dapat peka akan kebutuhan orang lain serta berbuat sesuatu berkaitan dengan bidangnya demi kemajuan orang lain.
2.1.2.2 Pola Pelaksanaan PPR
Unsur utama dalam pola pelaksanaan PPR ada tiga yaitu pengalaman, refleksi, dan aksi
.
Ketiga unsur utama tersebut dibantu oleh unsur sebelum pelajaran yaitu melihat konteks, dan dibantu oleh unsur
setelah pelajaran dengan evaluasi. Tim Redaksi Kanisius: 2008:21. Maka
dapat pola pelaksanaan PPR mencakup 1 konteks, 2 pengalaman,3 refleksi, 4 aksi, 5 evaluasi.
Konteks dapat menumbuhkan pendidikan antara lain sebagai berikut. Pertama tentang nilai- nilai yang harus dikembangkan oleh guru
fasilitator perlu menyemangati agar siswa memiliki nilai: persaudaraan, cinta lingkungan tanggung jawab, kerja keras dan nilai- nilai lain semacam
itu. Kedua contoh-contoh penghayatan mengenai nilai- nilai yang diperjuangkan, misalnya seorang guru. Kalau itu ada maka siswa akan
cenderung melihat, bersikap, dan berperilaku sesuai dengan lingkungan. Ketiga hubungan akrab, saling percaya, agar terjadi hubungan yang baik
Antara guru dan siswa. Subagyo 2008: 41 Pengalaman menurut Suparno 2015: 28 adalah suatu kejadian
yang sungguh terjadi, dilakukan, dialami, dihidupi, yang dapat menyentuh pikiran, hati kehendak, perasaan atau perasaan siswa. Pengalaman
merupakan proses yang penting dalam PPR. Tanpa pengalaman maka siswa tidak dapat mendalami bahan dan memetik makna yang mendalam
dari pelajaran. Guru tidak hanya memberikan ceramah tetapi dapat melibatkan siswa dalam mencari pengetahuan agar siswa dapat
pengalaman dalam belajar. Refleksi menurut Suparno 2015: 33 adalah siswa dibantu untuk
menggali pengalaman mereka sedalam- dalamnya dan seluas-luasnya, dan mengambil makna bagi hidup pribadi, hidup bersama, dan hidup
kemasyarakatan. Refleksi merupakan hal yang sangat penting untuk tahapan berikutnya dalam PPR untuk menentukan aksi.
Aksi menurut Suparno 2015: 37 merupakan tindakan entah masih batin atau sudah tindakan psikomotorik, yang dilakukan siswa setelah
mereka merefleksikan pengalaman belajar. Siswa dengan melakukan aksi akan terdorong untuk melakukan yang berguna bagi dirinya. Secara nyata
aksi dapat berupa dua hal yaitu: sikap diri yang berupa lebih baik dan tindakan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan orang lain.
Evaluasi menurut Suparno 2015: 40 yang dimaksutkan untuk melihat secara keseluruhan proses PPR itu terjadi sudah berkembang.
Dalam proses ini perlu dilakukan apakah proses
pengalaman, refleksi, dan aksi
memang berjalan dengan baik dan mengembangkan pribadi siswa menjadi kompeten di bidang pengetahuan
competence
, suara hati
conscience
, dan kepekaan pada kebutuhan orang lain
compassion
atau 3C.
EVALUASI COMPETENCE
CONSCIENCE COMPASSION
PENGALA- MAN
KONTEKS
REFLEKSI AKSI
Berikut ini adalah pola pelaksanaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif:
Gambar 1 Pola Pelaksanaan PPR Suparno 2015
2.1.3.3 Kelebihan dari PPR