9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan pesan iklan dan minat konsumen sebagai berikut :
1. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Mauludin 2007 yang
berjudul “Pengaruh Pesan Iklan Menggunakan Media Televisi Terhadap Minat Konsumen”. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh pesan iklan yang ditinjau dari isi pesan, format pesan dan sumber pesan terhadap minat konsumen. Sebanyak 150
responden pengguna produk kartu prabayar dari berbagai provider digunakan sebagai sampel penelitian. Penelitian ini menekankan
kajian pada konsep pesan iklan ditinjau dari sisi isi pesan, format pesan dan sumber pesan. Hasil pengujian secara statistik menunjukkan
bahwa pesan iklan secara signifikan dan positif berpengaruh terhadap minat konsumen.
2. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Albari 2007 yang
berjudul “Efektivitas Iklan Televisi Sabun Pembersih Muka di Kota Yogyakarta Pendekatan Consumer Decision Model”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel di dalam Consumer Decision Model. Hasil penelitian yang berhubungan
dengan penelitian sekarang yaitu variabel pesan iklan berpengaruh
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
positif terhadap minat beli konsumen pada sabun pembersih muka di kota Yogyakarta.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
berkembang dan mendapatkan laba. Inti kegiatan-kegiatan pemasaran seperti pengembangan produk, penelitian komunikasi, distribusi,
penetapan harga, dan pelayanan. Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Menurut Kotler 2005:10, pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan menurut Stanton 1984:7, pemasaran adalah sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
memproduksi, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memenuhi keinginan baik konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
Dari kedua pengertian tersebut dapat diartikan bahwa pemasaran adalah kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Jadi pemasaran sebenarnya mempunyai arti menggabungkan beberapa kegiatan yang dirancang untuk memberi
pelayanan, memuaskan konsumen sambil mencapai tujuan organisasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
Kegiatan pemasaran timbul apabila manusia memutuskan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan cara tertentu yang disebut
pertukaran. Jadi pemasaran merupakan suatu interaksi yang bertujuan untuk memberikan kepuasan baik kepada penjual maupun pembeli.
2.2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler 1997:13, manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta
penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Agar tujuan organisasi tercapai maka tergantung penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan pasar dengan menentukan harga,
mengadakan komunikasi dan distribusi yang efektif untuk memberi tahu, mendorong serta melayani pasar. Jadi manajemen pemasaran dirumuskan
sebagai suatu proses manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan,
baik yang menyangkut barang maupun jasa. Proses pertukaran baik yang ditimbulkan oleh penjual maupun pembeli akan menguntungkan kedua
belah pihak, maka penentuan produk, harga, promosi dan tempat disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen. Sebaliknya sikap dan
perilaku konsumen dipengaruhi sehingga menjadi sesuai dengan produk- produk perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
2.2.3. Perilaku Konsumen
Menurut Mowen dan Minor 2002:6, perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian buying unit dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.
Definisi yang lain menurut Louden dan Bitta dalam Angipora, 2002:119, perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan
kegiatan fisik individu dalam upaya memperoleh dan menggunakan barang dan jasa evaluasi, memperoleh, menggunakan atau menentukan
barang atau jasa. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dengan
mempelajari Perilaku Konsumen maka pemasar dapat mengetahui secara jelas proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen dan
kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa serta pengaruh-pengaruh
yang dihadapi dalam usaha memperoleh barang dan jasa tersebut.
2.2.4 Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah proses menginformasikan, mempengaruhi, mengingatkan, dan menjelaskan suatu produk atau jasa,
dan dimana komunikasi pemasaran mengandung elemen yaitu : advertising, sales promotion, public relation, personal selling Fill,
1995:4. Komunikasi pemasaran dapat memberikan kontribusi pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
ekuitas merek dengan cara membangun merek dalam memoriingatan dan membentuk brand imagecitra merek Kotler dan Keller, 2006 dalam
Kurniawati 2005:11. Aktifitas komunikasi pemasaran dapat memberikan kontribusi pada
ekuitas merek melalui beberapa cara yaitu menciptakan brand awareness, menghubungkan asosiasi yang tepat pada brand image dalam ingatan
seseorang, memperoleh brand judgement atau feeling yang positif, dan memudahkan sebuah brand connection pelanggan dengan lebih kuat
Kotler dan Keller, 2006 dalam Kurniawati 2005:11. Fungsi komunikasi pemasaran lebih kepada merangsang pembelian dan kepuasan konsumen
serta memberikan informasi yang dapat di percaya melalui citra. Jadi penekanan kegiatan komunikasi pemasaran di sini bukan pada
penjualan tetapi pada pemberian informasi pendidikan, dan upaya peningkatan pengertian melalui pengetahuan mengenai suatu produk atau
jasa dari suatu perusahaan agar lebih lama diingat oleh konsumennya Harris, 1991:12.
2.2.5 Periklanan Advertising
2.2.5.1.Definisi Periklanan
Menurut Guinn, Allen, dan Sementik 2003:13 dalam buku yang berjudul “Advertising dan Integrated Brand Promotion” mengemukakan
bahwa periklanan merupakan sebuah proses komunikasi. Ketiga tokoh tersebut menyatakan bahwa “Communication is a fundamental aspect of
human existence, and advertising is communication”. Pertanyaan tersebut
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
mengandung arti bahwa komunikasi adalah aspek fundamental mengenai eksistensi manusia, dan periklanan adalah komunikasi. Periklanan pada
dasarnya adalah proses komunikasi yang menjembatani kepentingan industri dan konsumen. Sebagai proses komunikasi, periklanan
menekankan pada pengolahan pesan. Periklanan adalah cara penyajiaan dengan cetakan, tulisan, kata-
kata, gambar-gambar atau menggunakan orang, produk atau jasa yang dilakukan oleh satu lembaga atau perusahaan dengan maksud untuk
mempengaruhi dan meningkatkan penjualan, meningkatkan pemakaian atau untuk memperoleh suara, dukungan atau pendapat Soehardi,
1992:55. Menurut Wells dan Prensky 1996:437 dalam Kotler 2003:658,
“Advertising is defined as paid marketing communication delivered through mass media from marketers to consumers”. Artinya, periklanan
didefinisikan sebagai komunikasi pemasarn yang di sampaikan melalui media massa dari pemasar kepada konsumen terdapat proses
pembayaran. Definisi lain dari periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non personal yang dilakukan oleh
suatu perusahaan sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
2.2.5.2.Fungsi Periklanan
Menurut Wells, Moriarty, Burnett, 2006:10 terdapat 7 fungsi dasar periklanan yaitu :
a. Membangun awareness atas produk dan merek
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
b. Membentuk image atas produk dan merek
c. Menyediakan informasi atas produk dan merek
d. Membujuk audiens
e. Mendorong audiens untuk mengambil tindakan
f. Sarana untuk mengingatkan merek terhadap audiens
g. Memperkuat minat pembeli dan pengamanan merek.
2.2.5.3.Tujuan Iklan
Iklan bertujuan untuk mengenalkan produk, menari perhatian konsumen tentang keberadaan produk dan agar konsumen mau
membelinya. Menurut Kotler 1997:114-115, tujuan pembuatan iklan adalah sebagai berikut :
1. Informative Advertising : iklan dibuat untuk memperkenalkan produk
baru, menginformasikan cara pemakaiannya, menciptakan citra baik dari merek sehingga masyarakat tahu keberadaannya. Informasi yang
cukup dan mengena dapat menimbulkan pembentukan sikap dan menjadi salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk memilih
produk. 2.
Persuasive Advertising : setelah konsumen mengetahui keberadaan produk tersebut, iklan dibuat sedemikian rupa agar menarik perhatian
masyarakat untuk membeli, dengan harapan dapat memberi kesan yang baik terhadap produk sehingga berpengaruh terhadap perilaku
pembelian konsumen.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
3. Comparison Advertising : iklan yang membandingkan antara merek
produk milik perusahaan dengan merek lain. Iklan semacam ini secara tidak langsung akan menimbulkan superioritas merek terhadap merek
lain. 4.
Reminder Advertising : iklan ini biasanya digunakan oleh produk yang sudah mantap dikenal oleh masyarakat. Iklan ini bertujuan untuk
mengingatkan agar konsumen tidak melupakan keberadaannya. 5.
Reinforcement Advertising : iklan ini mempunyai tujuan agar konsumen merasa yakin sudah memilih produk dengan tepat dan
mendorongnya menjadi konsumen setia. Untuk mencapai kelima tujuan di atas disusun menurut suatu
struktur tertentu. Struktur iklan mempunyai beberapa unsur pokok dengan fungsi masing-masing, yaitu :
1. Illustration : biasanya berupa gambar model atau pemandangan.
2. Headline : berupa kata-kata yang mencoba menyampaikan inti pesan
terpenting kepada masyarakat. 3.
Body copy : dalam body copy ini biasanya terdapat informasi tentang ciri-ciri dan kegunaan produk yang diiklankan.
4. Signature line : menerangkan namamerek paten produk yang
diiklankan. 5.
Slogan : mengetengahkan kasiatkegunaan unik dan khas dari produk yang diiklankan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2.2.5.4.Elemen Periklanan
Menururt Wells, Burnet, dan Moriarti 1997 dalam Kurniawati 2005:13, sebuah iklan televisi memiliki beberapa elemen yaitu :
1. Video
Video merupakan rangakaian adegan yang menceritakan sesuatu. Rangkaian adegan dalam video harus menampilkan emosi ang tampak
melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh dari model iklan tersebut. 2.
Audio Dalam audio, terdapat 3 elemen yang digunakan yaitu :
a. Musik lantunan lagu yang menjadi background dari sebuah iklan.
Biasanya musik digunakan untuk mendukung adegan tahu jalan cerita yang ada.
b. Suara, tidak hanya berupa percakapan atau dialog para model saja
namun juga ada suara dari narator yang disebut voice over. Ada iklan yang menggunakan dialog dari model namun ada yang
menggunakan voice over. c.
Sound effect, efek-efek suara tambahan yang digunakan untuk mendukung sebuah adegan yang menbutuh kan penekanan atau
efek khusus. 3.
Talent Dalam sebuah iklan, salah satu elemen yang penting adalah model atau
bintang iklan ada beberapa iklan yang hanya menggunakan atau
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
menampilkan bagian tubuh dari modelnya, misalnya kaki ataupun tangan.
4. Props
Hal terpenting dalam sebuah iklan adalah produk yang diiklankan. Sebuah iklan harus mempresentasikan produk yang diiklankan.
Penggunaan elemen iklan lainya, misalnya model atau setting harus sesuai produk yang di iklankan
5. Setting
Setting merupakan tempat dimana adegan-adegan dalam iklan diambil. Tempat pengambilan iklan dapat didalam ruangan studio atau tempat
tertutup ataupun di luar ruangan. 6.
Lighting Pencahayaan dalm iklan harus lah tepat untuk membuat iklan dapat
menarik untuk dilihat. Terkadang efek dari pencahayaan digunakan untuk memberikan penekanaan pada adegan atau barang tertentu yang
dianggap penting. 7.
Graphics Graphics dibuat dengan menggunakan teknologi komputer.
penggunaan graphics dapat membuat pantulan sebuah iklan menjadi lebih baik lagi.
8. Pacing
Pacing merupakan cepat lambat tanyangan adegan-adegan yang ada dalam iklan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
2.2.5.5.Teknik Kreativitas Periklanan
Dalam buku advertising as communication Dyer, 1996 dalam Kurniawati 2005:14, cara beriklan untuk membuat yang sukses
biasaanya perusahaan memberikan lima cara yaitu : 1.
Menampilkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dan rekomendasinya.
2. Menggunakan tampilan hiburan yang biasanya dikemas dalam bentuk
komedi, menggunakan tarian dan musik. 3.
Menggunakan artis sebagai endorser untuk produk yang diiklankan. Biasanya artis yang digunakan merupakan orang yang di anggap sesuai
atau mewakili produk yang diiklankan. 4.
Menggunakan karakter kartun yang sedang digemari atau yang popular. Misalnya menggunakan karakter kartun dari film walt Disney.
5. Gambaran kehidupan masyarakat sehari-hari.
2.2.5.6.Keuntungan Media Periklanan Televisi
Televisi merupakan media yang menguntungkan sebab televisi melakukan komunikasi secara audio visual. Dari segi komunikasi, dalam
arti pengaruhnya, televisi memiliki keuntungan atas pesan yang disampaikannya karena bisa dilihat serta di dengar dalam waktu yang
bersamaan Suhandang, 2005:88-89. Sedangkan menurut pendapat Wells, Moriarty, dan Burnett
2006:225, dalam bukunya berjudul “Advertising: Principles and
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
Practice”. Televisi digunakan untuk media periklanan karena televisi bekerja seperti film, menceritakan cerita, mengikut sertakan emosi,
menciptakan fantasi dan dapat menghasilkan dampak visual yang hebat. Televisi membawa citra merek untuk menghidupkan dan menambahkan
personality pada sebuah merek. Menurut Kasali 1993 dalam Kurniawati 2005:15, televisi mempunyai 3 kekuatan sebagai berikut :
a. Efisiensi Biaya.
Telivisi merupakan media paling efektif untuk menyampaikan pesan, informasi dan sebagainya. Salah satu keunggulannya adalah
kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas. Televisi mampu menjangkau halayak yang tidak terjangkau oleh media cetak,
oleh karena itu jangkauan massal televisi menimbulkan effisensi biaya untuk menjangkau tiap kepala.
b. Dampak Yang Kuat
Televisi mampu menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan pada dua indra sekaligus yaitu pengelihatan dan
pendengaran. Televisi juga mampu menciptakan kelenturan bagi pekerja-pekerjaan kreatif dengan mengkombinasikan gerakan,
kecantikan, suara, warna, drama, dan humor. c.
Pengaruh Yang Kuat Akhirnya televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk
mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya di depan televisi sebagau sumber berita,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
hiburan, dan sarana pendidikan. Kebanyakan calon pembeli lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan produknya di televisi
daripada tidak sama sekali.
2.2.5.7.Efek Periklanan
Periklanan dapat memberikan efek pada khalayaknya. Pelsmacker, Geuens Bergh, 2004 dalam Kurniawati 2005:16 konsumen akan
melewati 3 tahapan di dalam menanggapi periklanan yaitu : a.
Cognitive Stage Tahap Kognitif Pada tahap kognitif, konsumen melakukan proses berpikir yang dapat
menimbulkan kesadaran dan pengetahuan atas merek yang diiklankan. b.
Affective Stage Tahap Afektif Pada tahap afektif, terjadi respon perasaan dan emosional atas merek
yang diiklankan dan juga terjadi sikap atas konsumen atas suatu merek. c.
Conative Stage Tahap Konatif Pada tahap konatifbehavioural, konsumen mengambil tindakan atas
suatu merek yang diiklankan seperti melakukan pembelian
2.2.6. Pesan Iklan
Pada dasarnya pesan iklan tersebut erat kaitannya dengan pencitraan merek atau perusahaan. pencitraan berkaitan dengan aspek
kognitif dalam struktur pengetahuan konsumen karena ia terbentuk melalui sebuah proses panjang dalam struktur pemahaman konsumen. Citra
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
diidentikkan dengan kesan dan gambaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa pencitraan merupakan proses pembentukan kesan-kesan atau gambaran-
gambaran. Pencitraan tersebut juga berhubungan dengan konsep positioning
tentang bagaimana suatu kesan tertentu atau citra tertentu dari produk merek, maupun perusahaan. Sehingga merek tersebut mendapatkan tempat
dalam struktur ingatan konsumen lebih kuat dibandingkan dengan pesaingnya. Oleh karena itu sebuah pesan iklan harus benar-benar kreatif
dalam penyampaiannya. Strategis dalam memformasikan dan etis dalam mentranformasikan.
Menurut Mauludin 2007:278 iklan mempunyai dimensi antara lain sebagai berikut :
1. Isi pesan adalah suatu rangkaian informasi mengenai suatu hal yang
akan disampaikan. Indikatornya meliputi kemudahan iklan untuk dipahami, kemampuan untuk memberikan reaksi, intensitas pesan dan
besarnya manfaat pesan. 2.
Format pesan adalah susunan pesan yang memuat bagaimana cara penyampaian pesan secara simbolik, maksudnya disampaikan melalui
musik, warna, kata-kata dan ilustrasi gambar. Indikatornya meliputi kombinasi warna, ungkapan kata-kata, pengaruh musikal, dan
besarnya manfaat ilustrasi gambar. 3.
Sumber pesan adalah nara sumber model yang menjadi figur untuk menyampaikan informasi yang dimaksud. Indikatornya meliputi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
sumber layak dipercaya, menarik perhatian, tingkat keinginan untuk meniru dan tanggapan terhadap model iklan.
2.2.7 Minat Beli
Menurut Peter dan Olson 2000:190 minat beli adalah keinginan yang timbul dari proses pengaktifan ingatan sebagai sebuah rencana yang
tesimpan. Keinginan seseorang untuk membeli suatu merek didasarkan pada kepercayaan tentang konsekuensi dan nilai yang berkaitan dengan
tindakan membeli atau mengunakan merek tersebut. Peter dan Olson 1990:155 mengatakan minat beli adalah suatu indikasi dari bagaimana
orang bersedia untuk mencoba dan seberapa banyak sebuah usaha yang mereka rencanakan untuk dikerahkan dalam upaya menunjukan perilaku.
Indikator dari minat beli dalam Mauludin 2007:278 antara lain sebagai berikut :
1. Minat terhadap merek yang diiklankan
Merupakan keinginan seseorang untuk mencoba membeli atau menggunakan merek yang diiklankan.
2. Rasa suka pada produk
Merupakan kesukaan seseorang terhadap produk yang akan dibeli 3.
Keyakinan terhadap produk Merupakan keyakinan yang dimiliki seseorang untu membeli suatu
produk.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
4. Reaksi positif
Merupakan reaksi yang muncul dari dalam diri seseorang untuk berkeinginan membeli atau merekomendasikan suatu produk kepada
orang lain.
2.2.8 Pengaruh Pesan Iklan Terhadap Minat Beli
Menurut Kotler 2000:116 mengatakan bahwa dalam desain pesan iklan yang terdiri dari isi pesan, format pesan dan sumber pesan sebagai
komunikasi yang efektif guna meningkatkan penjualan dan minat konsumen di dalam melakukan pembelian. Agar dapat dicapai
keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan pemasaran maka hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran khususnya
periklanan harus mendapat perhatian. Menurut Peter dan Olson 2000 keinginan seseorang untuk
membeli suatu merek didasarkan pada kepercayaan tentang konsekuensi dan nilai yang berkaitan dengan tindakan membeli atau mengunakan
merek tersebut. Lutz 1995 dalam Mauludin 2007 mengatakan bahwa
pesan iklan mempengaruhi secara positif terhadap minat beli dalam tindakannya dan keyakinannya akan merek produk yang ditawarkan
perusahaan. Peran iklan dalam mempengaruhi penjualan seperti iklan memberikan image tersendiri bagi calon konsumen.
Dari uraian teori di atas dapat dismpulkan bahwa pesan iklan yang ditampilkan baik maka dapat meningkatkan minat beli untuk membeli
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
produk yang diiklankan. Sehingga pesan iklan berpengaruh positif terhadap minat beli. Hal ini didukung oleh Mauludin 2007 yang
menunjukkan bahwa pesan iklan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
2.3 Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Pesan Iklan
X Minat
Beli Y
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
2.4 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan model kerangka konseptual dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Diduga ada pengaruh positif pesan iklan terhadap minat beli kartu seluler Mentari di Surabaya Timur.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional
Untuk mempermudah dalam menyelesaikan permasalahan perlu diketahui beberapa definisi operasional yang berhubungan
dengan penulisan usulan penelitian yaitu :
1. Pesan Iklan X
Adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen
untuk membeli atau mengkonsumsinya di televisi. Menurut Mauludin 2007:278 terdapat beberapa dimensi, yaitu :
1. Isi Pesan adalah suatu rangkaian informasi mengenai suatu
hal yang akan disampaikan, dengan indikator Mauludin, 2007:278 :
a. Kemudahan iklan untuk dipahami
b. Kemampuan memberikan reaksi
c. Intensitas iklan
2. Format Pesan adalah susunan pesan yang memuat
bagaimana cara penyampaian pesan secara simbolik, dengan indikator Mauludin, 2007:278 :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.