12
2.2.3. Perilaku Konsumen
Menurut Mowen dan Minor 2002:6, perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian buying unit dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.
Definisi yang lain menurut Louden dan Bitta dalam Angipora, 2002:119, perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan
kegiatan fisik individu dalam upaya memperoleh dan menggunakan barang dan jasa evaluasi, memperoleh, menggunakan atau menentukan
barang atau jasa. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dengan
mempelajari Perilaku Konsumen maka pemasar dapat mengetahui secara jelas proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen dan
kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa serta pengaruh-pengaruh
yang dihadapi dalam usaha memperoleh barang dan jasa tersebut.
2.2.4 Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah proses menginformasikan, mempengaruhi, mengingatkan, dan menjelaskan suatu produk atau jasa,
dan dimana komunikasi pemasaran mengandung elemen yaitu : advertising, sales promotion, public relation, personal selling Fill,
1995:4. Komunikasi pemasaran dapat memberikan kontribusi pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
ekuitas merek dengan cara membangun merek dalam memoriingatan dan membentuk brand imagecitra merek Kotler dan Keller, 2006 dalam
Kurniawati 2005:11. Aktifitas komunikasi pemasaran dapat memberikan kontribusi pada
ekuitas merek melalui beberapa cara yaitu menciptakan brand awareness, menghubungkan asosiasi yang tepat pada brand image dalam ingatan
seseorang, memperoleh brand judgement atau feeling yang positif, dan memudahkan sebuah brand connection pelanggan dengan lebih kuat
Kotler dan Keller, 2006 dalam Kurniawati 2005:11. Fungsi komunikasi pemasaran lebih kepada merangsang pembelian dan kepuasan konsumen
serta memberikan informasi yang dapat di percaya melalui citra. Jadi penekanan kegiatan komunikasi pemasaran di sini bukan pada
penjualan tetapi pada pemberian informasi pendidikan, dan upaya peningkatan pengertian melalui pengetahuan mengenai suatu produk atau
jasa dari suatu perusahaan agar lebih lama diingat oleh konsumennya Harris, 1991:12.
2.2.5 Periklanan Advertising