Pengujian Asumsi Klasik Pengujian Reliabilitas

63 Tabel 4.14. Hasil pengujian Normalitas Kolmogorof-Smirnov Statistic df Sig. Keakuratan X 1 0,172 20 0,122 Tepat Waktu X 2 0,186 20 0,068 Relevan X 3 0,187 20 0,066 Kepuasan Pengguna Y 0,148 20 0,200 Sumber : lampiran 4 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai normalitas yang diperoleh mempunyai taraf signifikan yang lebih besar dari 0,05. Hal ini membuktikan bahwa semua variabel yang diteliti berdistribusi normal.

4.3.2. Pengujian Asumsi Klasik

4.3.2.1.Uji Multikolinieritas Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor VIF. Dari hasil pengujian terhadap gejala mulitikolinieritas diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.15. Hasil uji Multikolinieritas Variabel bebas Tolerance VIF Keakuratan 0,807 1,239 Tepat Waktu 0,801 1,248 Relevan 0,972 1,028 Sumber : lampiran 6 Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilai VIF seluruh variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10, artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinier Gujarati, 1995: 339. 64 4.3.2.2.Uji Heteroskedastisitas Maksud dari penyimpangan heteroskedastisitas adalah variabel independen adalah tidak konstan berbeda untuk setiap nilai tertentu variabel independen. Hal ini bisa diidentifikasikan dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel independen atau yang menjelaskan dimana nilai signifikansi yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.16. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas No Variabel Nilai mutlak dari residual Taraf Signifikansi 1. Keakuratan 0,122 0,607 2 Tepat Waktu 0,163 0,493 3 Relevan -0,063 0,790 Sumber : lampiran 7 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, tingkat signifikan koefisien Rank Spearman untuk semua variabel bebas terhadap residual adalah lebih besar dari 0,05 yang berarti pada model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. 4.3.2.3.Autokorelasi Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data cross sectional” Gujarati, 1995: 422. Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model 65 regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Jadi dalam model regresi linear diasumsikan tidak terdapat gejala autokorelasi. Artinya nilai residual Y observasi – Yprediksi pada waktu ke-t e t tidak boleh ada hubungan dengan nilai residual periode sebelumnya e t-1 . Identifikasi gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan kurva di bawah ini. Gambar 4.1 : Distribusi Daerah Keputusan Autokorelasi 4-du = 2,324 4-dl = 3,002 D.W = 2,149 dl = 0,998 A d a Au toko relasi Po sitif Daera h kera g u -ra gua n Daera h Kera g u -ra gua n A d a Au toko relasi negat if Tidak Ada Autokorelasi du = 1,676 Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa distribusi daerah penentuan keputusan dimulai dari 0 nol sampai 4 empat. Dan dapat disimpulkan karena nilai dari analisis sebesar 2,149 berada pada daerah tidak ada autokorelasi sehingga dapat diputuskan bahwa telah terbebas dari penyimpangan autokorelasi. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model analisis regresi linier berganda tersebut telah bebas dari penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik, yaitu bebas dari 66 penyimpangan multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas sehingga layak untuk dilakukan pengujian regresi linier berganda.

4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor - Faktor Yang Mepengaruhi Kinerja Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Konvensional (StudiEmpiris di KabupatenWonogiri).

0 4 19

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu (Dua Faktor Sebagai Variabel Anteseden).

0 1 15

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu (Dua Faktor Sebagai Variabel Anteseden).

0 0 24

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JASA SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PADA PT. LINK NET SURABAYAlam rangka mendukung perkembangan dan penyerapan materi a.

0 0 103

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. SWADAYA GRAHA GRESIK.

11 64 110

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. WARNATAMA CEMERLANG DI GRESIK.

0 4 121

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. SWADAYA GRAHA GRESIK

0 0 22

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Jasa Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Pengguna Internal PT. Puspetindo Gresik

0 0 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JASA SISTEM INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PADA PT. LINK NET SURABAYAlam rangka mendukung perkembangan dan penyerapan materi a

0 0 22

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individu Karyawan PT Thamrin Brothers Palembang

0 0 20