, mendukung operasi, bersifat manjerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang ditentukan.

2.3.3. Kualitas informasi

Informasi yang bernilai tinggi atau yang berkualitas adalah informasi yang mengandung resiko atau ketidak pastian yang rendah informasi yang berkualitas memiliki karakteristik seperti yang dikemukakan oleh James A. Hall (2001:17) sebagai berikut :

1. Relevan (Relevance)

Informasi harus menyajikan hanya data yang relevan dalam laporannya dan informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya.

2. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang datang dari penerima tidak boleh terlambat (harus tepat waktu), karena informasi yang sudah usang tidak berguna lagi. 3. Akurat (Accurate)


(34)

4. Lengkap (Completeness)

Informasi tidak boleh ada bagian yang esensial bagi pengambil keputusan.

5. Rangkuman

Informasi harus diagresi agar sesuai dengan kebutuhan pemakainya. 2.3.4. Akuntansi Sebagai Sistem Informasi

2.3.4.1. Pengertian Akuntansi

Akuntasi pada dasarnya merupakan suatu sistem informasi akuntansi yang mengolah data informasi (yang biasa disebut dengan transaksi) menjadi informasi akuntansi (biasa disebut dengan laporan keuagan). Seperti yang dikemukakan oleh Comitte of Prepare Departement of Basic Accounting Theory, American Accounting Assotiation (1996) yang juga dikutip dalam oleh Wilkinson (1983) dalam Halim, (1994:30) dinyatakan bahwa pada hakekatnya akuntansi adalah penerapan teori umum informasi terhadap pemecahan masalah usaha (operasi) ekonomi yang efisien.

Menurut Mulayadi (Halim, 1994:16) sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh menajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.


(35)

Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan.

Selanjutnya Bonar dan Hopword (Halim,1994:30), mengatakan bahwa akuntansi sebagai sistem informasi karena fungsi akuntansi itu sendiri adalah mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi dari keseluruhan operasi keuangan umum yang luas. Sedangkan sistem informasi akuntansi mempunyai simbol-simbol kuantitas dari operasi yang sedang berjalan untuk diubah menjadi data keuangan dan menjadi informasi keuangan. Informasi ini dikomunikasikan kepada berbagai tingkat pembuatan keputusan.

Pengertian akuntansi sebagai sistem informasi akuntansi saaat ini lebih kita kenal sebagai sistem informasi akuntansi. Maksudnya data yang diolah oleh sistem informasi akuntansi hanya terbatas pada transaksi keuangan (dari transaksi yang terjadi).

2.3.4.2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Bodnar dan Hopword (Halim, 1994:31)sitem informasi akuntansi adalah kumpulan dari sumber-sumber, seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk mentranformasi data keuangan menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.


(36)

Moscove (Baridwan, 1994:3) sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengelola menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak diluar perusahaan (seperti kantor pajak, investor, dan kreditor) dan pihak interal (terutama manajemen).

Definisi yang diberikan oleh Barry E.Cushing (Baridwan,1994:3) sistem informasi akuntansi adalah serangkaian sumber daya manusia dan modal yang bertanggung jawab untuk menyiapkan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari mengumpulkan , mengklasifikasikan, dan mengolah berbagai transaksi perusahaan.

2.3.4.3. Subsistem Sistem informasi Akuntansi

Beberapa subsiistem yan terdapat pada sistem informasi akuntansi (Kadir ,2003:100) yaitu :

1. Pemrosesan pesanan penjualan (sales order processing) adalah subsistem yang menangani pemrosesan pesanan dari pelanggan. 2. Pemrosesan persediaan(inventory ledger) adalah subsistem yang

menagani perubahan dalam sediaan dan memberikan informasi pengiriman dan pemesanan kembali.

3. Buku besar (general ledger) adalah subsistem yang mengkoonsolidasi data dari sitem akuntansi yang lain dan


(37)

menghasilkan pertanyaan-pertanyaan dan laporan bisnis yang bersifat periodik.

4. Piutang dagang (account receivable) adalah subsistem yang tercatat piutang pelanggan dan menghasilkan faktur, pernyataan pelanggan bulanan serta laporan manajemen kredit.

5. Utang dagang (account payable) adalah subsistem yang mencatat pembelian dan pembayaran utang kepada pemasok dan menghasilkan laporan manajemen kas.

6. Pembayaran gaji (payroll) adalah subsistem yang menangani penggajian, termasuk jam kerja dan bukti pembayaran, serta menghasilkan laporan yang terkait dengan penggajian.

2.3.5. Tahap-Tahap Penyusunan Sistem Informasi

Dalam pemrosesan transaksi akuntansi menjadi laporan keuangan, ada beberapa tahap yang akan dijalani sebagai suatu siklus akuntansi (Halim,1994:51). Tahap-tahap tersebut terdir dari :

1. Menjurnal

2. Memindahkan ke buku besar 3. Menyiapkan neraca saldo

4. Membuat dan memindahkan jurnal penyesuaian 5. Menyiapkan neraca saldo yang telah disesuaikan 6. Menyiapkan laporan keuangan


(38)

2.3.5.1.Siklus Pengolahan Data

Laporan Buku

Pembantu

Laporan keuangan Buku Besar

Jurnal Bukti

transaksi

Sumber : Zaki Baridwan, 1994, SIA Edisi ke-2, Penerbitan BPFE,Yogyakarta, hal 4


(39)

Input Pengolahan Output

jurnal

Buku Besar

Laporan keuangan dan laporan lain

File Transaksi Bukti

Transaksi

Sumber : Zaki Baridwan, 1994, SIA Edisi ke-2, Penerbit BPFE, Yogyakarta, hal 5

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data Dengan Komputer

2.3.6. Definisi Komputer

Menurut buku Computer Today (Donat H.Sanders) (dalam Jogianto1999:1) komputer adalah mesin elekronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya,


(40)

dan menghasilkan output dibawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi-instruksi program yang tersimpan di memori (stored program). Menurut Nash (Halim, 1994:60) komputer adalah suatu alat elektronik yang dapat menyimpan, memproses,dan menghasilkan data sesuai dengan serangkaian instruksi yang telah diberikan sebelumnya oleh pemakai.

Jadi komputer sebagai alat Bantu dalam pengolahan data yang dapat menghasilkan suatu otput yang lebih baik. Keakuratan, ketepatan waktu, kecepatan, kelengkapan, dan keringkasan suatu output (keluaran) akan menghasilkan suatu kualitas informasi.

2.3.6.1. Komputerisasi

Dengan diterapkannya komputerisasi pada sistem informsi akuntansi, maka terjadi perubahan didalam sistem. Apabila penerapan computer sudah jenuh (fully computerized) dan cara manual sudah benar-benar ditinggalkan, maka perubahan-perubahan yang terjadi cukup dramatis (Jogiyanto,200:51).

1. Perubahan terhadap struktur organisasi

Pada perusahaan yang besar, penerapankomputer akan menimbulkan suatu departemen pengolahan data elektronik atau departemen sistem informasi. Dengan komputer dan alat-alat komunikasi, maka dapat dilakukan pengiriman data dari satu tempat ketempat yang lain sehingga data dapat dipusatkan disatu tempat untuk diolah.


(41)

2. Perubahan terhadap simpanan data

Pada sisten manual data dicatat, dijurnal, dan ledger. Pada sistem komputer, data disimpan di file dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin.

3. Perubahan pemrosesan volume besar yang rutin

Perubahan ini mempunyai penggaruh yang cukup besar, karena komputer dapat beroperasi dengan lebih cepat, lebih tepat, dan tidak mengenal lelah.

4. Perubahan terhadap ketersediaan informasi

Perubahan ini mempunyai penggaruh yang cukup besar, karena komputer dapat menyediakan informasi pada saat yang dibutuhkan. 5. Perubahan terhadap pengendalian intern

Dengan diterapkannya komputer, pengendalian intern juga mengalami perubahan terutama pada pengendalian akuntansi.

6. Perubahan penelusuran akuntansi

Penelusuran akuntan (audit trail) tetap masih ada, tetapi banyak elemen-elemennya yang berubah. Secara manual audit trail mempunyai jalur dari laporan-laporan yang dihasilkan ke catatan-catatan dan ke dokumen-dokumen dasar sebagai bukti transaksi. Pada sistem komputer, audit trail menembus sistem komputer. Pemeriksaan akuntan yang menembus sistem komputer ini disebut dengan audit through computer. Pemeriksaan akuntan juga dapat


(42)

dilakukan tanpa menembus sistem komputer dengan menggangapnya sebagai kotak hitam (black box). Pemeriksaan akuntan cara ini disebut dengan audit around computer.

2.3.6.2. Penggunaan Komputer dalam Sistem Informasi Akuntansi

Pengolahan informasi sebenarnya tidak harus dilandaskan pada komputer akan tetapi seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin berkembang dan bersaing maka kebutuhan akan informasi yang cepat dan tepat akan semakin terasa.

Sistem informasi akuntansi berdasarkan komputer merupakan semua transaksi yang ada diintegrasikan menjadi suatu kelompok (pool) yang disimpan dalam suatu alat penyimpanan (storage) dan dapat diaksees langsung kepada pemakai yang berkepentingan langsung.

Perusahaan yang menggunakan sistem informasi akuntansi berdasarkan komputer disebut full computerized, dimana sistem ini membutuhkan dana sangat besar dan perangkat komputer yang canggih. Tujuan utama bagi perusahaan yang menggunakan komputer pada sistem informasi akuntansi adalah membantu pengolahan data akuntansi menjadi sistem informasi akuntansi yang berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan.


(43)

2.3.7. Kepuasan Pengguna

2.3.7.1.Definisi dan Pengukuran Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

Galleta dan Lederer 1989 (dalam Limantara dan Devie, 2003:899) menyatakan bahwa kepuasan merupakan persepsi dan perilaku atas suatu sistem informasi.

Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengembangkan kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi yang valid dan reliabel. Pada awalnya instrumen-instrumen ukuran kepuasan dari Gallagher (1974), Jenskins dan Ricketts (1979), serta Larcker dan Lessig (1980) (dalam Limantara dan Devie, 2003:899), mengembangkan sebuah instrumen yang merupakan perluasan dari pengukuran kepuasan pengguna yang berfokus pada adanya tambahan dimensi-dimensi aktivitas fungsi sistem informasi (dalam hal ini departemen sistem informasi) yang meliputi pelatihan (training), dokumentasi, dan komunikasi staf (Kettinger dan Lee dalam Limantara dan Devie, 2003:899).

Ives, olso, dan Baroudi 1983 (dalam Limaantara dan Devie,2003:;899) dalam sebuah studi replikasi menggunakan instrumen Bailey dan Pearson, hasilnya memperkuat validitas instrumen tersebut. Baroudi dan Orlikowski 1983 (dalam Limantara dan Devie,2003:899) melanjutkannya dengan mengidemtifikasi dimensi-dimensi utama dari


(44)

ukuran kepuasan pengguna sistem informasi (Kettinger dan Lee dalam Limantara dan Devie,2003:899)

yaitu :

1. Sikap terhadap para staf departemen sistem informasi (SSF-USISF), yang berfokus pada penilaian dari kepuasan yang diraskan terhadap para staf dan laayanan jasa yang diberikan terhadap para staf departemen sistem informasi.

2. Tingkat pengetahuan dan keterlibatan pengguna (P&K-USISF0), yang berarti sikap proaktif dari pada pengguna untuk berpartisipasi bersama dengan departemen sistem informasi dalam pengembangan sistem.

3. Kualitas produk informasi (KPI-USISF), yang berfokus pada produk atas kualitas sistem informasi secara teknis yang dihasilkan oleh fungsi sistem infrmasi (information service function/ISF).

2.3.8. Kerangka Pikir

2.3.8.1.Pengaruh Keakuratan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Penggunanya

Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material, James A.Hall (2001:17).

Penelitian terdahulu Erniawati (2003) menyatakan bahwa terdapat penggaruh kualitas informasi keakuratan terhadap kepuasan bagi pihak manajemen pengguna sistem informasi.


(45)

Suatu informasi dikatakan akurat jika informasi tersebut bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias. Ukuran keakuratan informasi amat bervariasi dan tergantung pada sifat informasi yang dihasilkan. Semakin kritis sifat suatu informasi, akan semakin tinggi keakuratan yang diperlukan. Dengan semakin tingginya keakuratan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan pengguna.

2.3.8.2.Pengaruh Tepat Waktu Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Penggunanya

Informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat (harus tepat waktu), karena informasi yang usang tidak berguna lagi, James A.Hall (2001:17).

Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Erniawati (2003) menyatakan bahwa terdapat penggaruh kualitas informasi terhadap kepuasan bagi pihak manajemen pengguna sistem informasi.

Suatu sistem informasi akuntansi dikatakan tepat waktu jika sistem tersebut dalam mengolah data sehingga menghasilkan informasi akuntansi datang pada penerimanya tepat pada waktunya. Informasi yang dihasilkan kemudian dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Jika informasi yang didapat terlambat maka keputusan yang


(46)

diambil dapat berakibat fatal bagi perusahaan dan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan penggunanya.

2.3.8.3.Pengaruh Relevansi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Penggunanya

Informasi harus menyajikan hanya data yang relevan dalam laporannya dan informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, James A.Hall (2001:17).

Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Bettina Citra Maharani (2006) menyatakan bahwa relevansi sistem informasi akuntansi berpengaruhi terhadap kepuasan penggunanya.

Suatu informasi dikatakan relevansi jika menghasilkan laporan yang bermanfaat bagi pemakainnya. Relevansi informasi tiap-tiap orang berbeda sehingga informasi tersebut harus tepat sasaran sesuai dengan penggunanya untuk mendukung keputusan masing-masing manajer. Jika informasi akuntansi tidak relevan maka dapat berakibat pada keputusan yang salah sehingga berpenggaruh terhadap kepuasan penggunanya.


(47)

2.4. Diagram Kerangka Pikir

Berdasarkan larat belakang dan perumusan masalah, maka dapat digambarkan kerangka pikir sebagai berikut :

Keakuratan (X1)

Tepat waktu (X2)

Kepuasan Pengguna (Y)

Relevan (X3)

Regresi Linier Berganda

2.5. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :

Kualitas jasa sistem informasi akuntansi (akurat, tepat waktu, relevansi) mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna jasa sistem informasi akuntansi.


(48)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepuasan-kepuasan pengguna (Y) sebagai variabel dependennya sedangkan variabel independennya adalah kualitas jasa sistem informasi akuntansi (X) yang terdiri dari keakuratan (X1), tepat waktu (X2), dan relevansi (X3). Definisi dari variabel-variabel diatas dijelaskan sebagai berikut :

a. Variabel dependen (terikat) Kepuasan pengguna (Y)

Merupakan perasaan senang pengguna sistem informasi akuntansi yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau suatu hasil informasi yang diperolehnya dan harapan-harapannya atas informasi tersebut.

b. Variabel independent (bebas)

Kualitas jasa sistem informasi akuntansi (X)

Merupakan mutu dari informasi yang disajikan oleh sumber daya manusia dan modal diperoleh dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data transaksi hingga menghasilkan laporan keuangan kualitas jasa sistem informasi terdiri dari :


(49)

 Keakuratan (X1)

Merupakan informasi yang bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan serta dapat diandalkan kebenarannya.

 Tepat Waktu (X2)

Merupakan informasi yang datang pada peneriman tidak boleh terlambat.

 Relevansi (X3)

Merupakan informasi yang mempunyai manfaat untuk pemakainya.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel bebas dan terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skala interval, sedangkan teknik pengukuranya menggunakan semantic diferensial yang mempunyai skala 7 poin dengan pola sebagai berikut :

 Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 sangat setuju  Sangat tidak akurat 1 2 3 4 5 6 7 sangat akurat  Sangat lambat 1 2 3 4 5 6 7 sangat cepat  Sangat tidak membantu 1 2 3 4 5 6 7 sangat membantu  Sangat tidak legkap 1 2 3 4 5 6 7 sangat lengkap  Sangat tidak puas 1 2 3 4 5 6 7 sangat puas  Sangat tidak memenuhi 1 2 3 4 5 6 7 sangat memenuhi


(50)

Jawaban dengan nilai 1 berarti tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan. Nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan. Kesimpulannya jawaban nilai 1-3 cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan. Jawaban antara 5-7 berarti cenderung sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan.

Adapun sumber instrumen diambil dari Indah Arini, 2007 dengan instrumen masing – masing variabel sebagai berikut :

 Keakuratan 5 point pertanyaan.  Tepat waktu 5 point pertanyaan.  Relevansi 3 point pertanyaan.

 Kepuasan pengguna 5 point pertanyaan.

3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah kumpulan dari ukuran unit-unit elementer atau unsur adalah sebuah objek dimana akan dilakukan pengukuran-pengukuran (Nazir, 2005:272).

Populasi penelitian ini adalah karyawan - karyawan PT. Puspetindo yang terlibat dengan sistem informasi akuntansi yang berjumlah 50 orang.


(51)

b. Sample

Sample adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi (Sumarsono, 2004:44).

Teknik penentuan ukuran sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling.

Dalam penelitian ini sebanyak 20 orang, penelitian dalam hal ini mendasarkan pada pertimbangan tertentu dalam memilih anggota sampel. Sampel yang diteliti sering menggunakan komputer, Sehingga sampel ini dianggap dapat mewakili (representatif) serta relevan dengan rancangan penelitian. Responden yang menjadi sampel dari penelitian, terdiri dari :  Information Technology 5 orang

 Marketing Manager 5 orang

 Finance and Personal Director 5 orang  Production Manager 5 orang

3.2.2. Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. PUSPETINDO di Gresik.


(52)

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi (Nazir,2005:50) : a.Data Primer.

Data yang langsung didapat dari perusahaan yang diteliti baik perorangan dari perusahaan yang diteliti seperti data hasil kuesioner.

b. Data Sekunder.

Gambaran umum keadaan perusahaan baik mengenai struktur organisasi, prosees produksi, jenis produksi, dan lain-lain.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. PUSPETINDO Gresik.

3.3.3. Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan : a. Wawancara

Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden (Nazir, 2005:193).

b. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara membagikan daftar pertanyaan yang cukup terperinci, lengkap, dan secara


(53)

logis berhubungan dengan masalah yang diteliti, kemudian diisi oleh responden (Nazir,2005:203).

c. Studi Kepustakaan

Yaitu mencari dan mengumpulkan buku literatur serta tulisan-tulisan ilmiah yang mendukung penelitian (Nazir, 2005:93).

3.4. Uji Data

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur ini atau kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing pertanyaan dengan skor total diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan masing-masing pertanyaan signifikan (Sumarsono, 2004:31).

2. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas atau keandalan digunakan sebagai syarat untuk mengukur tiap butir dalam instrumen teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan alat penggukur yang sama. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali 2001, 133).


(54)

3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal digunakan metode Kolmogorov Smirnov.

Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah (Sumarsono,2004:40) :

1. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5% maka distribusi adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5% maka distribusi adalah normal

3.5. Uji Asumsi Klasik

Bersamaan regresi linear harus bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk bisa dikatakan alat ukur yang BLUE maka persamaan BLUE maka persamaan persamaan regresi harus memenuhi asumsi klasik berikut ini :

1. Tidak boleh terjadi multikolinieritas 2. Tidak boleh terjadi heterokedastisitas 3. Tidak boleh terjadi Autokorelasi


(55)

Berikut ini uraian singkat mengenai asumsi klasik tersebut dan bagaimana cara mendeteksinya.

1. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Menurut Ghozali (2001:57) deteksi adanya multikolinieritas adalah berasal dari VIF ( Valuance Inflation Faktor ) dan tolerance.

 Jika VIF > 10, maka terjadi multikolinieritas  Jika VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinieritas

2. Heterokedatisitas

Uji heterokedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2001:69).

3. Autokorelasi

Uji Autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada perode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokolerasi. Uji Autokolerasi dilakukan dengan Uji Durbin – Watson yang digunakan untuk autokolerasi tingkat satu


(56)

dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

H0 : tidak ada autokolerasi (r = 0) HA : ada autokolerasi (r ≠ 0)

3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.6.1. Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda yaitu model yang digunakan untuk menunjukkan pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Melalui analisis ini dapat dijelaskan bagaimana kontribusi dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Bentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut (Anonim:L-21) :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 +e

bebas Keterangan :

Y : kepuasan pengguna X1 : keakuratan

X2 : tepat waktu X3 : relevansi

β : intercept (nilai Y pada saat X=0)

β1β2β3 : koefisien regresi variabel e : kesalahan baku


(57)

3.6.2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menganalisa dan menarik kesimpulan terhadap masalah-masalah yang diteliti. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antar variabel independen yang ada terhadap variabel serta untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh pada masing-masing variabel dependen.

1. Uji Kesesuaian Model (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui kesesuaian model pengaruh variabel X terhadap Y

a. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas (n-k1) dimana n adalah jumlah pengamatan (jumlah data) dan k adalah jumlah variabel bebas.

b. Dengan nilai F hitung sebesar : Fhitung = R2/k

(1-R2)/(n-k-1)

Dimana :

Fhitung : F hasil perhitungan R2 : koefisien determinan n : jumlah pengamatan k : jumlah variabel


(58)

d. Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel, dengan kriteria pengujiannya adalalah

H0 diterima, Fhit≤Ftab, artinya secara statistik dapat dibuktikan bahwa semua variabel independen (X) tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel dependen (Y). H0 ditolak, jika Fhit≥Ftab, artinya secara statistik data yang digunakan

membuktikan bahwa semua variabel independen (X) berpengaruh terhadap nilai variabel dependen (Y).

(Anonim, 2003:L-22)

2. Uji Hipotesis (uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y secara parsial atau sendiri – sendiri.

a. Menghitung nilai thit thit = bi Se(bi)

Keterangan :

t : hasil perhitugan bi :koefisien regresi se : standart error


(59)

b. Membandingkan nilai thitung dengan ttabel dengan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

H0 diterima, jika – ttab ≤thit≤ttab, artinya koefisien regresi variabel independen (X) tersebut tidak berpengaruh terhadap nilai variabel dependen

nilai variabel dependen (Y).

H0 ditolak, jika – thit <ttab atau thit > ttab artinya koefisien regresi variabel independen (X) tersebut berpengaruh terhadap nilai variabel dependen (Y).

(Anonim,2003:L-23)


(60)

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah singkat Perusahaan

Sejak pembentukannya pada tahun 1983, PT Petrokimia Gresik telah aktif dalam rekayasa dan fabrikasi bekerja untuk tekanan pembuluh, penukar panas, menara dan lain-lain untuk digunakan sendiri. Amonium sulfat tanaman adalah tanaman yang pertama yang berhasil sepenuhnya direkayasa dan mengarang oleh PT Petrokimia Gresik karyawan pada saat itu.

Pada tahun 1986 PT Petrokimia Gresik telah mulai melakukan pekerjaan untuk perusahaan-perusahaan luar seperti untuk PT Kertas Padalarang (pabrik kertas), Semen Padang (semen), PT Pupuk Kalimantan Timur (pupuk), PT Kertas Basuki Rahmat (pabrik kertas), PT Kertas Leces (Paper Mills), dan lain – lain. Dan Lanjutan Atas pada tahun 1987 Pt Petrindo Hitachi Zosen didirikan, terdiri dari 85% saham PT Petrokimia Gresik dan 15% saham dari Hitachi Zosen Co.Ltd., Jepang.

Terbentuk dari staf inti dari Hitachi Zosen Co.Ltd., Jepang, dan dari PT Petrokimia Gresik, PT Petrindo Hitachi Zosen telah disajikan Tanaman banyak peralatan untuk berbagai perusahaan di Indonesia termasuk Pertamina (minyak & gas), PT Pupuk Sriwijaya (pupuk) dan untuk ekspor. Dalam sejalan dengan kemajuan teknologi dan untuk


(61)

Gresik telah memutuskan untuk memperluas fasilitas yang ada dan sebagai akibatnya, pada 22 Maret 1990 PT Puspetindo didirikan dengan pemegang saham PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwijaya , PT Rekayasa Industri, PT Mapindo Parama dan Balcke Duerr AG, Jerman.

Bahkan meskipun sebagai sebuah perusahaan, PT Puspetindo adalah relatif baru, tetapi perusahaan ini dibentuk keluar dari staf dari PT Petrindo Hitachi Zosen, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwijaya dan PT Rekayasa Industri yang membawa pengalaman kaya pelaksanaan proyek mereka. Key pengetahuan karyawan meningkat dan mendapatkan lebih banyak pengalaman dengan melakukan pelatihan di Balcke Duerr, Jerman di bidang engineering dan fabrikasi.

Kegiatan perusahaan ini mencakup semua model penukar panas, Tekanan pembuluh, Tanks atau Towers dan struktur baja berat yang bahan semua kelas yang berlaku digunakan. Bahan yang kita digunakan untuk menangani termasuk Carbon Steel, Stainless Steel, Alloy Steel dan non-ferrous metal seperti Monel, Kuningan, Tembaga-Nikel, Titanium, Laum - Perunggu. Fasilitas ini juga tersedia untuk mengelas overlay cladding.

Perusahaan memiliki pengalaman dalam perancangan, manufaktur dan pengujian sesuai dengan standar dan kode dari semua badan-badan internasional. Inspeksi dan pengujian yang dilakukan oleh kita sendiri departemen pengawasan mutu independen termasuk kontrol bahan dibeli


(62)

manufaktur. Operasi pengendalian mutu termasuk tetapi tidak terbatas pada prosedur pengelasan, tukang las kualifikasi, heat treatment, analisis kimia dan NDT lainnya. Kimia laboratorium dan laboratorium metalurgi tersedia.

Perusahaan telah menangani sejumlah proyek di mana peralatan telah sepenuhnya direkayasa & direkayasa oleh fasilitas kita sendiri. Masuk akal bahwa workshop kami dilengkapi dengan mesin modern & perangkat termasuk koneksi terbaik untuk transportasi misalnya akses langsung ke saluran air dengan kapasitas 4.000 DWT.

Pengembangan kami staf, desainer, penduga, perencanaan dan insinyur produksi terbiasa bekerja dalam merajut erat-tim di semua usaha. Kerja tim ini memastikan efisiensi maksimum untuk perusahaan desain & manufaktur. Tak perlu dikatakan bahwa kita masih perusahaan terkemuka di bidang rekayasa & manufaktur Tanaman / Proses peralatan di Indonesia. Didukung oleh pengetahuan, teknologi dan ilmu pengetahuan, juga mengembangkan dalam berbagai peralatan, kita sudah akan berada di depan untuk pengembangan proses industri di dunia yang membutuhkan desain beraneka ragam peralatan dengan jaminan hasil maksimal terhadap peralatan tanpa mengabaikan keamanan, keselamatan kerja dan lingkungan di mana alat-alat yang telah dibuat dan diinstal.


(63)

4.2.1. Gambaran Umum Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan - karyawan PT. Puspetindo yang terlibat dengan sistem informasi akuntansi yang berjumlah 20 orang. Dalam penelitian ini peneliti menyebar 20 kuesioner kepada para responden.

Berikut ini akan ditampilkan karakteristik para responden berdasarkan jabatan, pendidikan terakhir, jenis kelamin dan Usia, sebagaimana terangkum pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah Prosentase (%)

1 Information Technology 5 25,00

2 Marketing Manager 5 25,00

3 Finance and Personal Director 5 25,00

4 Production Manager 5 25,00

Total 20 100

Sumber: Data Kuesioner

Tabel diatas menunjukkan bahwa untuk masing – masing divisi diambil 5 orang atau sebesar 25,00 yaitu dari divisi Information Technology, Marketing Manager, Finance and Personal Director dan Production Manager.

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase (%)

1 D3 5 25,00

2 S1 10 50,00

3 S2 3 15,00

4 Lain – lain 2 10,00

Total 20 100


(64)

mempunyai pendidikan terakhir setara S1 yakni sebanyak 10 orang atau sebesar 50,00%. Kemudian yang mempunyai pendidikan terakhir setara D3 yakni sebanyak 5 orang atau sebesar 25,00%, serta yang mempunyai pendidikan terakhir setara S2 yakni sebanyak 3 orang atau sebesar 15,00% dan sisanya yang mempunyai pendidikan terakhir lain – lain seperti S3 dan SMU yakni sebanyak 2 orang atau sebesar 10,00%.

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)

1 Pria 12 60,00

2 Wanita 8 40,00

Total 20 100

Sumber: Data Kuesioner

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai jenis kelamin pria yakni sebanyak 12 orang atau sebesar 60,00%. Sedangkan sebanyak 8 orang atau sebesar 40,00% mempunyai jenis kelamin wanita.

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Prosentase (%)

1 25 – 30 tahun 10 50,00

2 31 – 35 tahun 4 20,00

3 36 – 40 tahun 3 15,00

4 Diatas 40 tahun 3 15,00

Total 20 100 Sumber: Data Kuesioner

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai usia antara 25 – 30 tahun yakni sebanyak 10 orang atau sebesar 50,00%, sedangkan untuk responden yang mempunyai


(65)

Kemudian sisanya adalah responden yang mempunyai usia 36 – 40 tahun dan diatas 40 tahun masing – masing sebanyak 3 orang atau sebesar 15,00%.

4.2.2. Deskripsi Variabel Keakuratan (X1)

Dari penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada karyawan - karyawan PT. Puspetindo yang terlibat dengan sistem informasi akuntansi yang berjumlah 20 orang, diperoleh jawaban sebagai berikut:

Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Keakuratan (X1)

Skor Jawaban No Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total 1 Apakah dengan sistem

komputer, informasi akuntansi yang dihasilkan dapat diandalkan keakuratannya ?

0 0 2 3 8 7 0 20 2 Apakah sistem informasi

akuntansi yang dilaporkan dapat dimengerti dan dipahami sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan ?

0 0 2 3 8 7 0 20

3 Seberapa akurat sistem informasi akuntansi yang ada dalam menghasilkan informasi yang mudah dimengerti dan dipahami ?

0 0 2 2 10 6 0 20

4 Apakah dengan menggunakan komputer secara tepat dapat mengurangi terjadinya kekeliruan dalam pengolahan data akuntansi ?

0 0 2 2 9 7 0 20 5 Apakah anda setuju jika

penggunaan komputer dengan mengolah data sehingga dapat menghasilkan informasi akuntansi lebih rinci dan akurat ?

0 0 0 3 10 6 1 20

Total 0 0 8 13 45 33 1


(66)

bahwa sebagian besar responden bahwa pada pertanyaan pertama mengenai sistem komputer, informasi akuntansi yang dihasilkan dapat diandalkan keakuratannya jawaban responden cenderung berada pada jawaban akurat, untuk pertanyaan kedua mengenai sistem informasi akuntansi yang dilaporkan dapat dimengerti dan dipahami sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan jawaban responden kabanyakan mengarah pada jawaban paham, serta untuk pertanyaan ketiga mengenai pertanyaan seberapa akurat sistem informasi akuntansi yang ada dalam menghasilkan informasi yang mudah dimengerti dan dipahami kebanyakan jawaban resposponden cenderung berada pada jawaban akurat dan untuk pertanyaan keempat mengenai dengan menggunakan komputer secara tepat dapat mengurangi terjadinya kekeliruan dalam pengolahan data akuntansi jawaban respoden berada pada jawaban tepat, kemudian untuk pertanyaan kelima mengenai jika penggunaan komputer dengan mengolah data sehingga dapat menghasilkan informasi akuntansi lebih rinci dan akurat kebanyakan jawaban responden cenderung pada jawaban setuju.

4.2.3. Deskripsi Variabel Tepat Waktu (X2)

Dari penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada karyawan - karyawan PT. Puspetindo yang terlibat dengan sistem informasi akuntansi yang berjumlah 20 orang, diperoleh jawaban sebagai berikut:


(67)

Waktu (X2)

Skor Jawaban No Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total 1 Apakah dengan sistem

komputer dapat menyajikan informasi akuntansi yang tepat waktu ?

0 0 0 1 13 6 0 20 2 Seberapa cepatkah informasi

akuntansi yang tersedia ketika dibutuhkan ?

0 0 0 2 12 5 1 20 3 Apakah ketepatan informasi

dapat membantu pada saat laporan yang dibutuhkan secara mendadak dapat sesuai dengan yang diinginkan ?

0 0 0 3 11 5 1 20

4 Apakah pengguna komputer secara tepat dapat menghasilkan informasi akuntansi yang diinginkan peruasahaan secara tepat waktu ?

0 0 0 1 13 6 0 20

5 apakah laporan yang dihasilkan dapat menyajikan informasi akuntansi yang tepat wakut sesuai dengan kebutuhan perusahaan ?

0 0 0 2 10 8 0 20

Total 0 0 0 9 59 30 2

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti) pada lampiran 2.1 Dari hasil jawaban responden yang diperoleh dapat diketahui bahwa sebagian besar responden cenderung setuju dengan pertanyaan pertama mengenai menyajikan informasi akuntansi yang tepat waktu. Kemudian untuk pertanyaan kedua mengenai pertanyaan cepatkah informasi akuntansi yang tersedia ketika dibutuhkan jawaban responden juga cenderung berada pada jawaban setuju, kemudian untuk pertanyaan ketiga mengenai ketepatan informasi dapat membantu pada saat laporan yang dibutuhkan secara mendadak dapat sesuai dengan yang diinginkan jawaban responden kebanyakan cenderung setuju dan untuk pertanyaan


(68)

informasi akuntansi yang diinginkan peruasahaan secara tepat waktu jawaban responden cenderung berada pada jawaban setuju, kemudian untuk pertanyaan kelima mengenai laporan yang dihasilkan dapat menyajikan informasi akuntansi yang tepat waktu sesuai dengan kebutuhan perusahaan jawaban responden juga cenderung berada pada jawaban setuju.

4.2.4. Deskripsi Variabel Relevan (X3)

Dari penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada karyawan - karyawan PT. Puspetindo yang terlibat dengan sistem informasi akuntansi yang berjumlah 20 orang, diperoleh jawaban sebagai berikut:

Tabel 4.7. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Relevan (X3) Skor Jawaban

No Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total 1 Apakah laporan yang dihasilkan

dapat menyajikan informasi akuntansi sesuai dengan kebutuhan anda dan dapat digunakan dalam mencapai tujuan perusahaan ?

0 0 0 0 3 8 9 20

2 Apakah dengan sistem komputer, laporan yang dihasilkan dapat menyajikan informasi akuntansi yang berkkualitas bagi pemakainya ?

0 0 0 0 3 8 9 20

3 apakah informasi akuntansi yang dihasilkan relevan (sesuai) dengan tipe keputusan yang dibuat ?

0 0 0 0 4 9 7 20

Total 0 0 0 0 10 25 25


(69)

diketahui bahwa untuk pertanyaan pertama mengenai laporan yang dihasilkan dapat menyajikan informasi akuntansi sesuai dengan kebutuhan dan dapat digunakan dalam mencapai tujuan perusahaan jawaban responden cenderung berada pada jawaban setuju, kemudian untuk pertanyaan pertama mengenai dengan sistem komputer, laporan yang dihasilkan dapat menyajikan informasi akuntansi yang berkualitas bagi pemakainya jawaban responden juga kebanyakan berada pada jawaban setuju, serta untuk pertanyaan ketiga mengenai informasi akuntansi yang dihasilkan relevan (sesuai) dengan tipe keputusan yang dibuat jawaban responden juga berada pada jawaban setuju.

4.2.5. Deskripsi Variabel Kepuasan Pengguna (Y)

Dari penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada karyawan - karyawan PT. Puspetindo yang terlibat dengan sistem informasi akuntansi yang berjumlah 20 orang, diperoleh jawaban sebagai berikut:

Tabel 4.8. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Kepuasan Pengguna (Y)

Skor Jawaban No Pertanyaan

1 2 3 4 5 6 7 Total 1 Apakah anda merasa puas

dengan sistem informasi

akuntansi yang menghasilkan laporan yang

sesuai dengan kebutuhan para pengguna sistem informasi akuntansi ?


(70)

1 2 3 4 5 6 7 2 Apakah anda merasa puas

terhadap penerapan sistem dan produser akuntansi dengan menggunakan komputer ?

0 0 0 5 11 2 2 20

3 Secara umum bagaimana kepuasan anda terhadap kelengkapan informasi akuntansi yang disajikan dalam memenuhi segala informasi yang anda butuhkan ?

0 0 2 5 8 4 1 20

4 apakah laporan yang dihasilkan dapat memenuhi harapan para pengguna informasi akuntansi ?

0 0 1 4 9 4 2 20 5 apakah anda merasa puas

terhadap ketepatan informasi keuangan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi ?

0 0 0 5 8 5 2 20

Total 0 0 4 22 44 21 9

Sumber: Hasil Jawaban Kuesioner Responden pada lampiran 2.2

Berdasarkan hasil jawaban dari 20 responden yang diperoleh dapat diketahui bahwa pada pertanyaan pertama mengenai sistem informasi akuntansi yang menghasilkan laporan yang sesuai dengan kebutuhan para pengguna sistem informasi akuntansi kebanyakan responden berada pada jawaban puas, kemudian untuk pertanyaan kedua mengenai penerapan sistem dan produser akuntansi dengan menggunakan komputer jawaban responden cenderung berada pada jawaban puas, kemudian untuk pertanyaan ketiga mengenai kelengkapan informasi akuntansi yang disajikan dalam memenuhi segala informasi yang anda butuhkan jawaban responden juga berada pada jawaban lengkap dan untuk pertanyaan keempat mengenai laporan yang dihasilkan dapat memenuhi harapan para


(71)

memenuhi, kemudian untuk pertanyaa kelima mengenai ketepatan informasi keuangan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi jawaban responden berada pada jawaban puas.

4.3.Deskripsi Hasil Pengujian

4.3.1. Hasil Pengujian Validitas Dan Reliabilitas 4.3.1.1 Pengujian Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur ini atau kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing pertanyaan dengan skor total diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan masing-masing pertanyaan signifikan (Sumarsono, 2004:31). Hasil pengujian validitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Keakuratan (X1)

Item Pertanyaan Pearson

Correlation Sig. Keterangan

1 0,955 0,000 VALID

2 0,955 0,000 VALID

3 0,946 0,000 VALID

4 0,928 0,000 VALID

5 0,894 0,000 VALID

Sumber: Lampiran 3.1

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan yang diperoleh untuk keseluruhan butir pertanyaan variabel keakuratan (X1)


(72)

keseluruhan butir pertanyaan atau variabel keakuratan (X1) dalam penelitian ini telah valid.

Tabel 4.10. Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Tepat Waktu (X2)

Item Pertanyaan Pearson

Correlation Sig. Keterangan

1 0,786 0,000 VALID

2 0,869 0,000 VALID

3 0,916 0,000 VALID

4 0,820 0,000 VALID

5 0,853 0,000 VALID

Sumber: Lampiran 3.2

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan yang diperoleh untuk keseluruhan butir pertanyaan variabel tepat waktu (X2) bernilai lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan atau variabel tepat waktu (X2) dalam penelitian ini telah valid.

Tabel 4.11. Hasil Uji Validitas Untuk Variabel Relevan (X3)

Item Pertanyaan Pearson

Correlation Sig. Keterangan

1 0,972 0,000 VALID

2 0,948 0,000 VALID

3 0,890 0,000 VALID

Sumber: Lampiran 3.3

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan yang diperoleh untuk keseluruhan butir pertanyaan variabel relevan (X3) bernilai lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan atau variabel relevan (X3) dalam penelitian ini telah valid.


(73)

Item Pertanyaan Pearson

Correlation Sig. Keterangan

1 0,799 0,000 VALID

2 0,556 0,011 VALID

3 0,763 0,000 VALID

4 0,833 0,000 VALID

5 0,545 0,013 VALID

Sumber: Lampiran 3.4

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan yang diperoleh untuk keseluruhan butir pertanyaan variabel kepuasan pengguna (Y) bernilai lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan atau variabel kepuasan pengguna (Y) dalam penelitian ini telah valid.

4.3.1.2. Pengujian Reliabilitas

Uji realibilitas atau keandalan digunakan sebagai syarat untuk mengukur tiap butir dalam instrumen teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan alat penggukur yang sama. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali 2001, 133).

Selanjutnya pengujian dilakukan untuk mengetahui reliabilitas dari masing-masing kuesioner, dimana dari hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut:


(74)

Item pertanyaan Cronbach Alpha Hitung

Cronbach Alpha Yang Diisyaratkan

Ket

Keakuratan (X1) 0,964 0,60 Reliabel

Tepat Waktu (X2) 0,901 0,60 Reliabel

Relevan (X3) 0,930 0,60 Reliabel

Kepuasan Pengguna (Y) 0,746 0,60 Reliabel

Sumber : lampiran 3.1 – 3.4

Pengukuran reliabilitas menggunakan nilai cronbach Alpha, suatu kuesioner dikatakan reliabel bila memiliki nilai cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Dari hasil pengujian reliabilitas diatas, dapat diketahui bahwa nilai cronbach Alpha dari masing-masing variabel yang diperoleh nilainya lebih besar dari 0,60 hal tersebut menunjukkan bahwa semua item telah reliabel.

4.3.1.3.Hasil Pengujian Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah metode Kolmogorov-Smirnov (Sumarsono, 2002:40). Dari hasil pengujian normalitas untuk keseluruhan variabel diperoleh hasil sebagai berikut :


(75)

Kolmogorof-Smirnov

Statistic df Sig.

Keakuratan (X1) 0,172 20 0,122

Tepat Waktu (X2) 0,186 20 0,068

Relevan (X3) 0,187 20 0,066

Kepuasan Pengguna (Y) 0,148 20 0,200 Sumber : lampiran 4

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai normalitas yang diperoleh mempunyai taraf signifikan yang lebih besar dari 0,05. Hal ini membuktikan bahwa semua variabel yang diteliti berdistribusi normal.

4.3.2. Pengujian Asumsi Klasik 4.3.2.1.Uji Multikolinieritas

Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor (VIF). Dari hasil pengujian terhadap gejala mulitikolinieritas diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.15. Hasil uji Multikolinieritas

Variabel bebas Tolerance VIF

Keakuratan 0,807 1,239

Tepat Waktu 0,801 1,248

Relevan 0,972 1,028

Sumber : lampiran 6

Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilai VIF seluruh variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10, artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinier (Gujarati, 1995: 339).


(1)

karyawan tersebut merupakan alat untuk melakukan adaptasi dan merupakan penentu kunci kinerja perusahaan.

4.5. P

T

Tabel 4 No

erbedaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang Dengan Penelitian

erdahulu

Beberapa penelitian yang telah di lakukan oleh penelitian terdahulu dan penelian sekarang mempunyai beberapa perbedaan sebagai berikut:

.17. Perbedaan Penelitiaan Nama

Peneliti Judul Penelitian Hasil Analisis

1 Feny Limantara

dan Devie dan Kepuasan Para Pengguna pertama menunjukkan bahwa terdap signifikan terhadap kepuasan pengguna jas Dua variabel tersebut adalah faktor peng informasi/P&K-USISF dan kepastian pe kualitas jasa (d

salah satu vari (2003)

“Kualitas Jasa Sistem Informasi Sistem Informasi”

Hasil analisis regresi berganda untuk hipotesis at dua variabel penjelas yang berpenggaruh secara a SI. getahuan dan keterlibatan para pengguna sistem

layanan departemen sistem informasi. Terdapat dimensi alam hal ini ASSU-SQ) sebagai abel penjelas yang berpenggaruh secara signifikan terhadap kepuasan para pengguna, menunjukkan bahwa dimensi kualitas jasa mampu memberikan tambahan kemampuan prediksi terhadap kepuasan para pengguna jasa sistem informasi.

2 Erniawati (2003)

“Penggaruh Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Para Penggunanya Pada PT.Semen Gresik, Tbk”

Terdapat penggaruh baik secara simultan dan parsial terhadap kepuasan pengguna sistem informasi dan variabel relevansi yang paling dominan.

3 Bettina Citra Maharani (2006)

“Penggaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Penggunan Internal Sistem Informasi Akuntansi (studi Empiris Pada Perusahaan Jasa Perhotelan di Surabaya)”

Keakuratan, tepat waktu, dan relevansi berpenggaruh secara simultan terhadap kepuasan para pengguna internal sistem informasi akuntansi. Secara parsial, keakuratan dan tepat waktu tidak berpenggaruh terhadap kepuasan para pengguna internal sistem informasi akuntansi. Variabel berpenggaruh paling dominan terhadap para pengguna internal sistem informasi akuntansi.

4 Bagus Sinatria Erza (2010)

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Jasa Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Pengguna Internal PT. Puspetindo Gresik

Variabel keakuratan, tepat waktu dan relevan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna.


(2)

76

4.6. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti merasa telah melakukan dengan optimal, namun peneliti merasa masih banyak kekurangan baik selama pelaksanaan penelitian maupun hasil dari penelitian itu sendiri. Hal itu disebabkan karena adanya berbagai keterbatasan yang ada. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas yaitu keakuratan, tepat waktu dan relevan serta satu variabel terikat yaitu kepuasan pengguna. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, disarankan untuk menambah variabel bebas yang diteliti, dengan menambahkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kepuasan pengguna seperti partisipasi dan manajemen puncak, serta dapat emnambah jumlah sampel yang nantinya akan diteliti.


(3)

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Hipotesis yang menyatakan : “Bahwa kualitas jasa sistem informasi akuntansi (akurat, tepat waktu, relevansi) mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pengguna jasa sistem informasi akuntansi terbukti kebenarannya”.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, yang telah dilakukan pada bab terdahulu serta kesimpulan penelitian yang diperoleh maka dapat diajukan sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Untuk lebih meningkatkan kepuasan pengguna pada PT. Puspetindo diperlukan adanya kesesuaian antara akurat, tepat waktu dan relevan dalam menggunakan sistem informasi karena memang kesesuaian tersebut adalah bila tingkat kualitas jasa yang diberikan semakin tinggi didukung dengan informasi yang baik maka akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam pengembangan sistem informasi akuntansi. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Disarankan agar dapat menjadikan hasil penelitian sebagai bahan perbandingan dan tambahan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya


(4)

77

yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti serta mengembangkan hasil penelitian yang sekarang, dengan menambah variabel yang diteliti seperti partisipasi maupun penambahan jumlah sampel pengamatan atau banyaknya responden yang diamati.


(5)

Baridwan, Zaki, 1994, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Kedua, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Halim, Abdul, 1994, Sistem Informasi Akuntansi (Bunga Rampai), Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Hall, James, 2001, sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Penerbit Salemba empat, Jakarta.

Jogiyanto, 1999, pengenalan Komputer, Edisi Ketiga, Penerbit Andi, Yogyakarta.

, 2000, Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer (Konsep Dasar

dan Komponen), Edisi Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Kadir, Abdul, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Krismiaji, 2005, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua, Penerbit UPP AMK

YKPN, Yogyakarta.

Ladjamudin, Bin Al-Bahra, 2005, Analisis dsan Desain Sistem Informasi, Edisi Petama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Mc Leod Jr, Raymond, 1996, Sistem Informasi Manajemen : Studi Sistem

Informasi Berbasis Komputer, Edisi Indonesia, Jilid Satu, Penerjemah

Teguh, Hendra, Penerbit PT.Buana Ilmu Populer, Jakarta.

Nazir, 2005, Metode Penelitian,Cetakan Keenam, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi (Beserta Contoh Interprestasi

Hasil Pengolahan Data), Edisi Revisi.

Tjiptono, Fandy, 1997, Prinsip-Prinsip Total Quality Service, Pernerbit Andi, Yogyakarta.

Umar, Husain, 2003, Metode Riset Akuntansi Terapan, Cetakan Pertama, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Yazid, 2003, Pemasaran Jasa (Konsep dan Implementasi), Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Penerbit EKONISIA, Yogyakarta.

PENELITIAN :

Limantara Feny dan Devie, 2003, “Kualitas Jasa Sistem Informasi dan Kepuasan

Para Pengguna Sistem Informasi”, Simposium Nasional Akuntansi VI,

Oktober, Hal 895-906.

Bettina Citra Maharani, 2006, “Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

Terhadap Kepuasan Pengguna Internal Sistem Informasi Akuntansi (Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa Perhotelan Jasa Di Surabaya)”.

Erniawati, 2003, “Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Terhadap Kepuasan


(6)

Indah Arini, 2007, “Analisis Faktor – Faktor yang Mempenggaruhi Kualitas Jasa

Sistem Informasi Akuntansi (Akurat, Tepat waktu, Relevansi) terhadap

Kepuasan Pengguna Internal Pada PT.COLOMBINDO PERDANA


Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor - Faktor Yang Mepengaruhi Kinerja Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Konvensional (StudiEmpiris di KabupatenWonogiri).

0 4 19

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu (Dua Faktor Sebagai Variabel Anteseden).

0 1 15

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu (Dua Faktor Sebagai Variabel Anteseden).

0 0 24

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JASA SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PADA PT. LINK NET SURABAYAlam rangka mendukung perkembangan dan penyerapan materi a.

0 0 103

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. SWADAYA GRAHA GRESIK.

11 64 110

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. WARNATAMA CEMERLANG DI GRESIK.

0 4 121

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. SWADAYA GRAHA GRESIK

0 0 22

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Jasa Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Pengguna Internal PT. Puspetindo Gresik

0 0 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JASA SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PADA PT. LINK NET SURABAYAlam rangka mendukung perkembangan dan penyerapan materi a

0 0 22

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individu Karyawan PT Thamrin Brothers Palembang

0 0 20