Dampak Kegiatan Partisipatif Masyarakat

2. Partisipasi sebagai individu diluar aktivitas – aktivitas bersama dalam pembangunan. Dalam tioe ini tidak ada proyek aktivitas bersama yang khusus tetapi ada proyek – proyek pembangunan yang biasanya tidak bersifat fisik dan memerlukan suatu partisipasi atas dasar kemauan sendiri.

2.2.5. Dampak Kegiatan Partisipatif

Dampak merupakan suatu akibat dari pelaksanaan suatu kegiatan dan hanya pihak – pihak yang terkaitlah yang bisa merasakan dampak dari kegiatan tersebut. Berikut adalah dampak dari pendekatana partisipatif secara umum dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Program dan pelaksanaannya lebih aplikatif terhadap konteks sosial, ekonomi, dan budaya yang sudah ada sehingga memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini menyiratkan kebijakan desentralisasi. 2. Menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab diantara semua pihak terkait dalam merencanakan dan melasanakan program sehingga program itu berkesinambungan. 3. Perlunya memberikan peran bagi semua orang untuk terlibat dalam proses khususnya dalam hal pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban keputusan sehingga memberdayakan semua orang yang terlibat. 4. Kegiatan – kegiatan pelaksanaan menjadi lebih obyektif dan lebih fleksibel berdasarkan keadaan setempat. 5. Transparansi semakin terbuka lebar akibat penyebaran informasi dan wewenang. 6. Pelaksanaan proyek atau program lebih terfokus pada kebutuhan masyarakat.

2.2.6. Masyarakat

Menurut pendapat Mansyur 1999:22, masyarakat adalah pengumpulan manusia yang banyak dan bersatu dengan cara tertentu oleh karena adanya hasrat kemasyarakatan bersama. Lysen 1996:5, menyatakan bahwa masyarakat adalah hubungan antara kekuatan – kekuatan dari bentuk masyarakat dan dengan kehidupan individu. Sedangkan menurut Bowmen 1996:22, masyarakat adalah pergaulan hidup yang akrab antara manusia, dipersatukan dengan cara tertentu oleh hasrat – hasrat kemasyarakatan mereka. Dari pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah sekumpulan individu yang hidup bersama dalam suatu wilayah yang terkait oleh aturan – aturan atau norma – norma. Partisipasi masyarakat menurut Tjokroaminoto 1994:30 adalah keterlibatan dalam penentuan arah, strategi dan kebijakan pembangunan yang diterapkan dalam penentuan, keterlibatan masyarakat dalam memikul beban dan keterlibatan dalam memetik hasil atau manfaat pembangunan secara berkeadilan. Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat turut mempengaruhi arah, strategi, dan kebijaksanaan pembangunan sesuai dengan mekanisme dan proses politik yang berlangsung dalam suatu negara. Selain itu partisipasi masyarakat sebagai masukan pembangunan dapat meningkatkan usaha perbaikan kondisi dan taraf hidup masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan Menurut Bookman dan Morgen dalam Prijono dan Pranaka 1996:177 mengemukakan bahwa “pemberdayaan sebagai kosep yang sedang populer mengacu pada usaha menumbuhkan keinginan pada seseoarang untuk megaktualisasikan diri, melakukan mobilitas ke atas, serta memberikan pengalaman psikologis yang membuat seseorang merasa berdaya”. Pendapat Ife 1995:56 tentang pemberdayaan adalah “meningkatkan kekuasaan atas mereka yang kurang beruntung”, “empowerment aims to increase the power of disadvantage”. Penjelasan Suhendra 2006:74 mengenai pemberdayaan adalah “suatu kegiatan yang berkesinambungan, dinamis, secara sinergis mendorong kemauan masyarakat”.

2.2.7. Unsur – Unsur Masyarakat