METODE PENELITIAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN KALIJATEN KECAMATAN TAMAN SIDOARJO.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yang mencoba menggambarkan secara mendalam suatu obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Hal ini selaras dengan pendapat Hadi 1993 : 3 bahwa penelitian deskriptif sebagai suatu penelitian yang bertujuan untuk melukiskan keadaan obyek atau peristiwa tertentu tanpa maksud mengambil kesimpulan-kesimpulan yang berlaku secara umum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan maksud ingin memperoleh gambaran yang komprehensif dan mendalam tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Pemberantasan Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Taman Sidoarjo. Secara teoritis, menurut Bagdan dan Taylor dalam Moleong 2002 : 3 penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan nawawi 2005 : 63, mengartikan penelitian deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. 44 Ciri – ciri dari penelitian deskriptif adalah sebagai berikut : 1. Penelitian deskriptif diupayakan untuk menggambarkan fenomena tertentu secara terperinci. 2. Hasil akhir dari penelitian adalah suatu kesimpulan yang tidak berlaku umum, tetapi hanya berlaku pada lokasi penelitian saja. 3. Menggambarkan subyek atau obyek penelitian bedasarkan fakta sebagaimana adanya. Dalam penelitian deskriptif hanya menitikberatkan pada pengembangan konsep dan penghimpunan data, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa. Adakalanya penelitian ini menggunakan hipotesa, tetapi tidak untuk diuji secara statistik. Singarimbun 1989 : 4-5.

3.2. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian kualitatif berkaitan erat dengan rumusan masalah, dimana masalah penelitian dijadikan acuan dalam menentukan fokus penelitian. Dalam hal ini fokus penelitian dapat berkembang atau berubah sesuai dengan perkembangan masalah penelitian di lapangan. Dalam penelitian kualitatif digunakan variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Pemberantasan Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Kalijaten Kecamatan Taman Sidoarjo. Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Kalijaten Kecamatan Taman Sidoarjo, Yang dimaksud disini adalah : 1. Partisipasi tenaga Jenis partisipasi ini didasarkan pada teori Mubyarto 1984:30, jenis ini sangat bisa diharapkan dalam pelaksanaan Program ini karena memang yang dibutuhkan adalah sumbangan kerja masyarakat berupa pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN DBD guna menjaga dan merawat kebersihan lingkungannya, sehingga terbebas dari jentik dan saranag nyamuk aedes aegepty. 2. Partisipasi pendapat Partisipasi ini dibutuhkan karena tidak menutup kemungkinan akan keinginan – keinginan masyarakat baik berupa saran, kritik, maupun keluhan menyangkut pelaksanaan program ini, seperti misalnya adanya usulan agar dilaksanakannya gotong royong membersihkan lingkungan desa, baik di masing – masing Rukun Warga RW maupun Rukun Tetangga RT yang rutin diadakan setiap minggu. 3. Partisipasi yang didasarkan Kesadaran, Takut atau Terpaksa, dan ikut- ikutan saja. Jenis partisipasi yang telah tertera dalam teori Khairuddin 2006:126 ini, jenis partisipasi yang diharapkan dalam program ini adalah Partisipasi berdasarkan kesadaran, karena Puskesmas tidak mungkin melakukan kontrol secara langsung terhadap masyarakat dan secara terus menerus, melainkan kesadaran masyarakatlah yang diharapkan agar masyarakat mau dan bersedia dengan suka hati untuk mempedulikan kebersihan lingkungannya agar terhindar dari jentik dan sarang nyamuk aedes aegpty. Disini pada akhirnya memang muncul pembedaan dalam unsur masyarakat, yaitu Jumantik sebagai masyarakat khusus. Hal ini dikarenakan Jumantik adalah perwakilan masyarakat yang dipilih oleh Puskesmas sehingga jumlahnya juga relatif sedikit. Sedangkan masyarakat Kelurahan yang lain adalah sebagai masyarakat umum. Tetapi dalam sikon tertentu Jumantik juga bisa menjadi masyarakat umum, seperti misalnya saat pelaksanaan kerja bakti, karena para kader Jumantik juga ikut melaksanakannya dan berfungsi sebagai masyarakat umum. Oleh karenanya, walaupun Puskesmas, Jumantik, dan masyarakat memiliki fungsi sendiri – sendiri dalam Program ini, tetapi Peneliti tetap melakukan observasi partisipasi masyarakat secara keseluruhan, dalam artian tugas – tugas yang dilakukan oleh Puskesmas dan Jumantik bilamana dalam pelaksanaannya membutuhkan partisipasi masyarakat, maka hal tersebut akan muncul dalam Hasil dan Pembahasan dalam penelitian ini.

3.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan keadaan yang sebenarnya dari obyek yang diteliti untuk memperoleh data yang akurat. Agar memperoleh data yang akurat atau mendekati kebenaran sesuai dengan fokus penelitian, maka penulis memilih dan menetapkan lokasi penelitian ini di Kelurahan Kalijaten Kecamatan Taman Sidoarjo yang merupakan bagian dari wilayah Puskesmas Taman Sidoarjo. Pemilihan lokasi penelitian ini ditentukan secara ”purposive” yaitu didasarkan pada pertimbangan bahwa di wilayah Kelurahan Kalijaten memiliki jumlah ABJ tereandah di Kecamatan Taman, yang mana Kecamatan Taman sendiri memiliki penduduk terbanyak di Kabupaten Sidoarjo, seperti yang telah ditunjukkan dalam Tabel 1.1, sedangkan Program Pemberantasan Penyakit DBD yang dilaksanakan oleh Puskesmas Taman telah berjalan dengan baik, tetapi masyarakat Kelurahan Kalijaten Kecamatan Taman masih memiliki penderita DBD yang relatif banyak dikarenakan angka ABJ di wilaayah ini masih dibawah 95, atau masih dibawah target yang ditetapkan dalam program ini. Maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana Partisipasi Masyarakat, yang berupa Partisipasi Tenaga dan Pendapat serta Partisipasi yang didasarkan Pada Kesadaran, Takut atau Terpaksa, dan Ikut-ikutan dalam Pelaksanaan Program Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD di Kelurahan Kecamatan Taman Sidoarjo 3.4. Sumber Data 1. Informan. Informan adalah orang yang sangat memahami betul tentang permasalahan sosial tentang kajian yang akan diteliti. Informan ini biasanya disebut dengan Key Person atau informan kunci. Penentuan Key Person dapat dilakukan dengan cara melalui keterangan orang yang paling berwenang, antara lain : 1. Formal pemerintahan, yang mana yang dimaksud disini adalah : a. Kepala Puskesmas Taman sebagai penanggung jawab Program. b. Staf Puskesmas Taman sebagai pelaksana Program Pengelola Program Pemberantasan Penyakit DBD. c. Kepala Kelurahan Kalijaten Kecamatan Taman Sidoarjo. 2. Non formal masyarakat : a. Ketua RW atau RT di Kelurahan Kalijaten. b. Beberapa perwakilan masyarakat dari Kelurahan di atas. 2. Tempat dan Peristiwa. Berbagai peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan masalah atau fokus penelitian antara lain adalah Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Kalijaten Kecamatan Taman Sidoarjo. 3. Dokumen. Berbagai dokumen yang memiliki relevansi dengan fokus penelitian, seperti Undang – Undang tentang Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan, serta Surat Keputusan Dirjen sebagai petunjuk teknis pelaksanaan Program Pemberantasan Demam Berdarah Dengue, Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur tentang Tim Pengendali PSN DBD Progam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue Jawa Timur, serta Surat Edaran Gubernur Jawa Timur tentang Pembentukan Jumantik Juru Pemantau Jentik di setiap Desa di seluruh Jawa Timur.

3.5. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian ini, terdapat 3 tiga proses kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu : 1. Proses Memasuki Lokasi Geeting In Agar proses pengumpulan data dari informasi berjalan dengan baik, penulis terlebih dahulu menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan, baik kelengkapan administartif maupun semua persoalan yang berhubungan dengan setting dan subyek penelitian dan mencari relasi awal. Dalam memasuki lokasi penelitian, penulis menempuh pendekatan formal dan informal serta menjalin hubungan yang akrab dengan informan Moleong 2002 : 96. 2. Ketika Berada Di Lokasi Penelitian Geeting Along Ketika berada di lokasi penelitian, penulis melakukan hubungan pribadi dan membangun kepercayaan pada subyek penelitian informan. Hal ini dilakukan karena merupakan kunci sukses untuk mencapai dan memperoleh akurasi dan komprehensivitas data penelitian. Selain itu dalam proses ini penulis berusaha untuk memperoleh informan selengkapnya dari lokasi penelitian Moleong 2002 : 88. 3. Pengumpulan Data Ada 3 tiga teknik yang akan dilakukan dalam pengumpulan data yaitu : a. Wawancara Mendalam Wawancara jenis ini tidak dilaksanakan dengan sturktur ketat, tetapi dengan pertanyaan yang semakin memfokus pada permasalahan sehingga informasi yang dikumpulkan cukup mendalam. Kelonggaran semacam ini mampu mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya, terutama yang berkenaan dengan perasaan, sikap dan pandangan mereka terhadap pelaksanaan kerjanya. Teknik wawancara semacam ini dilakukan dengan semua informan yang ada pada lokasi penelitian terutama untuk mendapat data yang valid guna menjawab masalah penelitian. b. Observasi Observasi dilaksanakan oleh penulis dengan cara observasi partisipan untuk mengamati berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Taman Sidoarjo. c. Dokumentasi Teknik dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data sekunder yang dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data yang bersumber pada arsip dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan Program Pemberantasan Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Taman Sidoarjo, seperti Undang – Undang tentang Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan, serta Surat Keputusan Dirjen sebagai petunjuk teknis pelaksanaan Program Pemberantasan Demam Berdarah Dengue, dan lain sebagainya Moleong 2002 : 135, 160.

3.6. Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal dan sepanjang proses berlangsung. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisa interaktif interactive model of analysis yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman 1993 : 15-21 sebagai berikut : 1. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan merupakan data yang berupa kata-kata dan bukan angka-angka. Data tersebut dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. 2. Reduksi Data Data yang diperoleh dari lokasi penelitian data lapangan dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap an terperinci. Laporan lapangan oleh peneliti direduksi, dirangkum, dipilh hal-hal yang pokok, dofokuskan pada hal-hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya melalui penyuntingan, pemberian kode dan pentabelan. Reduksi data ini dilakukan terus menerus selama proses penelitian ini berlangsung. 3. Penyajian Data Penyajian data display date dimaksudkan agar memudahkan bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian- bagian tertentu dari penelitian. Dengan kata lain merupakan pengorganisasian data kedalam bentuk tertentu sehingga kelihatan dengan sosoknya yang lebih utuh. 4. Penarikan Kesimpulan Verifikasi Data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Sejak awal memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisa dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu dengan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul yang dituangkan dalam kesimpulan- kesimpulan tentative. Dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus menerus, barulah ditarik kesimpulan yang bersifat “grounded”. Dengan kata lain setiap kesimpulan yang dibuat senantiasa terus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung.

3.7. Keabsahan Data

Dalam setiap penelitian memerlukan standar untuk melihat derajat kepercayaan atau kebenarannya dan hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif standar tersebut disebut dengan keabsahan data. Menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong 2002 : 174 untuk menjamin keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaaan didasarkan atas sifat criteria yang digunakan yaitu : 1. Derajat Kepercayaan Credibility Pada dasarnya penerapan criteria derajat kepercayaan menggantikan konsep validitas dari non kualitatif criteria ini berfungsi untuk melakukan inquiri penyelidikan sedemikian rupa, sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai serta menunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah : a. Memperpanjang Masa Observasi Dengan memperpanjang waktu penelitian sehingga data dapat diedit dan kemudian diadakan pengecekan kembali dilapangan. b. Pengamatan yang Terus Menerus Dengan pengamatan yang terus menerus atau kontiyu, peneliti dapat memperhatikan sesuatu lebih cermat, terperinci dan mendalam. c. Membicarakanya dengan orang lain peer debriefing Sebagai usaha untuk berdiskusi dengan orang lain yang memiliki pengetahuan tentang pokok penelitian dan metode penelitian yang diterapkan, hal ini sebagai usaha untuk memenuhi derajat kepercayaan. d. Melakukan Triangulasi Untuk memeriksa kebenaran data tertentu dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan dan dalam penelitian ini metode tersebut digunakan untuk menguji data para informan dengan data yang ada. e. Mengadakan Pemeriksaaan Ulang member check Yaitu memeriksa ulang secara garis besar setelah wawancara dengan para informan penelitian. 2. Keterlatiahan Tranferability Adalah sebagai persoalan empiris yang bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk proses ini peneliti mencari dan mengumpulkan data kejadian dan empiris dalam konteks yang sama. Dengan demikian peneliti bertanggungjawab untuk menyediaakan data deskriptif secukupnya. Untuk memenuhi kriteria ini maka peneliti berusaha menyajikan hasil penelitian dengan memperkaya wacana ilmiah melalui deskripsi secara terperinci. 3. Standar Ketergantungan Dependability Dalam hal ini yang dilakukan adalah memeriksa antara lain proses penelitian dan taraf kebenaran data serta tafsirannya. Untuk itu peneliti harus perlu menyediakan bahan-bahan sebagai berikut : a. Data mentah, seperti catatan lapangan sewaktu observasi dan wawancara, hasil rekaman bila ada, dokumen dan lain-lain yang disajikan dalam bentuk laporan lapangan. b. Hasil analisa data, berupa rangkuman, konsep-konsep dan sebagainya. c. Hasil sintetis data, seperti tafsiran, kesimpulan, definisi, tema, pola, hubungan dengan literature dan laporan akhir. d. Catatan mengenai proses data yang digunakan, yakni tentang metodologi, desain, strategi, prosedur, rasional, usaha-usaha agar penelitian tercapai, serta upaya untuk melakukan audit trail memeriksa dan melacak suatu kebenaran. 4. Kepastian Conformability Dalam upaya mewujudkan kepastian atas penelitian, maka peneliti mendiskusikan dengan dosen pembimbing, setiap tahap penulisan penelitian maupun konsep yang dihasilkan dari lapangan. Dengan demikian diperoleh masukan untuk menambah kepastian dari hasil penelitian, disamping untuk menguji penelitian ini memenuhi syarat kepastian.

BAB IV HASIL DAN PEMABAHASAN