Menurut Kotler dan Susanto 2000 , bahwa merek adalah nama, istilah, simbol, atau rancangan atau kombinasi hal – hal tersebut, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau jasa dari sekelompok penjual untuk membedakan dari produk pesaing. Merek dalam hal kekuatan dan nilai yang
dimilikinya dipasar. Pada satu tingkat ekstrem adalah merek yang diketahui oleh sebagaian besar pembeli dipasar dan adapula merek yang terhadap pembeliannya
memiliki tingkat kesadaran merek yang tinggi.
2.2.5. Perpindahan Merek
“ Perpindahan merek terjadi ketika konsumen beralih kesetiaan dari merek tertentu ke merek yang lain Sticky-Marketing.com monthly magazine . “
Berdasarkan definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa brand switching adalah alat
dimana seorang pelanggan atau sekelompok pelanggan berpindah kesetian dari suatu merek produk tertentu ke produk yang lainnya. Definisi dari brand switching lainnya
adalah perpindahan merek yang dilakukan oleh pengguna setiap waktu penggunaan, tingkat brand switching itu juga menunjukan sejauh mana sebuah merek memiliki
pelanggan yang loyal Sumaketer, Senior Business Analyst, Markplus Co . Menurut David A Aaker Dalam Ribhan 2006 : 98 :
“ Ada resiko dimana kesetiaan konsumen bisa dipengaruhi pesaing jika kinerja produk atau pelayanan tidak meningkat “
Berdasarkan pernyataan tersebut, mungkin saja konsumen memindahkan
pembeliannya ke merek lain yang menawarkan berbagai manfaat yang cukup besar bagi kompensasinya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Konsumen yang hanya mengaktifkan kognitifnya dapat dihipotesiskan sebagai konsumen yang paling rentan terhadap perpindahan merek akibat adanya rangsangan
pemasaran Junaedi dan dharmestha, 2002 Konsumen yang seringkali melakukan perpindahan merek dalam
pembeliannya termasuk tipe perilaku pembelian yang mencari keragaman Variety Seeking Buying Behavior . Hal ini dpat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 2 : Tipe-tipe perilaku konsumen
Keterlibatan
Tinggi Rendah Banyak
Complex Buying Behavior Variety Seeking Buying
Behavior Perpindahan
merek Sedikit
Dissonance Reducing Buying Behavior
Habitual Buying Behavior
Sumber : Simamora 2004
Berdasarkan Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa perpindahan merek ditandai dengan adanya perbedaan signifikan antar merek. Konsumen dalam hal ini tidak
mengetahui banyak tentang kategori produk yang ada. Para pemasar dengan demikian perlu mendiferensiasikan keistimewaan mereknya untuk menjelaskan merek tersebut.
Peralihan merek juga ditandai dengan keterlibatan yang rendah. Konsumen tidak melalui tahap- tahap keyakinan, sikap dan perilaku yang normal. Konsumen
secara tidak ekstensif mencari informasi tentang merek, melainkan merupakan penerima informasi pasif. Konsumen tidak membentuk keyakinan merek, tetapi
memilih suatu merek tersebut karena terasa akrab.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Indikator yang membentuk perpindahan merek Menurut Didit Darmawan, 2005
a. Ketersedian produk lain
b. Ketertarikan pada produk lain
c. Rasa Bosan
2.2.6. Kinerja Merek