Penyebab Terjadinya Konflik. Deskripsi Tema

D. Deskripsi Tema

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada kedua pasang subjek penelitian, sehingga diperoleh rumusan tema mengenai penyebab terjadinya konflik serta cara mengelola konflik pada rumah tangga pasangan yang menikah muda.

1. Penyebab Terjadinya Konflik.

Analisis data yang dilakukan pada keseluruhan subjek menemukan bahwa ada enam penyebab terjadinya konflik atau pertengkaran dalam rumah tangga kedua pasangan yang menikah muda. Keenam penyebab itu adalah: a. Mendiskusikan kembali penyebab pertengkaran ketika masalah dianggap telah selesai dapat menyebabkan pertengkaran. Kedua pasang subjek penelitian mengemukakan bahwa mendiskusikan penyebab pertengkaran yang dianggap selesai dapat menyebabkan mereka mengalami pertengkaran lagi dengan pasangannya. Oleh karena itu, mereka tidak akan membicarakan lagi penyebab terjadinya pertengkaran untuk menghindari terjadinya masalah atau konflik. Pernyataan tersebut terungkap dalam wawancara dengan subjek AB maupun subjek GR AB, no. 352-354 dan GR, no 222-228. b. Komunikasi yang kurang antar pasangan sebagai pemicu konflik. Komunikasi dinilai sebagai salah satu penyebab terjadinya pertengkaran dalam rumah tangga. Hal ini terjadi pada salah satu pasang subjek penelitian. Pada subjek 1 BA, no. 242-246 mengatakan bahwa jika ia terlambat memberikan kabar pada pasangan saat ia berada di luar rumah dapat mengakibatkan mereka bertengkar.. c. Pengasuhan anak dapat menyebabkan konflik dalam rumah tangga. Kedua pasang subjek menyatakan bahwa pengasuhan anak dapat mengakibatkan pertengkaran dengan pasangan masing-masing. Pada subjek 1, cara mengurus anak dapat menjadikan mereka mengalami konflik AB, no. 298-313. Sedangkan pada subjek 2, pembagian tugas pengasuhan anak sebagai pemicu konflik rumah tangganya GR, no.354- 365. d. Teman sebaya menjadi pemicu konflik Yang dimaksud teman sebaya disini adalah teman bermain subjek saat mereka belum menikah. Kedua pasang subjek mengatakan bahwa hubungan pertemanan pasangan dapat mengakibatkan konflik dalam rumah tangganya. Pada pernyataan subjek 2 GR, no. 404-422, pasangan yang masih terpengaruh teman untuk bermain-main dapat menyebabkan pertengkaran. Hal ini didukung oleh pasangan subjek 1 yang mengatakan hal serupa AB, no. 627-630. e. Kurangnya perhatian dari pasangan sebagai pemicu konflik Pasangan yang masih memikirkan kepentingannya sendiri dibandingkan dengan kepentingan rumah tangga menyebabkan konflik pada rumah tangganya. Hal ini dialami oleh pasangan subjek 2 GR, no. 376-381. Kurangnya perhatian juga dirasakan saat pasangan dianggap lebih mementingkan keluarganya dibanding dengan pasangannya sendiri GR, no. 429-436 f. Kecemburuan dari pasangan sebagai pemicu pertengkaran Kedua pasang subjek penelitian mengatakan bahwa kecemburuan dari pasangan sebagai pemicu terjadinya konflik. Kecemburuan subjek biasa terjadi saat pasangan membicarakan ataupun bergaul dengan teman lawan jenisnya. Hal ini didukung oleh pernyataan subjek 1 dan subjek 2 BA, no. 450-453 dan WH, no. 145-154.

2. Cara Pengelolaan Konflik.