kering pada benang, kertas kain dan dalam nanah, bakteri ini dapat hidup selama 6-14 minggu” Radji, 2011:183.
Tabel 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Staphylococcus aureus
Faktor Pengaruh Pertumbuhan
Optimum Kisaran
Suhu 37
C 4-48
C pH
6-7 4-9,8
a
w
0,98 ≥0,99
0,83 ≥0,99
Atmosfer Aerobik
Anaerobik hingga aerobik
Natrium Klorida 0,4-0,5
0-20 Adam dan Moss 1995 dalam Anonim 2011
4. Penyakit
Berbagai jenis bakteri hidup sebagai flora normal pada kulit manusia, sebagian besar adalah bakteri gram-positif. Staphylococcus aureus adalah
jenis patogen yang dapat menimbulkan infeksi dan kelainan pada kulit. Staphylococcus aureus menyebabkan berbagai jenis infeksi pada kulit
seperti seperti bisul dan furonkolosis; seperti pneumonia, mastitis dan meningtis; dan infeksi pada saluran urine. “Staphylococcus aureus juga
menyebabkan infeksi kronis, seperti osteomielitis dan endokarditis. Staphylococcus aureus merupakan salah satu penyebab utama infeksi
nosokomial akibat luka tindakan operasi dan pemakaian alat-alat perlengkapan perawatan di rumah sakit” Radji, 2011:184-185. Dalam
kondisi normal bakteri sehat dan normal, bakteri ini tidak dapat menginfeksi karena adanya antibodi dalam tubuh, infeksi biasanya dipicu
oleh luka luar atau penetrasi bakteri melalui makanan yang tercemar. Infeksi pada kulit atau luka luar biasanya berakibat pada penanahan, area
infeksi berwarna merah, bengkak dan terasa sakit bila disentuh Ahira, 2013.
Infeksi Staphylococcus aureus dapat menyerang setiap bagian tubuh. Staphylococcus aureus dapat tinggal sementara di daerah kulit basah dan
dimiliki oleh 20-50 manusia. Infeksi Staphylococcus aureus biasanya terjadi pada luka terbuka atau luka potong Radji, 2011.
Gambar 2.6 : Luka luar yang terbuka Sumber:
http:iryana84.blogspot.com201302mengkifarah- dosa.html
Berikut merupakan
beberapa gambar
akibat infeksi
dari Staphylococcus aureus :
Gambar 2.7 : Impetigo Sumber:
http:health-fts.blogspot.com201204mrsa-infections-of- skin.html