Partisipasi Masyarakat berupa Partisipasi Tenaga

suatu lingkungan adalah kesadaran masyarakatnya untuk merawat dan peduli pada lingkungan.

1. Partisipasi Masyarakat berupa Partisipasi Tenaga

Keputusan Menteri Kesehatan No.581MenkesSKVII1992 tentang Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD seperti yang telah tersebut di atas, sudah sangat jelas menyatakan bahwa tujuan dari Program Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan serta atau berpartisipasi dalam menjaga dan merawat kebersihan lingkungan agar terhindar dari wabah penyakit. Sementara bentuk partisipasi sendiri menurut Mubyarto 1984:30 terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Partisipasi Tenaga Partisipasi tenaga adalah partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan daerah yang diwujudkan dalam bentuk sumbangan kerja. Tenaga kerja di desa sejauh ini masih dijiwai oleh rasa gotong royong yang telah berakar dalam jiwa masyarakat desa, walaupun tenaga kerja di desa belum sebaik yang dibutuhkan. 2. Partisipasi Pendapat Partisipasi pendapat yakni sumbangan yang diberikan masyarakat dalam bentuk sumbangan pikiran atau pendapat, saran yang menyangkut suatu kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan di desa. Biasanya diberikan pada waktu pertemuan atau musyawarah desa untuk mendapatkan kesepakatan bersama. Dalam hal ini masyarakat desa perlu dilibatkan dalam berbagai pertemuan tingkat desa sehingga seluruh aspirasi dan kehendak rakyat dapat ditempuh dalam pembangunan desa. Partisipasi ini merupakan partisipasi dalam menyerap memberi tanggapan trerhadap informasi baik dalam arti menerima dengan syarat maupun dalam arti menolaknya. Dalam teori Partisipasi Menurut Ndraha 1990 :103-104 juga disebutkan, bahwa partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat memiliki bentuk atau tahapan, antara lain : 1. Partipasi dalam atau melalui kontak dengan pihak lain contact change sebagai salah satu titik awal perubahan sosial. 2. Partisipasi dalam memperhatikan atau menyerap dan memberikan tanggapan terhadap informasi baik dalam arti menerima mentaati, memenuhi, dan melaksanakan, menerima dengan syarat maupun dalam arti menolaknya. 3. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan termasuk pengambilan keputusan. 4. Partisipasi dalam pelaksanaan operasional pembangunan. 5. Partisipasi dalam menerima, memelihara, dan mengembalikan hasil pembangunan. Dari hasil yang ditemukan di lapangan mengenai partisipasi tenaga, Jumantik sebagai tangan kanan Puskesmas yang angotanya adalah perwakilan masyarakat yang dipilih oleh Puskesmas justru belum melaksanakan tugas dengan sebaik – baiknya, karena mereka ternyata hanya melaksanakan tugas untuk memeriksa jentik dalam waktu 3 – 4 bulan sekali, padahal seharusnya tugas mereka adalah 1 bulan sekali. Sehingga makna dari Partisipasi Tenaga sesuai pendapat Mubyarto 1984:30 tentang Partisipasi belum tercapai, karena masyarakat belum mampu berpartisipasi tenaga secara optimal. Selain itu hasil yang didapat juga menunjukkan bahwa partisipasi yang dilakukan masyarakat Kelurahan Kalijaten Kecamatan Taman tidak sesuai dengan teori partisipasi menurut Ndraha 1990 :103-104, karena dalam poin kedua disebutkan bahwa salah satu bentuk partisipasi adalah dengan memperhatikan atau menyerap terhadap informasi baik dalam arti menerima mentaati, memenuhi, dan melaksanakan. Sedangkan para Jumantik belum bisa melakukan hal itu dengan baik. Hasil lain yang di dapat, yaitu mengenai partisipasi tenaga masyarakat dalam pelaksanaan tugas Puskesmas dan Jumantik mengatakan bahwa secara keseluruhan masyarakat memang cukup baik, sehingga makna dari Partisipasi Pendapat menurut Mubyarto 1984:30 telah terealisasi dengan baik.

2. Partisipasi Masyarakat berupa Partisipasi Pendapat