Pasangan Suami-Istri Dinamika Hubungan antara Nilai Materialisme dan Kepuasan Perkawinan Pada Individu Sumi-Istri

17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional correlational studies. Penelitian korelasional bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel dan variabel lainnya Azwar, 2003.

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: 1. Variabel X : Nilai Materialisme 2. Variabel Y : Kepuasan Perkawinan

C. Definisi Operasional 1. Nilai Materialisme

Nilai materialisme adalah pencapaian kesejahteraan dan kesempurnaan hidup yang berdasarkan kepemilikan materi. Nilai materialisme pada individu suami-istri diukur menggunakan skala yang disusun berdasarkan dimensi materialisme yaitu acquisition centrality, possession defined success, acquisition as the pursuit of happiness. Tingkat nilai materialisme pada subjek penelitian ditunjukkan dengan skor total dari skala nilai materialisme. Semakin tinggi skor total maka semakin tinggi nilai materialisme subjek penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Kepuasan Perkawinan

Kepuasan perkawinan adalah evaluasi terhadap area-area dalam perkawinan yang mencakup isu kepribadian, kesetaraan peran, komunikasi, penyelesaian konflik, pengelolaan keuangan, waktu luang, hubungan seksual, pengasuhan anak, keluarga dan teman serta orientasi keagamaan. Kepuasan perkawinan diukur dengan menggunakan skala kepuasan perkawinan. Skala perkawinan ini disusun berdasarkan 7 aspek dan indikaktor kepuasan perkawinan. Tingkat kepuasan perkawinan digolongkan tinggi atau rendah berdasarkan jumlah skor total dari skala. Semakin tinggi skor subjek, maka semakin tinggi tingkat kepuasan perkawinan subjek. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor subjek, maka semakin rendah tingkat kepuasan perkawinan subjek.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah individu suami-istri yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Minimal usia perkawinan adalah 2 tahun, karena durasi perkawinan di bawah dua tahun dianggap sebagai masa penyesuaian dan kurang dapat memprediksi kepuasan perkawinan Fischer, 1998 2. Tinggal bersama pasangannya atau satu rumah. Pasangan yang tinggal dengan jarak jauh merepresentasikan kepuasan perkawinan yang rendah. Fischer, 1998 3. Memiliki anak, karena individu yang sudah menikah serta memiliki anak cenderung lebih puas dan merasakan perannya sebagai orang tua terpenuhi dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki anak Santrock, 2002. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan tertentu berdasarkan ciri dan sifat populasi yang ditentukan peneliti Sugiyono, 2010.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran skala. Skala adalah pertanyaan atau pernyataan yang disusun untuk mengungkap atribut-atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan atau pernyataan yang diberikan Azwar, 2012.

1. Skala Materialisme

Untuk mengetahui kecenderungan materialisme pada pasangan suami-istri, peneliti mengadaptasi skala dari Richins dan Dawsons 1992 dalam Richins 2004, yaitu Materialism Values Scale. Skala tersebut diadaptasi bersama-sama dengan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma C. Siswa Widyatmoko, M.Si. Proses adaptasi skala pertama kali dengan menerjemahkan ke Bahasa Indonesia. Penerjemah adalah seorang ahli dalam ilmu Psikologi dan ahli dalam Bahasa Inggris yaitu bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Si. Kemudian skala bahasa Indonesia tersebut di verifikasi oleh dua orang ahli Bahasa saudara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI