Pernikahan Usia Muda dalam Tinjauan Psikologis Konsekuensi Pernikahan Muda

25

2. Pernikahan Usia Muda dalam Tinjauan Psikologis

Dalam beberapa penelitian sebelumnya mengenai pernikahan pada usia muda atau pernikahan remaja, lebih mengarah kepada konsekuensi negatif dibandingkan dengan konsekuensi positif. Peneliti Ababa, 2006; Dahl, 2010; Bayisenge yang menganggap bahwa pernikahan usia muda lebih mengarahkan ke keadaan negatif memandang bahwa pernikahan usia muda akan lebih mungkin mengalami masalah kesehatan mental seperti kecemasan ataupun depresi. Pernikahan usia muda juga lebih akan mengalami perceraian, pembatasan pendidikan, mengalami kekerasan rumah tangga bahkan kemiskinan. Tetapi ada juga peneliti Boykin, 2004 yang memandang pernikahan usia muda dapat berjalan sukses jika pasangan dapat belajar bersama dalam kehidupan pernikahannya dan juga dapat mengkomunikasikan pengalaman- pengalaman kepada pasangannya untuk membantu rumah tangganya agar berjalan lebih baik. Sedangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kesuksesan pernikahan adalah pasangan yang telah berpacaran kurang lebih satu tahun, telah lulus sekolah menengah atas dan tidak terjadi kehamilan sebelum menikah. Pernikahan usia muda akan berdampak negatif jika mempunyai pendidikan yang rendah, adanya paksaan atau tekanan dari budaya setempat 26 untuk menikah, ketidakmatangan pasangan, serta kurangnya komunikasi antar pasangan.

3. Konsekuensi Pernikahan Muda

Pernikahan pada usia muda menyebabkan beberapa konsekuensi, baik konsekuensi positif maupun konsekuensi negatif. a. Konsekuensi Positif Menurut Soekata Soenarja 1959, keuntungan menikah muda yaitu dapat mencegah pergaulan bebas dan anak-anak yang dilahirkan oleh ibu dan bapak yang masih muda dapat mengenal orangtuanya lebih baik. Sedangkan Rice 1993 mengatakan bahwa suami istri yang menikah muda lebih dapat meningkatkan kepribadiannya selama menikah dibandingkan dengan yang belum menikah. Jika pernikahan yang dilakukan dapat bertahan maka akan mengembangkan kematangan sosial. b. Konsekuensi Negatif Selain adanya dampak positif dalam menikah muda, terdapat pula dampak negatif yang dihasilkan dari menikah muda. Beberapa dampak negatif yang dihasilkan dari menikah muda Rice, 1993: 1 Kekhawatiran keuangan dalam rumah tangga. Pasangan yang menikah muda biasanya memperoleh pendapatan yang belum sesuai dengan harapan yang ada. Dengan penghasilan yang belum memadai, seseorang yang menikah muda 27 biasanya mendapatkan bantuan dari orangtuanya untuk keperluan rumah tangga. Tidak hanya penghasilan yang kecil tetapi kurangnya pengalaman dalam mengelola keuangan dapat membuat masalah dalam keuangan rumah tangga karena biasanya remaja langsung dapat membeli sesuatu yang diinginkan dari orangtuanya. 2 Seseorang yang menikah muda memiliki pencapaian yang rendah dalam pendidikan. Tidak hanya pencapaian yang rendah dalam pendidikan tetapi juga rendahnya keinginan untuk melanjutkan pendidikannya. Orang yang menikah muda terutama perempuan mempunyai sedikit kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya. 3 Adanya resiko kesehatan jika hamil di usia muda. Anak-anak yang lahir dari remaja perempuan lebih cenderung lahir prematur denga berat badan yang rendah dan fisik yang cacat. Selain itu, kematian pada bayi banyak ditemukan pada ibu-ibu muda. Tetapi hal tersebut tidak hanya bersangkutan dengan masalah umur, ada faktor dari ekonomi yang rendah serta perawatan kehamilan. 4 Pengambilan keputusan sering tidak matang dan mungkin bisa disesali. Pada usia yang relatif muda, kematangan untuk berpikir rasional masih terbatas, kematangan ini akan kalah dengan keadaan 28 emosi yang cenderung naik turun sehingga saat masalah muncul maka akan sulit mempertimbangkan berbagai kondisi www.kompas.com.

C. Dinamika Pengelolaan Konflik pada Pernikahan Usia Muda