17
mengalihkan perhatian dari obyek yang diinginkan ketika melawan godaan Berk, 2006. Dengan kata lain, mampu menjaga pikiran atas
tindakan dan obyek yang menarik dalam waktu yang panjang. b.
Sosio-emosional Kondisi sosio-emosional berkaitan dengan lingkungan,
terutama lingkungan keluarga dan kelompok teman sebaya. Menurut Berk 2006, kontrol diri secara biologis ditentukan oleh faktor emosi.
Apabila individu berkembang dalam lingkungan yang cukup kondusif, seperti pola asuh yang diwarnai dengan kehangatan serta dorongan
yang lembut, saling menghormati, adanya sopan santun, dan penuh tanggung jawab, maka individu cenderung memiliki kontrol diri yang
baik. Hal ini dikarenakan individu akan mencapai kematangan emosi oleh faktor-faktor pendukung tersebut. Kontrol emosi yang sehat dapat
diperoleh bila individu memiliki kekuatan ego, yaitu sesuatu kemampuan untuk menahan diri dari tindakan luapan emosi. Selain itu
pendekatan oleh pengasuh yang diterima individu selama masa kecil akan mempengaruhi pembentukan disiplin diri Liebert, 1981.
C. Mahasiswa dipandang sebagai Remaja Akhir
1. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah individu yang belajar di perguruan tinggi Bertens, 2005. Pada umumnya mahasiswa adalah individu yang berada
pada rentang usia 18 hingga 22 tahun Isaacson dan Brown, 1993.
18
Meskipun demikian, adapula mahasiswa dengan usia lebih dari 22 tahun dikarenakan beberapa alasan tertentu. Menurut Santrock 2002, rentang
usia 18 hingga 22 tahun merupakan akhir dari masa remaja, yaitu masa perkembangan transisi antara masa anak dan dewasa yang melibatkan
perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa mahasiswa
adalah individu yang belajar di perguruan tinggi dan sedang berada dalam masa peralihan menuju masa dewasa.
2. Aspek Perkembangan pada Masa Remaja Akhir
Steinberg 2002 membedakan masa remaja atas remaja awal, yang meliputi usia 10-13 tahun; remaja tengah, dari usia 14-18 tahun; dan
remaja akhir atau sering dikenal dengan istilah pemuda, dari usia 19 hingga 22 tahun. Masa remaja akhir diartikan sebagai masa perkembangan
transisi antara masa anak dan dewasa yang melibatkan perubahan- perubahan biologis, kognitif, dan sosial Santrock, 2002.
Aspek yang mempengaruhi perkembangan masa remaja akhir yaitu:
a. Fisik
Perkembangan fsik yaitu perubahan-perubahan pada yang terjadi tubuh, otak, kapasitas sensoris dan keterampilan motorik
Papalia dan Olds, 2001. Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot,
19
serta kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbhan,
menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Selain itu, terjadi perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin
sempurna meningkatkan kemampuan kognitif Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001.
b. Kognitif
Secara kognitif, remaja mengalami perubahan dalam proses berpikir dan kecerdasan Santrock, 2003. Berdasarkan tahap
perkembangan kognitif yang dikemukakan Piaget, remaja memasuki tahap perkembagan kognitif yaitu tahap operasi formal. Pada tahap ini
remaja dapat mengembangkan kemampuannya dalam melakukan abstraksi terhadap penalaran, membuat kemungkinan-kemingkinan
yang dapat terjadi berdasarkan informasi yang diperoleh serta menyusun rencana-rencana berdasarkan pengalaman masa lalu
Feldman, Olds, dan Papalia, 2004. c.
Kepribadian dan Sosial Perkembangan kepribadian yaitu perubahan cara individu
berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik, sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan
dengan orang lain Papalia dan Olds, 2001. Perkembagan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri.
Pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik