Anatomi fisiologi hati Hati

6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Hati

1. Anatomi fisiologi hati

Hati merupakan salah satu organ terbesar di dalam tubuh dengan berat sekitar 1500 gram. Hati terletak dalam rongga perut sebelah kanan, berwarna merah kecokelatan dengan konsistensi lunak Wibowo, 2008. Bagian atas hati berbentuk cembung, terletak di bawah kubah kanan diafragma. Bagian bawah hati berbentuk cekung, di bawahnya terdapat ginjal kanan, lambung, pankreas, dan usus Baradero, Daydrit, dan Siswadi, 2008. Gambar 1. Anatomi hati Watson, 2014. Hati dibagi menjadi dua lobus utama, kiri dan kanan gambar 1. Permukaan atas berbentung cembung dan terletak di bawah diafragma sedangkan permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura transversus. Permukaannya dilintasi berbagai pembuluh darah yang keluar masuk hati. Fisura longitudinal memisahkan lobus kanan dan kiri permukaan bawah, sedangkan ligamen falsiformis memisahkan lobus kanan dan kiri permukaan atas. Hati dibagi mejadi empat lobus kanan, kiri, kaudata, dan kuadrata yang terdiri atas lobulus. Lobulus ini berbentuk polihedral segi banyak yang terdiri atas sel hati berbentuk kubus, dan cabang-cabang pembuluh darah yang diikat bersama oleh jaringan hati Pearce, 2009. Di dalam lobulus terdapat sel-sel hati hepatosit yang tersusun seperti lapisan-lapisan plat. Pada setiap segi dari lobules terdapat cabang-cabang vena porta, arteri hepatika, dan kanalikuli empedu. Di antara deretan sel-sel hati terdapat sinusoid yang membawa darah dari cabang-cabang vena porta dan arteri hepatika ke vena hepatika. Pada dinding sinusoid terdapat sel-sel fagosit yang disebut sel Kupffer. Sel Kupffer ini memiliki fungsi utama menelan eristrosit, leukosit yang mati, mikroorganisme, dan benda asing yang masuk dalam hati Baradero, dkk., 2008. Hati mempunyai peranan penting dan memiliki berbagai macam fungsi di dalam tubuh. Fungsi-fungsi utama hati, yaitu membantu menjaga keseimbangan glukosa darah metabolisme karbohidrat, membantu pembentukan protein terutama albumin, membantu metabolisme protein tempat menyusun asam amino menjadi protein, memproduksi sebagian besar protein plasma, memproduksi faktor pembekuan darah, mengubah amonia menjadi urea, penyimpanan vitaminzat besi, memproduksi dan mensekresikan empedu, membantu metabolisme lemak memproduksi dan merombak kolesterol menjadi garam empedu, serta mendetoksifikasi zat-zat beracun dalam tubuh Sargent, 2009.

2. Jenis kerusakan hati

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek dekok herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tertraklorida.

1 1 112

Efek hepatoprotektif jangka panjang dekok biji Persea americana Mill. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 3 127

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek infusa herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 4 113

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol 70% Herba Sonchus arvensis Linn. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 110

Pengaruh waktu pemberian infusa herba Bidens pilosa L. jangka pendek sebagai hepatoprotektif terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

3 13 115

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang infusa herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 1 94

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak Etanol 50% HERBA Sonchus arvensis Linn. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

1 6 112

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek infusa herba Sonchus arvensis L. terhadap aktivitas AST-ALT pada tikus jantan Galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 5 100

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol biji persea americana mill. terhadap aktivitas alt dan ast serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

1 2 117

Efek hepatoprotektif jangka pendek dekok biji persea americana mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 115