20
dengan peran yang penting dalam hidup Erikson dalam Papalia dan Olds, 2001.
D. Hubungan antara Kontrol Diri dengan Prestasi Akademik pada
Mahasiswa
Prestasi akademik merupakan tingkat keberhasilan belajar individu yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Tingkat keberhasilan
atau penguasaan belajar seorang mahasiswa dapat dilihat dari prestasi akademik yang dicapai. Prestasi akademik pada mahasiswa dapat diketahui
dari hasil evaluasi belajar melalui pengukuran yang biasanya dibuat oleh dosen dalam bentuk ujian lisan maupun tertulis. Hasil penilaian diwujudkan
dalam suatu simbol yang biasa menggunakan angka atau huruf yang biasa disebut sebagai Indeks Prestasi.
Keberhasilan belajar mahasiswa tidak hanya ditentukan oleh kemampuan intelektual Santrock, 2003. Syah 2003 menjelaskakan bahwa
prestasi akademik individu dipengaruhi oleh faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Duckworth dan Seligman 2005 menjelaskan
bahwa disiplin diri dapat mempengaruhi pencapaian prestasi akademik dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap pencapaian kinerja akademis
dibandingkan inteligensi. Menurut Schneiders 1951, disiplin diri merupakan bentuk dari kontrol diri.
Menurut Tangney, Baumeister, dan Boone 2004 kontrol diri merupakan kemampuan individu dalam mengontrol pikiran, emosi, impuls
21
dorongan, melakukan regulasi diri, serta mengubah kebiasaan. Kontrol diri melibatkan kemampuan individu untuk melakukan penundaan terhadap
kepuasaan segera yang dinilai beresiko, demi mencapai tujuan jangka panjang yang lebih bermanfaat.
Kontrol diri merupakan kemampuan individu dalam melakukan disiplin diri, tindakan non-impulsif, kebiasaan sehat, regulasi diri, dan
memiliki reliabilitas diri. Mahasiswa yang memiliki disiplin diri akan memiliki kemampuan untuk menunda pemuasan kebutuhan bersifat segera
yang muncul, sehingga kegiatan yang menunjang pencapaian tujuan jangka panjang menjadi prioritas utama untuk dilakukan. Mahasiswa yang belajar
dengan serius akan memahami bagaimana mengatasi dorongan yang hadir dalam belajar dan tidak akan mengalami kesulitan terlalu besar untuk
berkonsentrasi pada perkerjaannya. Individu yang kurang memiliki kontrol diri akan cenderung bersifat
impulsif. Tingkah laku impulsif adalah segala tingkah laku yang dilaksanakan segera demi kepuasan seketika. Pengendalian perilaku implusif meliputi dua
kemampuan yaitu kemampuan untuk menunggu sebelum bertindak dan kemampuan untuk menghilangkan kepuasan seketika demi pencapaian yang
lebih besar kelak Calhoun dan Acocella, 1990. Penelitian yang dilakukan Quinn, Pascoe, Wood, dan Neal 2010
menjelaskan mengenai kebiasaan-kebiasaan kurang baik yang dilakukan individu, meliputi perilaku konsumtif, interaksi sosial, kegiatan yang terkait
dengan kesehatan, membuat keputusan, serta bagaimana mengatasi berbagai