46
98.11 1.22
0.67 Tepat
Tidak tepat Tidak ada
keterangan 98.11
1.22 0.67
Tepat Tidak tepat
Tidak ada keterangan
2. Regimen dosis penggunaan antibiotik dilihat dari frekuensi pemberian
Frekuensi pemberian pada terapi obat menjadi penting karena frekuensi pemberian yang tidak tepat atau tidak sesuai, dapat manyebabkan toksik, dimana
kadar obat dalam darah berada di atas kadar toksik minimal KTM, atau akan menyebabkan obat tidak berefek karena kadar obat dalam darah masih di bawah
kadar efek minimal KEM. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa 725 antibiotik 98,11 tepat dalam frekuensi pemberiannya, dan 9 antibiotik 1,22
tidak tepat fekuensi pemberiannya dan 5 0,67 tidak ada keterangan, data ini dapat dilihat dalam gambar 5. berikut:
Sumber: data yang diolah .
Gambar 5. Persentase ketepatan frekuensi pemberian antibiotik yang diresepkan
Frekuensi pemberian antibiotik yang diresepkan sebanyak 725 98,11 tepat dalam frekuensi pemberiannya, terdiri dari 379 51,28 antimikobakteri, 211
28,55 golongan β-Laktam, 69 9,33 antibiotik kombinasi, 12 1,62
golongan makrolida , 3 0,40 golongan aminoglikosida, dan 3 0,40 golongan quinolon; dan 14 antibiotik 1,89 tidak tepat fekuensi pemberiannya, 9 1,22
antibiotik kombinasi Bactricid, dan 5 0,67 tidak ada keterangan Amoxsan dan Bactricid, data ini dapat dilihat dalam tabel VI. berikut:
47
Tabel VI. Ketepatan Frekuensi Pemberian Antibiotik yang diresepkan
Frekuensi pemberian No Golongan
antibiotik Nama generik
Nama dagang
1 x 1 2 x 1
3 x 1 ≠ ada
ket. Standar
1 Antimikobakteri Rifampisin
Isoniazid Pirazinamida
271 8
100 1 x 1
1 x 1 1 x 1
2 β-laktam
1.a. Pinisilin 1.b. Sefalosporin
Amoksisilin Ampisilin
Sefadroksil Amoxsan
Opimox Kalmox
1 47
154 35
5 1
1 2-3 x 1
3 x 1 3 x 1
3 x 1 3 x 1
2 x 1
3 Antibiotik Kombinasi
Kotrimoksasol Bactricid
9 73
9 4
2 x 1 2 x 1
4 Makrolida Eritromisin
15 3
x 1
5 Aminoglikosida
Gentamisin 3
3-4 x
1 6
Quinolon Siprofloksasin 3
2 x
1
Tabel VII. Persentase Ketepatan Frekuensi Pemberian Antibiotik yang diresepkan.
No Frekuensi pemberian
Jumlah Persentase 1 Tepat
725 98,11
2 Tidak tepat
9 1,22
3 Tidak ada keterangan
5 0,67
Jumlah 739
100,00
Frekuensi pemberian antibiotik yang tidak tepat sebesar 14 1,89 , antara lain 9 1,22 kurang tepat dalam frekuensi pemberiannya, seharusnya 2 x 1
per hari diberikan 3 x 1 per hari yaitu antibiotik kombinasi kotrimoksasol. Frekuensi pemberian kotrimoksasol ditentukan oleh t ½ eliminasi dan dosisnya.
Kotrimoksasol adalah kombinasi antara sulfametoksasol dan trimetroprim dengan perbandingan 5:1, t ½ eliminasi dari sulfametoksasol = 9 jam, trimetroprim = 6-17
jam dan mengalami perpanjangan pada pasien gagal ginjal Lacy dkk, 2006, dengan
48 demikian frekuensi pemberian kotimoksasol kurang tepat bila diberikan 3 x 1 per hari
meskipun dengan dosis yang sama. Terdapat 5 item tanpa keterangan frekuensi pemberiaannya terdiri dari 1 item golongan
β-laktam Amoxsan dan 4 item antibiotik kombinasi Bactricid. Frekuensi pemberian yang salah dan tidak ada
keterangan tetapi dapat berakibat yang tidak baik, karena bila frekuensi pemberiananya menjadi lebih sering dapat menyebabkan kadar obat dalam darah
menjadi lebih tinggi bahkan dapat terjadi toksik, apalagi jika frekuensi pemberian tidak ada keterangan sebaiknya dikonfirmasikan kembali pada dokter yang menulis
resep tersebut supaya tidak terjadi kesalahan yang dapat membahayakan keselamatan pasien. Frekuensi pemberian antibiotik tergantung t½ obat tersebut bila t½ nya
pendek maka frekuensi pemberiannya sering Ratih 2006.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pemberiannya tepat tetapi ada yang perlu di perhatikan terutama tentang takaran pemberianaturan pemakaian
obat tersebut seperti 3 x 34 cth, 3 x 45, 3 x 1 ¼ cth, dan 3 x 1 13 cth, aturan pemakaian tersebut sebaiknya tidak dipakai karena aturan pemakaian tersebut
membuat pasien orang tua pasien akan kesulitan untuk mengukur dengan tepat, kecuali ada sendok dengan garis ukur yang mencantumkan ukuran mililiternya.
Pengambilan sedian yang kurang tepat dengan yang ditentukan akibatnya dosis yang diharapkan juga tidak terpenuhi dosisnya bisa berlebih atau kurang, bila hal ini
terjadi dapat menyebabkan toksik atau sebaliknya tidak memberikan efek terapi yang
49
42,50 51,28
6,22 antara 2-8 hari
lebih dari 8 hari tidak ada keterangan
diharapkan dan menjadi salah satu penyebab bakteri menjadi resisten, selain itu juga
akan mempengaruhi dalam kepatuhan pasien dalam terapi. 3. Regimen dosis pada penggunaan antibiotik dilihat dari lama pemberian
Penggunaan antibiotik harus memperhatikan juga lama pemberian terapi karena salah satu efek terapi dapat tercapai bila lama terapi sesuai dengan keparahan
infeksi atau penyakit yang dialamai pasien. Hasil penelitian menujukkan bahwa lama pemberian antibiotik yang diresepkan, antara 2-8 hari 42,50, lebih dari 8 hari
51,28, dan tidak ada keterang 6,22 , data tersebut dapat dilihat pada gambar 6. berikut:
Sumber: data yang diolah
Gambar 6. Persentase lama pemberian antibiotik yang diresepkan
Hasil penelitian menujukkan bahwa lama terapi antibiotik yang diberikan 2-8 hari dengan jumlah 314 42,50 , lebih dari 8 hari 51,28 dengan diagnosis
TBC, dalam pengobatan TBC dibutuhkan waktu yang lebih panjang sesuai ketentuan yang ada, dan sejumlah 46 6,22 tidak ada keterangan.
Lama pemberian antibiotik antara 2-8 hari 314 42,50 terdiri dari 13 diberikan selama 2 hari yaitu golongan amoksisilin, 62 diberikan selama 3 hari terdiri
dari golongan amoksisilin, kotrimoksasol, dan eritromisin, 146 diberikan selama 4
50 hari terdiri dari amoxicilin, kotrimoksasol, dan eritromisin, 47 diberikan selama 5
hari terdiri dari amoksisilin sefadroksil, dan ampisilin, kotrimoksasol, dan eritromisin, 35 diberikan selama 6 hari terdiri dari amoksisilin, ampisilin, dan
kotrimoksasol, 5 diberikan selama 7 hari terdiri dari kotrimoksasol, dan 6 diberikan selama 8 hari yaitu golongan ß-laktam, dan antibiotik kombinasi. Lama terapi
antibiotik harus cukup panjang untuk menjamin bahwa semua bakteri telah mati dan untuk menghindari kekambuhan. Lazimnya terapi diteruskan 2-3 hari setelah gejala
penyakit hilang Ratih, 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu pemberian yang paling
banyak adalah penggunaan selama 4 hari sebanyak 146, yang kedua selama 3 hari sebanyak 62 dan yang ketiga selama 5 hari sebanyak 47 dengan diagnosis infeksi
ringan sampai sedang, lama pemberianlama waktu penggunaan antibiotik sangat bervariasi, tergantung infeksi yang diderita. Untuk infeksi bakteri yang ringan,
penggunaan selama kurang lebih lima hari sudah cukup Fitria, 2008. Lama pemberian antibiotik lebih dari 8 hari di maksudkan bahwa
pemberian antibiotik untuk TBC selama satu bulan sampai 9 bulan 51,28 . Ada 57 anak yang menderita TBC, dengan lama pemberian antibiotik sangat bervariasi,
yang menerima antibiotik selama 6 sampai 9 bulan berjumlah 18 anak, dan yang menerima antibiotik selama 1 sampai 5 bulan berjumlah 39 anak. Untuk lama
pemberian 6 sampai 9 bulan sudah sesuai dengan ketentuan satu paket terapi untuk tuberkulosis pada bulan-bulan pertama yang dikenal dengan triple drug. Lama
pemberian antibiotik untuk infeksi bakteri yang sifatnya khusus, seperti TBC, waktu
51 yang dibutuhkan sekitar 6 bulan, dan bisa menggunakan pengobatan alternatif jika
pada fase awal tanpa PZA, pemberian INH, dan rifampisin dilanjutkan selama sembilan bulan Wattimena, 1991 untuk itu lama terapi yang tepat dapat beragam
dari satu dosis tunggal sampai dengan pemberian obat seumur hidup, tergantung pada kondisi pasien. Salah satu masalah adalah penggunaan obat yang melewati
rangkaian terapi atau sebaliknya lama pengobatan dapat lebih singkat daripada yang direkomendasikan Siregar, 2006. Lama pemberian antibiotik selama 1 sampai 5
bulan bukan berarti tidak tepat hal ini di sebabkan karena keterbatasan data yang ada, data yang di ambil dari bulan Juli 2007-Juni 2008 sehingga ada kemingkinan data
sebelum dan sesudah bulan tersebut yang masih ada hubungan dengan pengobatan TBC pada pasien tersebut tidak bisa di ambil, selain itu pengobatan TBC juga melihat
dari keparahan penyakitnya. Hasil penelitian yang lain menunjukan ada 46 6,22 dengan lama pemberian tidak ada keterangan tidak diketahui, ini menjadi masalah
dan kurang tepat dalam terapi. Persentase Lama pemberian antibiotik tersebut dapat dilihat dalam tabel VIII berikut:
Tabel VIII. Persentase Penggunaan Antibiotik di lihat dari Lama Pemberian
No Lama pemberian dalam hari
Jumlah Persentase
1 Dua hari
13 1,76
2 Tiga hari
62 8,39
3 Empat hari
146 19,76
4 Lima hari
47 6,36
5 Enam hari
35 4,74
6 Tujuh hari
5 0,68
7 Delapan hari
6 0,82
8 Lebih dari delapan hari
379 51,28
9 Tidak ada keterangan
46 6,22
10 Jumlah 739
100,00
52
D. Resep yang Mengandung Lebih dari Satu Antibiotik