gambar 3. Lemak terperoksidasi merupakan molekul tidak stabil yang dapat terurai menghasilkan radikal bebas tambahan. Proses ini berakhir ketika radikal
bebas bereaksi dengan radikal bebas yang lain membentuk molekul yang stabil Manahan, 2002.
Tabel I. Peningkatan relatif dari beberapa serum enzim pada cedera hati
Senyawa toksik
Lesi Derajat peningkatan kadar enzim serum
Nekrosis Steatosis
AST
2
ALT
2
OCT.SDH CCl
4
+ +
4+ 3+
4+ Tioacetamida +
- 4+
3+ 4+
Tetrasiklin -
+ 2
+ 1+
Etionin -
+ +
- +
Fosfor ±
+ 1-2+
1-2+ 1-2+
Karbon tetraklorida dapat menyebabkan kerusakan hati berupa steatosis tabel I. Kerusakan hati yang disebabkan oleh karbon tetraklorida dapat dilihat
dari kenaikan aktivitas serum ALT dan AST. Pada saat terjadi steatosis terjadi peningkatan aktivitas serum ALT sebesar 3 kali normal dan aktivitas serum AST
sebesar 4 kali normal Zimmerman, 1999.
C. Bidens pilosa Linn.
1. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Bangsa : Asterales
Keluarga : Asteraceae
Marga : Bidens
Varietas : Bidens pilosa L.
Bartolome, Villasenor and Yang, 2013.
2. Nama daerah
Ajeran, hareuga Sunda, dan jaringan, ketul Jawa Sugiarto dan Putera, 2008.
3. Morfologi
Tanaman Bidens pilosa Linn. merupakan tanaman terna berbatang lunak yang berasal dari amerika. Tanaman ini tumbuh di dekat air, kebun atau
ladang, halaman rumah, dan pinggiran jalan di ketinggian 250-2.500 meter dpl. Tinggi tanaman ini dapat mencapai 150 cm dengan batang berbentuk segi empat
berwarna hijau. Daun terbagi tiga, berbentuk bulat telur dengan tepi bergerigi. Bunga bertangkai panjang, mahkota bunga berwarna putih dengan putik berwarna
kuning gambar 4 Sugiarto dan Putera, 2008.
Gambar 4. Herba Bidens pilosa L. Silva, et al., 2011.
4. Kandungan kimia dan kegunaan
Bidens pilosa L. memiliki berbagai macam kandungan kimia, seperti polyacetylene, glikosida polyacetylene, auron, glikosida auron, turunan asam p-
kumarat, turunan caffeoylquinic acid, flavonoid, glikosida flavonoid, seskuiterpen, pheophytin, dan terpen Bairwa, Kumar, Sharma, and Roy, 2010. Berdasarkan
senyawa-senyawa yang dilaporkan, polyacetylene dan flavonoid merupakan golongan metabolit khas yang mendominasi pada genus Bidens. Tanaman Bidens
pilosa L. telah dikenal luas sebagai obat tradisional di berbagai negara. Di Martinique, Cina dan Brazil, Bidens pilosa L. digunakan sebagai obat tradisional
untuk mengobati berbagai penyakit, seperti diare, diabetes, peradangan, enteritis, disentri basiler, dan faringitis Silva, et al., 2011.
Beberapa ekstrak dan fraksi yang diperoleh dari Bidens pilosa L. memiliki aktivitas tertentu. Oleh karena itu, beberapa konstituen terisolasi dari
tanaman telah dipelajari mengacu pada efek anti-inflamasi, imunosupresif, hepatoprotektif, anti-bakteri, anti-jamur, antioksidan, anti-malaria, dan anti-kanker
Silva, et al., 2011. Senyawa bioaktif Bidens pilosa L. yang berperan untuk melindungi hati adalah flavonoid. Senyawa flavonoid pada Bidens pilosa L.
dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan yang berkorelasi terhadap efek hepatotoksik. Dari uji antioksidan secara in vitro menggunakan uji DPPH, ekstrak
kasar etil asetat, butanol, dan fraksi air Bidens pilosa L. memiliki aktivitas antioksidan. Senyawa Bidens pilosa L. yang memiliki aktivitas antioksidan, yaitu
flavonoid quercetin 3-o-rabinobioside, quercetin 3-o-rutinoside, jacein, centaurein dan fenolat chlorogenic acid; 3,4-di-o-caffeoylquinic acid; 3,5-di-o-
caffeoylquinic acid; 4,5-di-o-caffeoylquinic acid gambar5 Bartolome, et al., 2013.
quercetin 3-o rutinoside quercetin 3-o-rabinobioside
chlorogenic acid 3,4-di-o-caffeoylquinic acid
3,5-di-o-caffeoylquinic acid 4,5-di-o-caffeoylquinic acid
Jacein Centaurein
Gambar 5. Struktur flavonoid herba Bidens pilosa L. Bairwa, et al., 2010;
Bartolome, et al., 2013.
D. Dekok