Kandungan Metabolit Sekunder Deskripsi Tanaman Jarak Tintir Jatropha multifida

akan melindungi Staphylococcus aureus dari sistem imun hospes Sears, 2011. Staphylococcus aureus dapat menggangu sistem imun pada tubuh manusia karena mengikat antibodi, menyerang membran sel dan dapat menyebabkan hemolisis serta leukosis yang mematikan tubuh manusia Ahira, 2013. Staphylococcus aureus memiliki kemampuan mendeteksi jumlah sel menggunakan sinyal oligopeptida, dan memastikan jumlah tersebut cukup untuk memproduksi dan toksik dan enzim koagulase, enzim ini yang berperan dalam menggumpalkan fibrinogen di dalam plasma darah sehingga Staphylococcus aureus selamat dari fagositosis dan respon antibodi tubuh kita Ahira, 2013.

3. Habitat

Suhu optimum pertumbuhan Staphylococcus adalah 30-37 C dan selalu bisa tumbuh pada kandungan 10 NaCl Holt, 1994. Sedangkan kisaran suhu pertumbuhan antara 15-40 C, Staphylococcus aureus dapat tumbuh pada suhu 15-45 C dan dalam NaCl berkonsentrasi 15 Radji, 2011. Staphylococcus aureus merupakan bagian dari flora mikroba komensal pada hidung 40 orang dewasa sehat positif, kulit dan saluran cerna, spesies ini menyebabkan impetigo, bisul, abses, infeksi luka, infeksi ulkus, dan luka bakar, osteomielitis, mastitis, epiema pleura, piomiositis, sindrom syok toksik, dan jenis-jenis infeksi piogenik lainya Vandepiite, 2011. Di antara semua bakteri yang tidak membentuk spora, Staphylococcus aureus termasuk yang memiliki daya tahan paling kuat. “Pada agar miring, Staphylococcus aureus dapat tetap hidup berbulan- bulan, baik dalam lemari es maupun pada suhu kamar. Dalam keadaan kering pada benang, kertas kain dan dalam nanah, bakteri ini dapat hidup selama 6-14 minggu” Radji, 2011:183. Tabel 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Staphylococcus aureus Faktor Pengaruh Pertumbuhan Optimum Kisaran Suhu 37 C 4-48 C pH 6-7 4-9,8 a w 0,98 ≥0,99 0,83 ≥0,99 Atmosfer Aerobik Anaerobik hingga aerobik Natrium Klorida 0,4-0,5 0-20 Adam dan Moss 1995 dalam Anonim 2011

4. Penyakit

Berbagai jenis bakteri hidup sebagai flora normal pada kulit manusia, sebagian besar adalah bakteri gram-positif. Staphylococcus aureus adalah jenis patogen yang dapat menimbulkan infeksi dan kelainan pada kulit. Staphylococcus aureus menyebabkan berbagai jenis infeksi pada kulit seperti seperti bisul dan furonkolosis; seperti pneumonia, mastitis dan meningtis; dan infeksi pada saluran urine. “Staphylococcus aureus juga menyebabkan infeksi kronis, seperti osteomielitis dan endokarditis. Staphylococcus aureus merupakan salah satu penyebab utama infeksi nosokomial akibat luka tindakan operasi dan pemakaian alat-alat perlengkapan perawatan di rumah sakit” Radji, 2011:184-185. Dalam kondisi normal bakteri sehat dan normal, bakteri ini tidak dapat menginfeksi karena adanya antibodi dalam tubuh, infeksi biasanya dipicu oleh luka luar atau penetrasi bakteri melalui makanan yang tercemar. Infeksi pada kulit atau luka luar biasanya berakibat pada penanahan, area infeksi berwarna merah, bengkak dan terasa sakit bila disentuh Ahira, 2013.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK TINTIR (Jatropha multifida L.) TERHADAP Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Jarak Tintir (Jatropha multifida L.) terhadap Peningkatan Volume Urin Tikus.

0 2 14

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL TANAMAN YODIUM (Jatropha multifida L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Tanaman Yodium (Jatropha Multifida L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Atcc 6538 D

0 10 13

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL TANAMAN YODIUM (Jatropha multifida L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Tanaman Yodium (Jatropha Multifida L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Atcc 6538 D

0 6 15

Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in-vitro.

7 51 128

Uji aktivitas antibakteri ekstrak jarak tintir (jatropha multifida l.) terhadap pertumbuhan staphylococcus aureus secara in vitro.

2 25 151

Uji aktivitas antibakteri ekstrak jarak tintir (jatropha multifida l.) terhadap pertumbuhan staphylococcus aureus secara in vitro

2 21 149

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS SECARA IN VITRO Susilo Yulianto, Sunarmi

0 0 7

EFEKTIVITAS GETAH POHON YODIUM (Jatropha Multifida Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO

0 0 21

ISOLASI DAN KARAKTERISASI FUNGI ENDOFIT YANG MEMPUNYAI AKTIVITAS ANTIMIKROBA DARI DAUN TANAMAN JARAK TINTIR (JATROPHA MULTIFIDA L.) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS

0 0 15

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK JARAK TINTIR (Jatropha multifida L.) TERHADAP PERTUMBUHAN

0 0 149