uang beredar sehingga laju inflasi dapat lebih rendah. Nopirin, 2000:34.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang secara langsung dapat
mempengaruhi permintaan total dan dengan demikian akan mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan total,
kebijaksanaan fiskal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan
total, sehingga inflasi dapat ditekan. Nopirin, 2000:35 3.
Kebijaksanaan yang berkaitan dengan output Kenaikan output yang dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan
jumlah output ini dapat dicapai, misalnya dengan kenaikan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat.
Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga. Nopirin, 2000:35
2.2.2. Pengertian Jumlah Uang Beredar
Menurut Gunawan 1991: 61, jumlah uang beredar money Supply
di Indonesia didefinisikan sebagai tagihan masyarakat terhadap sektor perbankan dan terbatas pada jumlah antara uang kartal dan uang
giral.
Arti uang kartal sendiri adalah uang tunai yang dikeluarkan oleh Bank Sentral yang langsung berada di bawah kekuasaan masyarakat
aman untuk menggunakannya. Sedangkan arti uang giral adalah seluruh nilai saldo rekening
koran giro yang dimiliki masyarakat pada Bank-Bank Umum. Saldo ini merupakan bagian dari “dimiliki yang beredar” karena sewaktu-waktu
bisa digunakan oleh pemiliknya masyarakat untuk kebutuhan transaksi, berjaga-jaga, spekulasi. Boediono, 1998: 18.
Perumusan jumlah uang beredar di atas dapat ditulis sebagai berikut:
M
1
= C + DD Boediono, 1998: 4
Dimana: M
1
= Jumlah uang beredar C
= Uang Kartal DD = Uang Giral
M
1
di atas juga dikatakan sebagai jumlah uang beredar dalam arti kecil atau sempit. Pengertian jumlah uang beredar dalam arti sempit
juga dapat diperluas menjadi jumlah uang beredar dalam arti luas atau M
2
, dengan menambah tabungan atau Saving Deposit SD pada M
1
. M
2
= M
1
+ TD Boediono, 1998: 5
Dimana:
M
2
• Jumlah uang kartal dan giral = Jumlah uang beredar dalam arti luas
TD = Time Deposit deposito berjangka Dengan pengertian di atas jumlah uang beredar dalam arti luas terdiri dari
uang tunai uang kartal, uang giro uang giral dan depositor berjangka time deposit. Iswadono, 1990: 114
Menurut Boediono 1998 : 83, Irving Fisher merumuskan teorinya dengan suatu persamaan:
MV = PT Dimana:
M = Jumlah Uang beredar
V = Perputaran Uang
P = Harga Barang
T = Jumlah barang yang diperdagangkan
Dari rumus di atas P harga barang dipengaruhi atau tergantung oleh M, V, dan T.
Faktor-faktor yang termasuk dalam M adalah:
Faktor-faktor yang termasuk dalam V adalah: • Keinginan masyarakat dalam menabung
• Perbandingan pengeluaran dan pemasukan masyarakat • Pengharapan masyarakat terhadap pendapatan
Dan faktor-faktor yang termasuk dalam T adalah: • Besarnya barang-barang yang diproduksi oleh produsen yang
mencakup sosial ekonomi, jumlah penduduk, teknologi dan administrasi produksi.
• Ketergantungan produksi terhadap faktor-faktor produksi, struktur dunia usaha dan lembaga-lembaga terkait pada akhirnya
mempengaruhi jumlah barang yang diproduksi. Beberapa dugaan mengenai teori ini adalah sebagai berikut:
a. Bila M naik, V dan T tetap, maka P akan naik
b. Bila M turun, V dan T tetap, maka P akan turun
c. Bila V naik, M dan T tetap, maka P akan naik
d. Bila V turun, M dan T tetap, maka P akan turun
e. Bila T naik, M dan V tetap, maka P akan naik
f. Bila T turun, M dan V tetap, maka P akan turun
Pengamatan terhadap perekonomian Indonesia menunjukkan bahwa ekspansi jumlah uang beredar akibat adanya pengaruh anggaran
pemerintah dan neraca pembayaran, merupakan faktor dominan penentu inflasi di Indonesia.
2.2.3. Pengertian Produksi