c. Uji kadar protein serum Hati mensintesis hampir semua protein plasma kecuali imunoglobulin.
Serum albumin secara kuantitatif merupakan protein penting yang disintesis oleh hati, dan mencerminkan sejauh mana sel-sel hati masih berfungsi. Albumin
memiliki waktu paruh sekitar 20 hari, sehingga dalam semua penyakit kronis hati, tingkat albumin akan menurun. Tingkat albumin normal dalam darah adalah 3,5
sampai 5 gdL Vasudevan, et al., 2013. d. Biopsi liver
Biopsi hati merupakan pengambilan sejumlah kecil jaringan hati yang akan digunakan untuk pemeriksaan sel-sel hati di laboratorium. Biasanya yang
paling umum adalah untuk mengevaluasi gangguan menyebar dari parenkim dan mendiagnosa ruang yang menempati lesi. Biopsi hati sangat berguna ketika
temuan klinis dan uji laboratorium tidak diagnostik Smeltzer, et al., 2009.
B. Karbon Tetraklorida
Karbon tetraklorida CCl
4
merupakan pelarut yang digunakan secara luas pada alat pemadam kebakaran, produk pembersih, dan produksi refrigeran
fluorocarbon. Pada tahun 1960 dan 1970-an penggunaan karbon tetraklorida mengalami penurunan karena penemuan penyakit hati pada pekerja yang terpapar
misalnya petugas toko dry cleaning, namun karbon tetraklorida masih digunakan di beberapa industri. CCl
4
juga digunakan di laboratorium toksikologi karena kemampuannya untuk menginduksi hepatotoksisitas intrinsik dan peroksidasi lipid
pada spesies yang beragam. Karbon tetraklorida juga merupakan polutan lingkungan yang signifikan melalui kehadirannya di tanah, air minum, dan udara
sekitar. Sebagai zat yang sangat volatile, paparan sering terjadi melalui rute inhalasi, walaupun kasus keracunan domestik kecelakaan juga terjadi dan
biasanya melibatkan karbon tetraklorida konsumsi melalui saluran gastrointestinal Burcham, 2014.
Karbon tetraklorida dapat menyebabkan nekrosi centrilobular hati dan perlemakan hati. Senyawa ini memiliki efek utama toksik pada hati, terlepas dari
cara pemberian. Administrasi atau paparan kronis menyebabkan sirosis hati, tumor hati dan juga kerusakan ginjal. Alasan untuk hati menjadi target utama
adalah bahwa toksisitas karbon tetraklorida tergantung pada aktivasi metabolik oleh sitokrom P-450. Oleh karena itu, hati menjadi target karena mengandung
konsentrasi terbesar sitokrom P-450, terutama di wilayah centrilobular yang mana kerusakan paling besar Timbrell, 2000.
Gambar 2. Mekanisme biotransformasi karbon tetraklorida Timbrell, 2000.
Bioaktivitas dari karbon tetraklorida tergantung dari dehalogenasi reduksi sitokrom P-450. CYP2E1 adalah enzim utama yang bertanggungjawab untuk
metabolisme karbon tetraklorida menjadi triklorometil
•
CCl
3
yang bersifat radikal bebas Bateman, Jefferson, Thomas, Thompson, and Vale, 2014. Radikal
bebask triklorometil gambar 2. dapat berikatan dengan komponen sel hati yang berefek pada penghambatan sekresi lipoprotein. Hal ini menyebabkan menumpuk
lemak di hati steatosis Manahan, 2002. Radikal bebas yang berinteraksi dengan lipid akan menyebabkan peroksidasi lipid yang dapat menganggu fungsi
sel dan integritas membran serta kematian sel. Triklorometil lalu akan bereaksi dengan molekul oksigen membentuk radikal triklorometilperoksi
•
OOCCL
3
yang lebih reaktif. Selain itu, radikal triklorometilperoksi dapat bereaksi lebih lanjut untuk menghasilkan fosgen, yang dapat berinteraksi dengan jaringan
makromolekul menghasilkan asam klorida dan karbondioksida Bateman, et al., 2014.
Gambar 3. Mekanisme peroksidasi lipid oleh radikal CCl
3
Manahan, 2002.
Peroksidasi lipid merupakan proses oksidasi lemak tak jenuh melalui reaksi radikal bebas membentuk lemak terperoksidasi LOOH. Mekanisme
peroksidasi lipid terdiri dari tiga tahap, yaitu: inisiasi, propagasi, dan terminasi
gambar 3. Lemak terperoksidasi merupakan molekul tidak stabil yang dapat terurai menghasilkan radikal bebas tambahan. Proses ini berakhir ketika radikal
bebas bereaksi dengan radikal bebas yang lain membentuk molekul yang stabil Manahan, 2002.
Tabel I. Peningkatan relatif dari beberapa serum enzim pada cedera hati
Senyawa toksik
Lesi Derajat peningkatan kadar enzim serum
Nekrosis Steatosis
AST
2
ALT
2
OCT.SDH CCl
4
+ +
4+ 3+
4+ Tioacetamida +
- 4+
3+ 4+
Tetrasiklin -
+ 2
+ 1+
Etionin -
+ +
- +
Fosfor ±
+ 1-2+
1-2+ 1-2+
Karbon tetraklorida dapat menyebabkan kerusakan hati berupa steatosis tabel I. Kerusakan hati yang disebabkan oleh karbon tetraklorida dapat dilihat
dari kenaikan aktivitas serum ALT dan AST. Pada saat terjadi steatosis terjadi peningkatan aktivitas serum ALT sebesar 3 kali normal dan aktivitas serum AST
sebesar 4 kali normal Zimmerman, 1999.
C. Bidens pilosa Linn.