Angka kecakupan gizi balita Pengaruh makanan bagi kesehatan Balita

2004, Azwar, 2000.Tetapi pada saat usia 18 bulan mereka sudah mulai malas makan dan milih-milih makanan yang disukai. Anak pada usia ini biasanya sangat aktif, biasanya mereka buru- buru ketika sedang makan untuk pergi bermain kembali bersama temannya Kozier, 2004. Sebaiknya makanan disajikan dengan menarik sehingga menambah nafsu makanannya, anak usia ini akan suka mencoba hal yang baru. Walaupun nafsu makan dan komsumsi makanan tidak menentu, anak dapat menikmati makanan yang disajikan dengan baik dan menarik. Makanan yang belum mereka kenal biasanya mereka tidak mau memakannya, untuk itu makanan harus disajikan menarik dan dengan cara yang menarik pula. Anak- anak akan sering mencoba hal yang baru, oleh karena itu metode panyajian makanan merupakan hal yang penting dalam pemberian makanan pada usia ini Wong Hockenberry, 2003

1.5.2 Angka kecakupan gizi balita

Jumlah makanan yang diberikan pada balita harus berangsur bertambah sesuai dengan bertambahnya kebutuhan balita akan berbagai zat gisi. Berikut ini merupakan angka kecukupan zat gizi rata-rata yang dianjurkan untuk perorangan dalam satu hari. Tabel 2. Cakupan zat gizi yang dianjurkan per orang per hari untuk Indonesia dalam mempertahankan kesehatan yang baik sesuai umur. Golongan usia Berat badan kg Tinggi Badan cm Energi KKal Protein g VitA RE Besi mg Iodium mg 0-6 bln 5,5 60 560 12 350 3 10 Universitas Sumatera Utara Sumber LIPI, Risalah Widyakarya Pangan dan Gizi VI, 1998. hal 877 Almatsier, 2001

1.5.3 Pengaruh makanan bagi kesehatan Balita

Makanan sehari – hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang di butuhkan untuk fungsi normal tubuh. Begitu juga sebaliknya bila makanan tidak dipilih dengan baik tubuh akan mengalami kekurangan zat – zat gizi esensial gizi tertentu. Beberapa manfaat bagi tubuh 1 memberi energi dari karbohitrat, lemak, dan protein, 2 pertumbuhan dan pemeliharaan, jaringan tubuh dari protein mineral dan air 3 mengatur proses tubuh dari protein, mineral air dan vitamin Almatser, 2001. Menurut Almatser 2001 kekurangan gizi secara umum dapat menyebabkan gangguan pada beberapa proses tubuh yaitu; a. Pertumbuhan Anak – anak yang kurang gizi tidak dapat tumbuh menurut potensialnya b. Produksi tenaga Kekurangan energi berasal dari makanan yang menyebabkan seseorang kekurangan tenaga untuk bergerak dan melakukan aktifitas. 7-12 bln 8,5 71 800 15 350 5 15 1-3 thn 12 90 1250 23 350 8 20 4-6 thn 18 110 1750 32 460 9 20 Universitas Sumatera Utara c. Pertahanan tubuh Daya tahan terhadap tekanan dan stres menurunkan sistem imunitas dan anti bodi berkurang, sehingga orang mudah terserang infeksi. Pada anak–anak hal ini menyebabkan kematian. d. Struktur dan fungsi otak Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan berpikir. Otak, mencapai bentuk maksimum pada usia 2 tahun kurang gizi dapat mengakibatkan terganggunya fungsi otak secara permanen. Makanan yang baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Fungsi zat gizi bagi tubuh. 1 Memberi energi Zat-zat dapat memberikan energi bagi tubuh. Zat gizi tersebut adalah karbohidrat, lemak dan protein. Oksidasi zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh melakukan aktivitas. Dalam fungsi sebagai zat pemberi energi, ketiga zat tersebut dinamakan zat pembakar. 2 Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh Protein, mineral dan air adalah zat pembangun yang diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak. 3 Mengatur proses tubuh Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh.Dalam fungsinya ini ke empat zat gizi tersebut dinamakan zat pangatur Almatsier, 2002. Universitas Sumatera Utara 2 Status gizi balita Status gizi adalah suatu keadaan kesehatan individu-individu oleh kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara antropometri Suhardjo, 1999. Status gizi juga dapat diartikan sebagai keadaan tubuh sebagai akibat komsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi Almatsier, 2002.

2.1 Pengukuran status gizi

Dokumen yang terkait

Gambaran Penyediaan Pangan dan Status Gizi Balita pada Keluarga petani di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011.

6 60 72

Pengaruh Pola Asuh Ibu terhadap Status Gizi Balita Keluarga Miskin di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011

3 53 96

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG GIZI DAN PARTISIPASI IBU KE POSYANDU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI KEPADA ANAK BALITA DI KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

1 5 88

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolal

0 2 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA MALANGJIWAN, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan

0 2 11

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MAKANAN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Makanan Balita Terhadap Status Gizi Balita Di Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

0 4 5

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYUSUNAN MENU BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA KEMIRI, KECAMATAN KALORAN, KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 2 249

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DAN POLA MAKAN BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN SRIHARDONO KECAMATAN PUNDONG.

1 6 174