2.1.8.1 Langkah-Langkah Pemilihan Lokasi
Karena bersifat strategi, maka pemilihan lokasi harus didasarkan atas pengkajian seksama yang berkaitan dengan unit ekonomi dari instalasi spesifik yang
hendak dibangun baik dari segi teknik konstruksi keadaan tanah, iklim, gempa bumi maupun kelangsungan operasi dan produksi di masa depan.
Selain dari waktu ke waktu muncul faktor-faktor baru yang akan mempengaruhi pertimbangan misal perhatian yang semakin besar dan peraturan yang
bertambah ketat atas masalah lingkungan hidup. Adapun beberapa indikator suatu lokasi yang diperkirakan oleh perusahaan
dalam menarik minat konsumen antara lain: 1. Dekat dengan pusat perkantoran
Merupakan lokasi yang memberikan nilai lebih, karena konsumen dalam membeli rumah selalu mempertimbangkan jarak antara tempat bekerja dengan rumah yang
dibeli. 2. Dekat dengan pusat pendidikan
Lokasi peruamahan yang baaik, sesuai dengan keinginan konsumen adalah lokasi yang dekat dengan pusat pendidikan, sehingga konsumen akan merasakan
kemudahan dalam mendidik anaknya. 3. Dekat dengan pusat pembelanjaan
Perumahan yang dekat dengan pusat pembelanjaan akan memiliki nilai jual yang tinggi, karena masyarakat pada umumnya tidak bisa lepass dari kebutuhan sehari-
hari
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2.1.8.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi usaha menurut Manullang 1991, antara lain:
1. Lingkungan masyarakat 2. Kedekatan dengan pasar atau konsumen
3. Tenaga kerja 4. Kedekatan dengan bahan mentah , supplier
Langkah-langkah dalam pemilihan Lokasi antara lain: 1. Memilih wilayah atau daerah secara umum.
Ada 5 faktor yang menjadi dasar antara lain: a. Dekat dengan pasar
b. Dekat dengan bahan baku c. Tersedianya fasilitas pengangkutan
d. Terjaminnya pelayanan umum e. Kondisi iklim dan lingkungan yang menyenangkan
2. Memilih masyarakat tertentu di wilayah yang dipilih pada tingkat pemilihan pertama.
Pilihan didasarkan atas 5 faktor yaitu: a. Tersedianya tenaga kerja yang cukup dalam jumlah dan skill yang diperlukan
b. Tingkat upah yang lebih murah c. Adanya perusahaan yang bersifat suplementer atau komplementer
d. Adanya kerjasama yang baik antar sesama usaha yang ada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
e. Peraturan daerah yang menunjang 3. Memilih lokasi tertentu.
Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi.
Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu : 1. Konsumen mendatangi pemberi jasa perusahaan: apabila keadaannya seperti ini
maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain strategis.
2. Pemberi jasa perusahaan mendatangi perusahaan : dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap
berkualitas. 3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu langsung : berarti service provider dan
konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua
pihak dapat terlaksana. Lupiyoadi, 2001:61-62. c. Pertimbangan-pertimbangan dalam penentuan lokasi. Dalam mendirikan
perusahaan, pemilihan lokasi sangat dipertimbangkan. Karena pemilihan lokasi merupakan faktor bersaing yang penting dalam usaha menarik konsumen atau
pelanggan. Pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam menetukan lokasi meliputi faktor-faktor :
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2. Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 3. Lalu lintas traffic di mana ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberi peluang terjadinya impulse buying.
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya terhadap pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran, atau ambulan.
4. Tempat parkir yang luas dan aman. 5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan usaha dikemudian hari.
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Misalnya warung makan yang berdekatan dengan daerah kos, asrama mahasiswa, atau
perkantoran. 7. Persaingan yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan lokasi wartel perlu
dipertimbangkan apakah di jalan atai daerah yang sama, banyak pula terdapat wartel lain atau tidak.
8. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang tempat reparasi bengkel kendaraan bermotor berdekatan dengan pemukiman penduduk Tjiptono, 2000:41-
43. Toko yang kurang begitu laris barangkali terletak di lokasi yang tidak begitu banyak dilewati khalayak, atau tidak banyak dikunjungi oleh khalayak, atau hanya
dilihat-lihat saja oleh sebagian pengunjung; atau dikunjungi pembeli yang membeli sedikit. Masing-masing keadaan ini dapat diatasi. Jumlah khalayak yang lewat dapat
ditingkatkan dengan mendirikan etalase yang menawan dengan memasang pengumuman-pengumuman tentang penjualan dan jumlah pembeli yang membeli
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
serta nilai pembelian dapat ditingkatkan sebagian besar dengan meningkatkan mutu produk, harga dan kemampuan wiraniaga. Menurut Mc Carthy, indikator dari lokasi
adalah : a. Saluran distribusi
b. Jangkauan distribusi c. Lokasi penjualan
d. Pengangkutan e. Persediaan
f. Pergudangan
2.2 Kerangka berfikir
Ada beberapa faktor yang mendasari pertimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian barang atau jasa. Keputusan pembelian jasa dapat ditentukan
oleh beberapa faktor antara lain bentuk fisik, harga, fasilitas dan lokasi. Keputusan konsumen dalam memilih jasa tidak terlepas dari pertimbangan harga. Konsumen
yang sangat mempertimbangkan harga dengan tidak mempertimbangkan harga akan cenderung memiliki pemilihan yang berbeda dalam menentukan jasa yang akan
dibelinya, artinya perbedaan pilihan jasa antar konsumen yang satu dengan yang lain dapat dipengaruhi oleh pertimbangan harga.
Keputusan konsumen dalam memilih jasa juga tidak lepas dari pertimbangan bentuk fisik. Konsumen yang sangat mempertimbangkan bentuk fisik dengan tidak
mempertimbangkan bentuk fisik akan cenderung memiliki pemilihan yang berbeda
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber